WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Rabu, 14 Agustus 2013

TEKS IV (Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Anekdot)

Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Anekdot

Pada kegiatan ini teks anekdot yang akan kalian cermati berkenaan dengan masalah sosial-politik dan lingkungan. Ada tiga teks yang akan kalian kerjakan. Teks yang pertama terkait dengan kegiatan sosial-politik, sedangkan teks yang kedua dan ketiga terkait dengan persoalan ketertiban membuang sampah. Untuk itu, kerjakanlah Tugas 1 sampai dengan 4 sesuai dengan petunjuk yang diberikan!

Tugas 1 Menulis Ulang Teks Anekdot

Kerjakan tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1)  Bacalah teks anekdot yang berjudul
“Politisi Blusukan Banjir” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah partisipan yang terlibat di dalamnya.
Apa hubungan yang ada di antara para partisipan?

Politisi Blusukan Banjir


1  Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah.
Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.

2   Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

3  Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!
(Diadaptasi dari http://arje.blog.esaunggul.ac.id/anekdot-politisi-blusukan-banjir/)

(2)  Apakah yang dilakukan oleh Darman dan para politisi yang lain terkait dengan banjir di ibu kota? Apakah hubungan  antara hal yang mereka lakukan dan hal yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) atau SBY (presiden)?

(3)  Tunjukkan tahap krisis pada teks anekdot tersebut. Kalian boleh mengacu pada tidak hanya satu paragraf.
      Teks yang pertama terkait dengan kegiatan sosial-politik, sedangkan teks yang kedua dan ketiga terkait
       dengan persoalan ketertiban membuang sampah.

(4)  Perhatikan kalimat terakhir Darman pingsan! Mengapa Darman pingsan?
      Betulkah itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk kedua kalinya?

(5)  Melalui anekdot tadi, dapatkah kalian menjelaskan kualitas layanan publik di bidang sosial-politik?


(6)  Menurut kalian, bakti sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh para politisi?

(7)  Kalimat-kalimat berikut ini menggambarkan cerita yang sama dengan anekdot di atas. Akan tetapi, kalimat-kalimat itu belum ditata secara urut. Tatalah kalimat-kalimat tersebut secara urut agar membentuk cerita yang bagus. Kalian
cukup membubuhkan nomor pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
... ...   Darman pingsan setelah melihat ada tulisan “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding.
... ...   Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir.
... ...   Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir.
... ...   Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.
...1...  Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir.
... ...   Darman ditolong oleh regu penyelamat.
... ...   Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.
... ... Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

(8)  Tulis ulanglah anekdot “Politisi Blusukan Banjir” tersebut dengan menyisipkan beberapa dialog. Caranya, mula-mula buatlah uraian pada tahap abstraksi dan orientasi, lalu buatlah dialog untuk menggambarkan keadaan pada tahap krisis
dan reaksi, kemudian yang terakhir buatlah uraian lagi untuk menutup anekdot pada tahap koda!

(9)  Bandingkanlah hasil pekerjaan kalian dengan milik teman kalian. Mintalah pendapat teman kalian terhadap pekerjaan kalian dan sebaliknya berikan pula pendapat kalian terhadap hasil kerja teman kalian. Dengan cara demikian,
kalian dapat saling memperbaiki hasil  pekerjaan kalian.

(10)  Setelah tugas pada nomor (9) itu selesai, berkelompoklah tiga orang.  Kalian diminta untuk memperagakan teks yang telah kalian buat itu. Siswa pertama bertindak sebagai pembaca uraian serta siswa kedua dan ketiga memperagakan
dialog. Kerjakan berulang-ulang dengan berganti-ganti peran.

Tugas 2 Mengidentifikasi Pelaku dalam Teks Anekdot

Kerjakan tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1)  Bacalah teks anekdot yang berjudul “Puntung Rokok” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah siapa Azam itu dan apa yang dilakukannya di Singapura.



PUNTUNG ROKOK

GB 4.3.jpg

Gambar 4.3 Asap dari puntung rokok

Sumber: bharatanews.com
1.         Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu  akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.
2.         Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
       “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
       “Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.
        “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.
          Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”
          Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
3.           Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
          (Diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)

(2)  Apakah teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah?

(3)  Betulkah Azam mengelabui petugas? Tahukah petugas akan hal itu? Jelaskan!

(4)  Reaksi apa yang ditunjukkan oleh petugas?

(5)  Seandainya kalian menjadi petugas seperti itu, apa yang akan kalian lakukan terhadap perbuatan Azam tersebut?

(6)  Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang akan kalian lakukan pada saat petugas menegur kalian?

(7)  Kalimat-kalimat yang menggambarkan cerita puntung rokok berikut ini tersusun secara acak. Urutkanlah kalimat-kalimat tersebut untuk membentuk cerita. Kalian tinggal membubuhkan nomor pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
... ... Dengan santai Azam merokok dan membuang puntung rokoknya begitu saja di sampingnya.
... ... Dengan spontan Azam mengambil puntung rokoknya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan  kata  “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
... ... Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
... ... Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
...1..Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
... ... Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia pergi meninggalkan Azam.
... ... Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.
                                                     
(8)  Tulis ulanglah anekdot “Puntung Rokok” tersebut dalam bentuk uraian monolog. Caranya, ubahlah semua kalimat tidak langsung pada dialog menjadi kalimat-kalimat langsung. Dalam menulis ulang, gunakanlah kalimat-kalimat sendiri
tanpa mengutip satu kalimat pun dari teks. Pikirkan, pada teks anekdot yang kalian buat itu, semua tahap yang ada tidak terlewatkan.

(9)  Bandingkan teks yang kalian buat pada nomor (8) itu dengan milik teman-teman kalian. Setelah itu, perbaikilah pekerjaan kalian agar menjadi sempurna dalam hal struktur teks dan ragam bahasa yang disyaratkan.

(10)  Bacalah dengan suara keras cerita yang kalian hasilkan pada nomor (9) itu di hadapan teman-teman kalian. Mintalah saran kepada teman-teman kalian tentang cara kalian membaca cerita itu dalam hal pengucapan kata dan intonasi. Setelah itu, mintalah teman kalian untuk membacakan ceritanya dan dengarkanlah cerita tersebut dengan saksama. Kemudian, berikan saran kepada teman kalian itu tentang hal yang sama.

Tugas 3 Membaca Teks Anekdot dalam Puisi

Kerjakanlah tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk!
(1)  Teks anekdot “Itu Sampah atau Apa?” berikut ini berbentuk puisi. Sambil membaca puisi tersebut, identifikasilah struktur teksnya. Apabila diperlukan, kalian dapat membaca puisi itu berkali-kali.

GB 4.4.jpg

Gambar 4.4 Tong sampah

Sumber: Dokumentasi Kemdikbud

Itu Sampah atau Apa?

(Karya  :  Aditya Yuda Kencana  Siswa,  tinggal di Indramayu, Jawa Barat)


1  Beri tahu aku jika kau lihat  Itu sampah atau apa?
    Di jalanan ada sampah 
    Di selokan penuh sampah
    Di laci meja ada sampah
    Di bus, truk, dan angkot ada sampah
2  Negeri kita ini apakah negeri sampah?
    Lautan sampah?
    Gunung sampah?
    Atau tong sampah?
 3  Di kursi restoran ada sampah
     Di hotel berbintang ada sampah
     Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah
     Di tempat penyebrangan ada sampah
     Di bawah pos satpam ada sampah
     Itu sampah atau apa?
4  Di ruang sidang ada sampah
    Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah
    Di atas pot bunga sekolahan ada sampah
    Sampah merajalela
5  Di istana presiden apakah ada sampah?
    Siang itu aku mencoba masuk
    Dan aku telusuri setiap sudutnya
    Ternyata!
6  Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan
    Di balik gerbang masuk MPR ada sampah
    Aku bingung, apakah di kursi-kursi parlemen ada sampah pula?
    Coba lihat!
7  Apa?  Kau tak berani?
    Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara
    Di mana-mana ada sampah
    Apakah di mulut manusia ada sampah?
    Periksa sekarang!
8  Cepat!
    Jika tak ada, syukurlah!
    Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya!
    Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar!
     Ingat itu!
    (Puisi, karya Aditya Yuda Kencana, http://www.anekdot.web.id/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=2925)

(2)  Setelah kalian identifikasi struktur teksnya, dapatkah kalian menggolong-kan puisi tersebut ke dalam anekdot?

(3)  Si Aku dalam puisi tersebut mengajak berdialog orang lain. Apakah si Aku itu penulis puisi itu sendiri atau ia bertindak sebagai orang lain? Siapa pula sesungguhnya yang diajak berdialog itu?

(4)  Apakah si Aku merasa prihatin dengan kebiasaan orang membuang sampah sembarangan? Apakah ia merasa tidak nyaman dengan lingkungan yang penuh sampah?

(5)  Di mana-mana ada sampah, yang bukan tempat sampah. Di mana sajakah tempat-tempat yang disebutkan dalam puisi itu ditemui sampah?

(6)  Apakah  kalian sebagai pembaca puisi itu merasa tersindir?  Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

(7)  Apakah semua kata  sampah dimaksudkan sebagai  sampah yang sesungguhnya? Jelaskan dengan mengacu pada Apakah di mulut manusia ada sampah? (bait 5)

(8)  Pada puisi tersebut terdapat pengandaian yang disampaikan dengan metafora, yaitu antara lain “Negeri kita ini negeri sampah”. Temukan metafora lain yang sejenis dengan itu. Metafora itu adalah:
(a)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(b)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ..... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(c)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(d)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Tugas 4 Membuat Drama Berstruktur Teks Anekdot

Kerjakanlah tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1)  Bacalah puisi “Itu Sampah atau Apa?” dengan keras di hadapan teman-teman kalian. Setelah selesai, mintalah teman-teman kalian untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dalam puisi itu. Mintalah jawaban itu ditulis. Kemudian, bacalah puisi itu sekali lagi dengan suara keras. Mintalah teman-teman kalian membaca jawaban itu secara urut seketika begitu kalian selesai membaca setiap pertanyaan!

(2)  Buatlah naskah drama singkat (untuk 10 menit) yang berisi kritik sosial mengenai “negeri sampah”. Naskah drama dibuat dalam kelompok tiga atau empat orang dengan struktur teks anekdot abstraksi^orientasi^ krisis^reaksi^koda. Semua kelompok harus menampilkan drama secara bergiliran melalui pengundian urutan penampilan.

Tugas 5 Melabeli Struktur Teks Anekdot

Ikuti perintah yang diberikan pada setiap nomor!

(1)  Teks berikut ini adalah teks anekdot.
Teks tersebut sudah dikelompok-kelompokkan menurut struktur teksnya.
Berilah nama untuk tiap-tiap tahap struktur teks itu dengan mengisi titik-titik yang ada.
... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...

Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan tadi pagi. Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Mereka sangat gaduh, tetapi tidaklah mengapa. Istri saya terbangun berkali-kali.Lalu, tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan ke luar kami. Saya mengira bahwa mobil itu milik seseorang yang ikut pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak seorang pun keluar. Saya kira mereka masih tertidur karena mereka berpesta-pora sampai larut malam sehingga saya ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki terbangun dan melongok ke luar jendela. Saya menjelaskan persoalan yang terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan pestanya. Rumah susun ini terbagi menjadi dua sisi dan itu adalah pesta orang yang tinggal di sisi sebelah belakang.Lelaki itu terlihat tidak suka karena ia juga tidak dapat tidur semalam akibat terganggu oleh pesta tetangga di sisi sebelah rumah susunnya. Saya masih belum tahu mobil siapa yang menghalangi jalan ke luar kami itu.(Diadaptasikan dari English Text: System and Structure, 1992: 566--567)

(2)  Teks tersebut belum berjudul. Judul apakah yang menurut kalian tepat!

(3)  Teks tersebut berisi pengalaman penulisnya sendiri. Mengapa ia merasa malu?
Seandainya penulis teks itu kalian, apakah kalian akan meminta maaf kepada tetangga kalian yang ternyata tidak bersalah itu?

(4)  Pada teks tersebut pemilik mobil tidak diketahui. Apakah pemilik mobil itu tidak mempunyai tenggang rasa? Jelaskan secara memadai!


(5)  Buatlah teks anekdot berdasarkan teks anekdot tersebut dengan cara mengganti pelaku-pelakunya, tempat kejadiannya, persoalan yang dihadapi oleh para pelaku itu. Misalnya, pelakunya adalah orang-orang yang kalian kenal, tempat kejadiannya adalah lingkungan yang kalian ketahui, dan persoalannya adalah persoalan sehari-hari yang biasa kita hadapi semua.

Tidak ada komentar: