WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Minggu, 11 Agustus 2013

TEKSII (Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Prosedur Kompleks)

Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Prosedur Kompleks

Pada kegiatan ini, kalian akan mengerjakan tugas-tugas agar kalian lebih mendalami teks prosedur kompleks. Kalian sudah tahu bahwa langkah-langkah dalam prosedur kompleks lebih rumit daripada langkah-langkah dalam prosedur sederhana. Dikatakan kompleks karena langkah-langkah yang ada hanya dapat dilaksanakan dengan memenuhi berbagai syarat.
Langkah yang satu menentukan langkah-langkah berikutnya. Apabila syarat pada salah satu langkah tidak terpenuhi, langkah-langkah selanjutnya tidak dapat dilakukan.  Kalian diharapkan lebih banyak mengerjakan tugas untuk membuat teks prosedur kompleks. Tugas-tugas itu berkaitan dengan cara mengurus SIM dan cara pendaftaran siswa baru yang telah kalian lakukan ketika kalian masuk di sekolah ini.
Selain itu, kalian juga akan diajak untuk mengerjakan tugas-tugas lain. Sebagian besar tugas yang disebutkan di atas berkaitan dengan prosedur dengan langkah-langkah yang tidak dapat diubah urutannya dalam mengerjakan sesuatu. Ternyata, ada prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat. Prosedur yang demikian itu disebut protokol. Dalam hal ini, kalian akan diajak untuk menerapkan prosedur yang berkaitan dengan cara membaca puisi yang baik.

Tugas 1  Membaca Teks "Cara Mengurus SIM"

Bacalah teks berikut ini dengan teliti. Setelah itu, kerjakan tugas-tugas di bawahnya dengan mengikuti petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!

 

CARA MENGURUS SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)

1  Pernahkah Anda mengurus surat izin mengemudi (SIM), misalnya SIM C?
Mengurus SIM tentu memerlukan waktu dan biaya. Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengurus SIM C dengan jalan yang benar. Tulisan ini akan bermanfaat bagi para pengendara sepeda motor yang belum mempunyai SIM C. Manfaat yang diperoleh adalah bagaimana menghemat biaya dan waktu, bagaimana bisa memastikan diri lulus ujian SIM C, dan bagaimana menjawab soal ujian SIM C dengan benar. Tulisan ini juga
dimaksudkan agar Anda mampu mengurus SIM sampai selesai dalam satu hari. Dikatakan kompleks karena
langkah-langkah yang ada hanya akan dapat dilaksanakan dengan memenuhi berbagai syarat.




2  Syarat-Syarat Administrasi

   Berikut adalah dua syarat yang penting untuk disiapkan.
 (1) Fotokopi KTP 1 lembar
  Penting juga Anda biasakan untuk selalu menyiapkan fotokopi KTP di dompet.

(2) Uang   Biaya total per April 2012 adalah Rp120.000,00 (yang diperinci menjadi Rp20.000,00 untuk cek kesehatan dan Rp100.000,00 untuk biaya pembuatan SIM).
     Biaya lainnya tidak ada, tetapi hendaknya Anda membawa uang lebih (misalnya Rp150.000,00 untuk berbagai hal yang bersifat pribadi). Uang sejumlah itu sudah cukup berdasarkan pengalaman untuk hari tersebut.
     Anda yang berada di daerah lain bisa jadi uang yang diperlukan lebih kecil atau lebih besar. Silakan     bertanya terlebih dahulu ke polres setempat atau mencari informasi.

(1)     Syarat Pribadi
           Berikut ini beberapa syarat pribadi yang harus dipenuhi.
(a)  Berumur minimal 17 tahun
      Yang belum berumur 17 tahun jangan berharap dapat mengajukan permohonan SIM.
(b)  Terampil mengendarai sepeda motor
       Polisi penguji menyatakan bahwa orang yang pengalaman mengendarai sepeda motor kurang dari 1 tahun   sering gagal dalam ujian. Bahkan, ada peserta ujian yang menabrak pagar waktu menempuh ujian.
(c)  Sehat, jernih, dan tenang
      Anda datang ke tempat ujian dengan badan yang sehat, pikiran yang jernih, dan hati yang tenang.
(d)  Jangan merasa hebat
      Walaupun sudah bertahun-tahun mengendarai sepeda motor, bahkan banyak tempat sudah dijelajahi, belum  tentu Anda lulus tes pada hari itu juga.
(e)  Harus tahu diri
Belum tentu Anda lulus pada hari itu apabila Anda datang ke tempat ujian SIM C tanpa persiapan yang cukup. ahu diri itu penting karena Anda harus menempuh ujian praktik dan ujian teori. Bahkan, di beberapa daerah  diterapkan uji jalan raya dengan motor masing-masing.

3.   Sama halnya di instansi lain, ketika seseorang akan membuat surat, seperti  SIM C, ia pasti harus menempuh prosedur atau urutan langkah yang ada.
Berikut ini beberapa langkah yang perlu diikuti.
(1)   Saat Anda memasuki pintu gerbang polres, siapkan KTP asli untuk diserahkan ke polisi jaga. Anda cukup membawa fotokopinya saja. Di polres lain, mungkin tidak diterapkan aturan ini. Silakan ikuti aturan masuk lingkungan polres setempat.
(2)   Masukkan semua berkas ke dalamnya dan ikuti petunjuk di loket itu.
(3)   Dari tempat parkir dengan membawa fotokopi KTP, Anda langsung menuju ke pos pemeriksaan kesehatan. Petugas akan memeriksa mata, tensi darah, berat badan, dan tinggi badan. Untuk itu, Anda membayar Rp20.000,00. Setelah itu, Anda akan mendapat surat keterangan kesehatan.
(4)   Bawalah surat itu dan fotokopi KTP ke loket pendaftaran SIM baru. Ikuti antrean. Jika ada tumpukan map satlantas yang tersedia, ambillah satu karena memang disediakan untuk pengurus SIM.
(5)   Parkirkan motor atau mobil Anda di tempat yang disediakan.  Serahkan berkas-berkas itu ke petugas yang ada. Dia akan berkata, “Tunggu di tempat ujian praktik”. Di sebagian tempat, polres mendahulukan ujian praktik, setelah lulus, Anda mengikuti ujian teori. Setelah lulus, Anda menempuh proses berikutnya.59 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik

4  CATATAN:

Urutan tersebut mungkin berbeda di setiap polres. Anda dapat mencari informasi tentang prosedur mengurus SIM baru di polres setempat. Khusus untuk SIM C, di daerah lain pembuat SIM baru harus mengikuti 3 ujian, yaitu ujian praktik, ujian jalan raya, dan ujian tulis.(Diadaptasi dari situs resmi samsat http://www.tmcmetro.com)
(1)  Setelah kalian membaca teks itu, identifikasilah partisipan yang terlibat, siapa yang menulis teks itu, dan  ditujukan kepada siapa tulisan itu. Untuk itu, tujukan perhatian kalian pada butir 1 sampai dengan 4!
(2)  Terdapat 4 butir pada teks tersebut. Identifikasilah setiap butir dan berilah nama untuk setiap butir yang berkaitan dengan struktur teks. Betulkah butir 1 merupakan pengantar? Jelaskan fungsi butir 1 itu pada teks itu!
(3)  Mengapa penulis teks merasa perlu memberikan catatan pada butir 4?
(4)  Butir ke berapakah yang betul-betul merupakan prosedur? Jelaskan alasannya!
(5)  Berapa langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan SIM C? Apakah langkah-langkah itu harus ditempuh secara berurutan?
(6)  Betulkah teks ini tergolong ke dalam teks prosedur kompleks? Dari manakah kalian mengatakan bahwa teks itu adalah teks prosedur kompleks?
(7)  Apakah langkah-langkah prosedur itu sudah urut?
(8)  Salah satu hal yang perlu kalian pertimbangkan adalah adanya beberapa syarat karena syarat-syarat itulah yang antara lain membuat prosedur itu kompleks.
      Akan tetapi, konjungsi jika atau apabila yang menjadi pedoman lain untuk menentukan kompleksitas itu tidak ditemukan pada teks tersebut. Oleh karena itu, carilah bukti-bukti lain, seperti verba tindakan dan keterangan tempat atau keterangan cara yang ada.

Tugas 2 Menyusun Langkah-Langkah Penerimaan Siswa Baru

Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1)  Kalian sudah memahami teks prosedur, baik yang sederhana maupun yang kompleks. Ingat-ingatlah lagi waktu kalian mendaftar di sekolah tempat kalian belajar ini. Syarat-syarat apakah yang harus disiapkan terlebih dahulu?
(2)  Ada berapa langkah yang harus kalian tempuh pada waktu kalian mendaftar itu? Betulkah apabila kalian tidak menempuh langkah-langkah itu, kalian tidak dapat mendaftarkan diri ke sekolah ini?
(3)  Apabila kalian menempuh setiap langkah dengan tertib, selain tujuan tercapai, pada saat itu kalian juga telah menjadi calon warga sekolah yang baik. Ceritakanlah apakah yang dialami teman-teman kalian juga seperti itu?
(4)  Susunlah langkah-langkah pendaftaran itu ke dalam bagan di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang disediakan. Kalian boleh menambahkan langkah-langkah lain apabila lima langkah belum cukup. Pikirkan bahwa  langkah-langkah itu tidak dapat ditukar urutannya. Setelah selesai, bandingkan dengan teks prosedur yang dijadikan model pada Kegiatan 1.


(5)  Sekarang tulislah teks prosedur pendaftaran siswa baru sesuai dengan bagan tersebut. Jangan lupa gunakan verba dan konjungsi yang mendukung prosedur tersebut.

(6)  Apakah pekerjaan kalian masih perlu diperbaiki? Mintalah pendapat teman-teman kalian. Tulis ulang pekerjaan kalian itu setelah diberi masukan.

Tugas 3  Membuat Teks Prosedur ”Pengurusan KTP”

Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!

(1)  Sebagai warga yang baik, bagi yang sudah memenuhi syarat, hendaknya mempunyai KTP.  Sebelum kalian diminta untuk membuat teks prosedur untuk mengurus KTP, bacalah beberapa informasi tentang pengurusan KTP berikut ini!

Proses Pengurusan KTP-Elektronik

 Syarat-syarat:
>    Berusia 17 tahun
>    Menunjukkan surat pengantar dari RT
>    Mengisi formulir F1.01 yang  ditandatangani oleh RT
>    Fotokopi kartu keluarga (KK)

Proses:

Ambil nomor antrean, tunggu pemanggilan nomor antrean, menuju ke loket yang ditentukan, memasukkan data dan foto, pembuatan e-KTP selesai, KTP diambil dua minggu kemudian. 
(Diadaptasikan dari situs resmi Pemerintah Daerah DKI Jakarta http://www.jakarta.go.id)
  



Gambar 2.4  Kartu tanda penduduk  (Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)
(2)   Proses pengurusan KTP elektronik kurang lebih sama dengan pengurusan SIM. Dengan demikian, proses itu dapat diungkapkan ke dalam teks prosedur. Dengan informasi yang diberikan di atas, buatlah teks prosedur yang lengkap. Kerjakan bersama-sama dengan teman-teman kalian.

(3)   Terapkan semua kaidah yang menjadi ciri teks prosedur kompleks! Untuk itu, usahakan teks yang kalian buat itu berstruktur teks yang baik dan unsur-unsur kebahasaan yang mendukung langkah-langkah yang harus ditempuh.

Tugas 4  Menyusun  Kembali  Urutan  Kalimat  dalam Teks  Prosedur

Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!

(1)  Kalimat-kalimat pada teks yang berjudul “Cara Membuat Botol Kaca” berikut ini masih tersusun secara acak.  Kalian diminta untuk menata kalimat-kalimat tersebut dengan memberikan nomor urut pada setiap kalimat sehingga  membentuk teks prosedur yang baik. Nomor (1) sudah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.      Kalian harus ingat bahwa teks prosedur disusun dengan struktur teks tujuan^langkah-langkah. Tujuan teks prosedur yang kalian hadapi ini adalah judulnya itu sendiri, yaitu “Cara Membuat Botol Kaca”. Adapun langkah-langkahnya adalah urutan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

     Untuk memudahkan  kerja kalian dalam mengurutkan kalimat-kalimat itu,
     perhatikanlah  penanda wacana, seperti pertama,  lalu,
      setelah itu, kemudian, dan akhirnya.

Cara Membuat Botol Kaca
  ... ...  Setelah itu, campuran adonan itu dibentuk menjadi botol dengan cetakan.
  ... ...  Kadang-kadang pecahan-pecahan kaca ditambahkan.
  ... ...  Akhirnya, botol-botol itu siap untuk digunakan.
  ... ...  Selanjutnya, untuk memperkuat kaca botol-botol tersebut, botol-botol itu dipanaskan kembali, lalu didinginkan
... ...  Pertama, ketiga bahan tersebut dicampur secara proporsional.
...1...  Kaca untuk botol dibuat dari pasir, batu gamping, dan abu soda dengan  menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
... ...  Kemudian, campuran itu dipanaskan dalam tungku pada suhu yang san   gat tinggi.
... ...  Lalu, adonan kaca diproduksi.
          (Diadaptasi dari Academic Writing Course, 2003: 16)

 (2)  Cocokkan hasil pekerjaan kalian dengan milik teman-teman kalian. Sudah ditunjukkan di atas bahwa kalimat pertama pada teks prosedur yang kalian bangun itu adalah “Kaca untuk botol dibuat dari pasir, batu gamping, dan abu soda dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut”.
     Setelah itu, kalimat yang mengikutinya adalah kalimat yang menunjukkan urutan pertama, yaitu kalimat yang mengandung penanda wacana pertama. Kalian dapat menduga bahwa kalimat yang mengandung penanda wacana akhirnya pasti merupakan kalimat yang terakhir, yang menunjukkan bahwa tujuan yang dimaksud sudah tercapai. Dengan demikian, masih terdapat lima kalimat yang perlu ditata di antara kalimat-kalimat yang diletakkan pada awal dan pada akhir tersebut.

(3)  Selain dari penanda wacana, untuk menguji kebenaran urutan kalimat yang kalian buat, kalian dapat memperhatikan kata-kata penunjuk, seperti berikut ini, itu, dan tersebut. Kecuali itu semua, kalian juga dapat
     memperhatikan hubungan kata yang satu dan kata-kata yang lain serta kata-kata yang disebutkan berulang-ulang.

(4)  Gunakan teks prosedur tersebut untuk membuat teks prosedur yang lain dengan mengganti tujuan yang akan  dicapai dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, cara membuat roti
      panggang, cara membuat kopi tubruk, atau cara memasak nasi goreng.

(5)  Untuk mengerjakan tugas nomor (4) di atas, kalian lebih baik bekerja sama tiga sampai lima orang. Satu  kelompok hanya membuat satu teks. Kemudian, hasil kerja kelompok kalian dapat dibandingkan dengan hasil
     kerja kelompok lain.

Tugas 5  Memahami Prosedur Membaca Puisi

Tugas yang  kalian hadapi di sini agak berbeda dengan tugas-tugas sebelumnya meskipun masih berkaitan dengan prosedur. Kalian akan diajak untuk menerapkan prinsip-prinsip membaca ekspresif pada saat membaca puisi. Untuk itu, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1)  Tahukah kalian cara membaca puisi? Puisi dapat dibaca dalam hati atau dengan suara keras. Berikut ini, kalian akan diajak untuk membaca puisi dengan suara keras dan dengan menerapkan teknik yang baik.
      Puisi yang telah dipilih untuk kalian berjudul “Aku”, karya Chairil Anwar. Ia adalah sastrawan angkatan 1945, yang lahir di Medan pada tahun 1922.
     Untuk itu, bacalah puisi tersebut dengan saksama sebelum kalian diajak mempelajari teknik yang benar itu. Cobalah untuk memahami isi puisi tersebut!

AKU

Karya Chairil Anwar, Sastrawan Angkatan 1945

1  Kalau sampai waktuku
    Ku mau tak seorang kan merayu
   Tidak juga kau
        2  Tak perlu sedu sedan itu
          3  Aku ini binatang jalang
              Dari kumpulannya terbuang
4  Biar peluru menembus kulitku
    Aku tetap meradang-menerjang
        5    Luka dan bisa kubawa berlari
              Berlari
              Hingga hilang pedih peri
6  Dan aku akan lebih tidak peduli
    Aku mau hidup seribu tahun lagi

Sebelum kalian menerapkan teknik yang baik, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca puisi dengan keras. Prinsip-prinsip itu adalah volume suara, artikulasi suara, intonasi, gerak tubuh, mimik, dan pandangan mata.


Gambar 2.6 Peragaan prosedur membaca puisi
Sumber: Dokumentasi Kemdikbud

(a)  Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud.
(b)  Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan pilah.
(c)  Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian  membaca baris demi baris puisi.
(d)  Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
(e)  Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana (misalnya, sedih, semangat, atau gembira) yang digambarkan pada puisi yang dibaca.
(f)  Pandangan mata adalah arah mata memandang; seharusnya pandangan mata ditujukan ke sagala penjuru tempat penonton berada.
     Diskusikanlah prinsip-prinsip tersebut dengan teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah untuk membaca puisi yang berjudul “Aku”.

(2)  Semua prinsip itu berguna untuk membaca puisi secara ekspresif.
     Tahukah kalian yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Istilah ekspresif diperoleh dari fungsi bahasa secara umum. Sebelum pengertian membaca ekspresif disampaikan, cermatilah terlebih dahulu keterangan berikut ini!
     Bahasa mempunyai empat fungsi utama, yaitu fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi sosial, dan fungsi tekstual (Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, 4th  ed., 2010: 236). Fungsi ekspresif berkenaan dengan penggunaan bahasa untuk menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri pembicara atau penulis, seperti perasaan, pikiran, pilihan, prasangka, dan pengalamannya. Fungsi deskriptif berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi deskriptif juga disebut fungsi ideasional. Fungsi sosial dimaksudkan sebagai penggunaan bahasa sebagai alat untuk menjalin dan memapankan hubungan sosial di antara pengguna bahasa. Fungsi sosial juga disebut fungsi interpersonal. Adapun fungsi tekstual adalah fungsi bahasa yang terkait dengan cara penciptaan teks, baik lisan maupun tulis yang runtut dan yang sesuai dengan konteks. Fungsi ekspresif berimpitan dengan fungsi tekstual dalam hal bahwa untuk mengungkapkan diri pembicara atau penulis, baik media tulis maupun lisan dapat digunakan.
      Lalu, apa yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Membaca ekspresif adalah membaca dengan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman penulis.
     Umumnya, kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara yang keras dan gaya atau penampilan sesuai dengan isi materi yang dibaca. Dengan demikian, membaca ekspresif dapat dikatakan sebagai membaca dengan penuh penghayatan. Mengingat kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti 67 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik  ini sejalan dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam hati.

(2)     Dengan keterangan itu, kalian dapat menggarisbawahi bahwa membaca ekspresif sangat cocok diterapkan dalam membaca puisi. Oleh karena itu, sekarang bacalah puisi yang berjudul “Aku” tersebut secara ekspresif dan dengan penghayatan yang sedalam-dalamnya.

(4)  Bagaimana perasaan kalian setelah membaca kembali puisi tersebut? Siapakah yang dimaksud dengan “aku” pada puisi itu? Apakah kalian merasa bahwa si “aku” adalah kalian sendiri? Mengapa si “aku” berani menantang “peluru”? Mengapa pula si “aku” ingin “hidup seribu tahun lagi”?

(5)  Membaca puisi ekspresif sering dilakukan di depan kelas atau di depan penonton  di atas pentas. Jika demikian halnya, diperlukanlah teknik membaca puisi yang benar.
Dapat dikatakan bahwa teknik itu merupakan prosedur yang mengandung beberapa langkah. Akan tetapi, langkah-langkah itu tidak harus ditempuh secara urut karena langkah-langkah itu tidak saling menentukan. Seperti akan kalian eksplorasi lebih jauh lagi pada Pelajaran 6, prosedur seperti ini disebut protokol. Untuk itu, cermatilah teknik membaca puisi di atas pentas berikut ini!

Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas

1.  Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi  puisi yang akan kalian baca.
2.  Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca.
3.  Kuasailah pentas dan penonton dengan mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala.
4.  Hayatilah puisi yang kalian baca dengan memahami isi dan pesannya.
5.  Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi suara yang jelas, dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton, dan dengan intonasi yang bagus.
6.  Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan-penggalan kata, baris, dan bait puisi tersebut.
7.  Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh penonton.

(6)  Setelah kalian memahami teknik membaca puisi di atas, praktikkanlah teknik itu untuk membaca puisi yang berjudul “Aku” tersebut di depan kelas.
Anggaplah bahwa posisi depan kelas itu sebagai pentas. Kalian dapat membaca dengan teknik tersebut secara bergantian satu demi satu dan teman-teman kalian yang lain dapat memberikan komentar atau penilaian.

(7)  Dari komentar dan penilaian teman-teman kalian itu, kalian mungkin merasa bahwa butir-butir pada teknik membaca puisi di atas perlu ditambah. Diskusikanlah dengan teman-teman kalian butir-butir apa yang
perlu ditambahkan dan mengapa demikian.

(8)  Dari penambahan butir pada nomor (7) di atas, kalian memahami bahwa prosedur tentang teknik membaca puisi itu bukan merupakan prosedur yang ketat yang setiap langkahnya harus ditempuh secara urut. Kalian
mungkin juga berpendapat bahwa puisi dengan isi dan pesan yang berbeda menuntut teknik membaca yang berbeda pula. Diskusikanlah apakah teman-teman kalian juga berpendapat demikian.

(9)  Mengingat teknik membaca puisi itu dapat diubah-ubah, buatlah teks prosedur yang bersifat protokol tentang hal yang sama menurut pendapat kalian sendiri.
Bandingkanlah hasilnya dengan pekerjaan teman-teman kalian.
Setelah itu, perbaiki lagi apabila dipandang perlu!


1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
3. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
4. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
5. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
6. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
7. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Tidak ada komentar: