WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Kamis, 15 Agustus 2013

KAMUS PEMBELAJARAN (Glosarium)

KAMUS PEMBELAJARAN

(Glosarium)
Amfibia
:
binatang yang dapat hidup di air dan di darat, seperti katak.
Anekdot
:
jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagai akibat dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi. Anekdot  mempunyai  struktur  teks: abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda.  Tanda “^” berarti “diikuti o l e h”. Argumentasi: alasan yang digunakan untuk mempertahankan  pendapat.
Arteri
:
jenis pembuluh darah.
Bilingual
:
lberhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa. => Multilingual
Definisi
:
batasan, pengertian. Contoh: Mamalia adalah binatang yang menyusui.
Demokrasi
:
nama bentuk atau sistem pemerintahan; gagasan atau pandangan yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Demokrasi dipraktikkan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, politik, bahasa, dan budaya.
Demonstrasi
:
unjuk rasa: melakukan protes dengan menghimpun masa.
Deskripsi
:
jenis teks yang menggambarkan keadaan (sifat, bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya) sesuatu (manusia atau benda) secara individual dan unik. Teks ini mengutamakan hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Struktur teksnya adalah pernyataan tentang hal yang dideskripsikan^bagian yang dideskripsikan.
Diskusi
:
jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering disebut teks argumentasi dua sisi. Struktur teksnya adalah isu^argumentasi yang mendukung^ argumentasi yang menentang^kesimpulan/
rekomendasi.
Editorial
:
Jenis  teks pada koran atau majalah yang merupakan ungkapan wawasan atau gagasan terhadap sesuatu yang mewakili koran atau majalah tersebut. Editorial juga disebut tajuk rencana
Eksemplum
:
jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Struktur teksnya adalah abstrak^orienta si^insiden^interpretasi^koda.
Eksplanasi
:
jenis teks yang menjelaskan hubungan logis dari beberapa peristiwa. Pada
teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya
dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya.
Struktur teksnya adalah pernyataan umum^urutan alasan logis
Eksposisi
:
jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat. Teks ini berbeda dengan teks diskusi yang berisi dua sisi argumentasi; teks eksposisi hanya berisi satu sisi argumentasi: sisi yang mendukung atau sisi yang menolak. Struktur teksnya adalah pernyataan pendapat (tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat. => Diskusi.
Elastis
:
lentur.
Fungsi (nomina),  fungsional(adjektiva)
:
istilah umum yang digunakan untuk menyatakan kegunaan. Dalam Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), fungsi mengacu pada tiga hal: fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. => Makna Metafungsional.
Fungsi ideasional
:
fungsi untuk mengungkapkan realitas fisik dan biologis serta berkenaan dengan interpretasi dan representasi pengalaman..
Fungsi interpersonal
:
fungsi untuk mengungkapkan realitas sosial serta berkenaan dengan interaksi antara penutur/penulis dan pendengar/pembaca
Fungsi tekstual
:
fungsi untuk mengungkapkan realitas semiotis/simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan teks dalam konteks.
Gagasan
:
pendapat; opini.







Genre
:
secara sempit, jenis-jenis teks atau wacana; secara luas, konteks budaya yang melatarbelakangi lahirnya teks. => Teks.
Pada konteks budaya yang lebih luas, genre adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan yang dicapai secara bertahap. Dikatakan sosial karena manusia berkomunikasi dengan menggunakan genre atau teks; dikatakan berorientasi pada tujuan karena orang menggunakan genre atau teks untuk mencapai tujuan komunikasi; dan dikatakan bertahap karena untuk mencapai tujuan tersebut, biasanya dibutuhkan beberapa tahap melalui pembabakan dalam struktur teks. => Struktur teks.
Habitat
:
tempat tinggal khas bagi orang atau masyarakat. Di bidang biologi, istilah ini berarti lingkungan kehidupan bagi organisme, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Hierarki (nomina), hierarkis (adjektiva)
:
urutan tingkatan atau jenjang. Di bidang biologi, terdapat urutan tingkatan dari yang tinggi menuju yang rendah:
keluarga, order, genus, dan spesies.Humor: lucu; jenaka; keadaan dalam cerita yang menggambarkan kelucuan atau
kejenakaan.Invertebrata: tidak bertulang belakang. => Ver tebrata.
Kalimat
:
gugusan kata dalam satuan ortografis yang diawali oleh huruf besar dan diakhiri oleh tanda titik (.). Dalam LSF, kalimat tidak dibedakan dengan klausa dalam hal bahwa kalimat dan klausa mempunyai kedudukan yang sama dalam tata bahasa, yaitu keduanya mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator. => Klausa.
Menurut kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
Kalimat simpleks
:
kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal) hanya mengandung satu struktur: subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat.
Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba  tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu subjek^predikator^keterangan cara.
Pak guru yang tinggal di rumah dinas itu mengajar dengan baik.
subjek predikator keterangan cara
Kalimat kompleks
:
kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik.
Kalimat kompleks parataktik
:
kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, dan atau. Contoh berikut ini mengandung dua verba utama, yaitu masing-masing disebut, dalam dua struktur yang dirangkaikan oleh konjungsi dan. Contoh tersebut mempunyai dua struktur (yang kebetulan
sama), yaitu masing-masing  subjek^predikator^pelengkap. Struktur 1 dan struktur 2 berhubungan secara sejajar dengan konjungsi dan.

Struktur 1
Yang pertama
disebut
makhluk hidup
Subjek
predikator
pelengkap
Struktur 2
Dan
yang kedua
disebut
makhluk mati.
kata perangkai: konjungsi
subjek
predikator
pelengkap


Kalimat kompleks hipotaktik
:
kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar dengan makna, antara lain  apabila, jika, karena, dan ketika. Pada contoh berikut ini, struktur 1 dan struktur 2 dirangkaikan dengan konjungsi apabila. Kedua struktur itu berhubungan secara tidak sejajar. Struktur 2 menjadi syarat berlangsungnya kejadian pada struktur 1.


Struktur 1
Tanaman kacang itu
d akan tumbuh 
Subur
subjek
Predicator
Pelengkap
Struktur 2
apabila
petaninya
Rajin menyiram
nya
kata perangkai: konjungsi
subjek
predikator
pelengkap
















Adapun menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif.

Kalimat imperatif
:
kalimat yang berfungsi untuk memerintah. Contoh: Ambilkan aku minum!
Kalimat deklaratif
:
kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau berita. Contoh: Akhir-akhir ini, harga buku mahal.
Kalimat interogatif
:
kalimat yang berfungsi untuk bertanya. Terdapat dua macam kalimat interogatif, yaitu kalimat interogatif yang dijawab ya atau  tidak dan kalimat interogatif yang jawabnya berupa informasi. Secara berturut-turut
kedua jenis kalimat interogatif itu dapat dicontohkan sebagai berikut: Dapatkah Anda berenang? dan Pukul berapakah Anda pulang?
Kapiler
:
jenis pembuluh darah.
Kata
:
satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, yang dapat berupa morfem tunggal atau morfem gabungan. => Morfem. Kata dapat digolongkan menjadi jenis-jenis kata. (Jenis-jenis kata di bawah ini tidak disusun menurut abjad).
Kata benda (nomina)
:
kata yang mengacu pada orang, benda, atau hal-hal yang bersifat abstrak semacam perasaan atau kualitas, misalnya kursi, bangunan, persetujuan, keputusan, dan konsep.
Kata kerja (verba)
:
kata yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnya menulis, pergi, mengira, dan memasak.
Kata keterangan (adverbia)
:
kata yang dapat memberikan keterangan tentang kapan, bagaimana, di mana, atau dalam keadaan bagaimana sesuatu berlangsung, misalnya kemarin, di Jakarta, dan dengan cepat.
Kata ganti (pronomina):

kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya  ia, -nya, mereka, kita, dan kami.
Kata sifat (adjektiva)
:
kata yang digunakan untuk menerangkan kualitas sesuatu, seperti ciri-ciri, wujud, warna, atau ukuran, misalnya bagus, cantik, mahal, muda, penting.
Kata sandang (artikula)
:
kata penentu (determiner) yang digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata benda, misalnya sebuah, suatu, beberapa, dan sebagian.
Kata sambung (konjungsi)
:
kata yang digunakan untuk merangkaikan dua kalimat tunggal atau lebih, misalnya dan, tetapi, setelah, sebelum, apabila, dan karena.Kata depan (preposisi): kata gramatikal yang selalu diikuti oleh benda atau kelompok kata benda, misalnya di, ke, dalam, dengan, pada, untuk, dan dari.
Kata bilangan (numeralia)
:
kata yang digunakan untuk menunjuk jumlah atau angka, misalnya satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Kata seru (eksklamasi)
:
kata penanda wacana yang digunakan untuk mengungkapkan ketakjuban, kemarahan, keterkejutan, dan sebagainya, misalnya ah, em, oh, wah.
Kelompok kata
:
kata kompleks.
Kelompok kata meliputi kelompok nomina, kelompok verba, kelompok adjektiva, kelompok adverbia, dan kelompok preposisi. Kelompok kata berbeda dengan frasa dalam hal bahwa kelompok merupakan perluasan dari kata, sedangkan frasa merupakan bentuk singkat dari kalimat. Kelompok kata dianggap sebagai kata kompleks (apabila dianalogikan dengan kalimat kompleks), sedangkan frasa merupakan konstruksi kata-kata yang berjajar. Kelompok mengandung muatan logis sebagaimana tercermin pada pola urutannya, sedangkan frasa lebih menunjukkan bentuk fisik, yang rangkaian setiap kata di dalamnya belum diberi peran tertentu, khususnya peran sintaktis dan semantis. Pada tradisi LSF, istilah frasa hanya digunakan pada penyebutan frasa preposisi. => Kelompok preposisi.
Kelompok nomina
:
kelompok kata dengan nomina sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas.
Kata-kata lain yang berfungsi sebagai penjelas itu dapat berupa nomina, verba, adjektiva, atau kata-kata yang lain. Pada contoh berikut ini, meja adalah nomina yang berfungsi sebagai inti dan kata-kata lain berfungsi sebagai penjelas. Perlu dicatat bahwa kata-kata penjelas diperinci sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
dua
  meja
Belajar
baru
dengan empat kaki
itu
pembilang
benda
Penjenis
pendeskripsi
penegas
penunjuk
numeralia
nomina
Verba
adjektiva
frasa preposisi
demonstratif
penjelas
inti
Penjelas



Kelompok verba
:
kelompok kata dengan verba sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas.
Pada contoh berikut ini belajar adalah kata inti dan akan adalah kata penjelas.
Akan
belajar
verba 2
verba 1
penjelas
inti
Kelompok adjektiva
:
kelompok kata dengan adjektiva sebagai intinya. Kelompok adjektiva dibentuk dengan menggabungkan adjektiva dan adverbia.
sangat
rajin
adverbia
adjektiva
penjelas
inti
Kelompok adverbia
:
dalam bahasa Inggris, kelompok kata dengan inti adverbia dan penjelas yang berupaadverbia lainnya. Pada contoh kelompok adverbia dalam bahasa Inggris berikut ini, easily (dengan mudah) merupakan inti dan very merupakan penjelas.
very
easily
adverbia 2
adverbia 1
penjelas
inti

Akan tetapi, padanannya dalam bahasa Indonesia-yaitu dengan sangat mudah–terdiri atas tiga kata. Kata sangat berfungsi sebagai penjelas dan dua kata sisanya dengan mudah yang berfungsi sebagai inti merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

dengan
sangat
mudah

adverbia 1: penjelas

adverbia 2: inti
Kelompok preposisi
:
kelompok kata yang mengandung preposisi sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas. Pada contoh berikut ini, setelah merupakan preposisi yang menjadi inti dan tepat merupakan penjelas.
tepat
setelah
adjektiva
preposisi
penjelas
inti
Frasa preposisi berbeda dengan kelompok preposisi. Pada frasa preposisi tidak terdapat kata inti dan kata penjelas, sedangkan pada kelompok preposisi terdapat preposisi utama yang berfungsi sebagai kata inti dan terdapat kata lain yang berfungsi sebagai penjelas. Contoh di ruang kelas di bawah ini menunjukkan bahwa di bukan preposisi menjadi inti dan ruang kelas juga tidak memberikan penjelasan kepada di.


di ruang
kelas
preposisi
kelompok nomina
frasa preposisi
Perbedaan lain antara kelompok preposisi dan frasa preposisi adalah bahwa unsur-unsur selain unsur inti pada kelompok preposisi dapat dihilangkan, sedangkan pada frasa preposisi tidak dapat karena preposisi pada frasa preposisi bukan unsur inti dan kelompok nomina yang mengikutinya juga bukan penjelas.
Keterangan
:
unsur kalimat yang biasanya dipenuhi oleh adverbia. Keterangan bersifat sirkumstansial atau yang meliputi keterangan tempat, keterangan waktu, atau keterangan cara.
Klasifikasi (nomina), pengelompokan,
mengklasifikasikan (verba): mengelompokkan. => Laporan.
Klausa
:
gugusan kata yang mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator.
Dilihat dari strukturnya, klausa dan kalimat itu sama. => Kalimat.
Konjungsi
:
kata sambung. => Kalimat kompleks.
Konteks (nomina), kontekstual (adjekstiva):
:
lingkungan tempat bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan sesama, baik secara lisan maupun tulis. Apabila bahasa yang terikat oleh norma-norma budaya yang digunakan untuk berinterasi itu adalah teks, lingkungan beserta situasi yang melingkupinya adalah konteks. Jadi, bahasa selalu terungkap sebagai teks dalam konteks. Dengan konteks, bahasa yang digunakan dalam interaksi itu dapat saling dimengerti.
Kritik
:
tanggapan atau kecaman yang disertai pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu karya atau pendapat.
Laporan
:
jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Teks laporan juga sering disebut teks klasifikasi. Teks ini mengutamakan hubungan antara kelas dan sub-subkelas atau anggota-anggota kelas yang ada. Struktur teksnya adalah pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan.
Makna
:
arti; maksud pembicara atau penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
Makna metafungsional

makna yang secara simultan terbangun dari tiga fungsi bahasa, yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. => Fungsi.
Makna khusus
:
makna istilah yang digunakan di bidang ilmu tertentu.
Makna umum
:
makna istilah yang digunakan dengan cara yang sama pada semua bidang.
Mamalia
:
binatang menyusui.
Meneroka (berasal dari kata dasar teroka)
:
menjelajahi; menelusuri.

Morfem
:
satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil  dan tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian bermakna yang lebih kecil.
Multilingual
:
berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa atau lebih. => Bilingual.
Naratif
:
teks rekaan yang berisi komplikasi yang menimbulkan masalah yang memerlukan waktu untuk melakukan evaluasi agar dapat memecahkan masalah tersebut. Teks naratif umumnya dijumpai pada dongeng, hikayat, cerita pendek, atau novel. Struktur teksnya adalah abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda.
Negosiasi
:
bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Teks yang mengandung unsur negosiasi disebut teks negosiasi. Struktur teksnya adalah pembukaan^isi^penutup.
Observasi (nomina),

pengamatan, mengobservasi (verba): mengamati. => Laporan
Paspor
:
buku kecil yang berisi keterangan identitas diri yang berfungsi sebagai KTP internasional.
Penceritaan (recount)
:
jenis teks yang berisi pengungkapan pengalaman atau peristiwa yang dilakukan pada masa lampau. Struktur teksnya adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi.
Prosedur
:
jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik, tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks tersebut disebut protokol. Struktur teksnya adalah tujuan yang akan dicapai^langkah-langkah.
Reptilia
:
binatang melata, seperti ular, kadal, buaya, dan komodo
Struktur teks
:
tata organisasi teks, yaitu cara teks disusun. Sebuah teks ditata sesuai  dengan jenisnya. Misalnya, teks prosedur mempunyai struktur teks  tujuan yang akan dicapai^langkah-langkah; teks laporan mempunyai struktur teks pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan.
Teks
:
satuan lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna secara kontekstual. Istilah  teks dan wacana dianggap sama dan hanya dibedakan dalam hal bahwa wacana lebih bersifat abstrak dan merupakan realisasi makna dari teks. Jenis-jenis teks yang secara umum dikenal adalah deskripsi, laporan, prosedur, penceritaan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, editorial, iklan, negosiasi, anekdot, naratif, eksemplum, dan lain-lain. Jenis-jenis teks tersebut mempunyai struktur teks yang berbeda dan memanfaatkan bentuk-bentuk bahasa yang berbeda (misalnya, jenis verba, konjungsi, partisipan, dan kelompok kata). Struktur teks dan bentuk-bentuk bahasa itu menjadi ciri-ciri yang menandai teks-teks tersebut.
Tilang
:
kata yang terbentuk dari kata bukti pelanggaran.
Transitivitas
:
aspek gramatika yang menyangkut verba, partisipan, dan sirkumtansi yang berkaitan dengan verba tersebut. Secara eksperiensial, klausa merupakan sarana untuk mengaktualisasikan pola pengalaman manusia terhadap peristiwa yang berlangsung di sekitarnya (yang direalisasikan oleh verba atau kelompok verba). Partisipan umumnya berupa pelaku (yang direalisasikan oleh nomina atau kelompok nomina). Sirkumstansi merupakan perwujudan dari keterangan (tempat, waktu, cara) yang mencakupi terealisasinya verba di dalam kalimat.
Sirkumstansi (yang tidak selalu ada dalam kalimat) direalisasikan oleh adverbia atau kelompok adverbia. => Verba.
Visa
:
surat yang berbentuk seperti kupon yang berfungsi sebagai izin tinggal di luar negeri dalam jangka waktu tertentu.

Vena
:
jenis pembuluh darah.
Verba
:
kata yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Terdapat enam jenis verba dalam bahasa. => Transitivitas.
Verba material
:
verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan memukul. Pada verba material terdapat partisipan yang melakukan sesuatu yang disebut aktor dan partisipan yang lain (tidak selalu ada) yang dituju oleh verba tersebut yang disebut sasaran. Contoh, Ayah (aktor) membaca (verba: material) koran (sasaran).
Verba mental
:
verba yang menerangkan persepsi (misalnya: melihat, merasa), afeksi (misalnya: suka, khawatir), dan kognisi (misalnya: berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindera (senser) dan fenomena. Contoh:
Ayah (pengindera) mendengar (verba: mental) kabar itu (fenomena).
Verba relasional
:
verba yang menunjukkan hubungan intensitas (yang mengandung pengertian A adalah B), sirkumstansi (yang mengandung pengertian A pada/di dalam B), dan milik (yang mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam verba relasional atributif. Pada verba relasional identifikatif terdapat partisipan token (token) atau teridentifikasi (identified) dan nilai (value) atau pengidentifikasi (identifier). Contoh: Ayah (token) adalah (verba relasional identifikatif) pelindung keluarga (nilai).
Pada verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang (carrier) dan sandangan (attribute). Contoh: Ayah (penyandang) mempunyai (verba relasional atributif ) mobil baru (sandangan).
Verba verbal
:
verba yang menunjukkan pemberitahuan atau pewartaan (misalnya: memberitahukan, mengatakan). Pada verba verbal terdapat partisipan pewicara k dan wicara. Contoh: Ayah (pewicara) berkata (verba verbal): Saya lelah (wicara) atau ayah (pewicara) berkata (verba verbal) bahwa ia lelah (wicara).
Verba perilaku
:
verba yang menunjukkan perilaku, baik fisik maupun psikologis.
Yang pertama disebut verba perilaku verbal, yaitu verba yang menunjukkan perpaduan antara ucapan pada verba verbal dan tindakan pada verba material (misalnya: memuji, menggerutu, menertawakan); dan yang kedua disebut verba perilaku mental, yaitu verba yang menunjukkan perpaduan antara ungkapan perasaan pada verba mental dan tindakan pada verba material (misalnya: mengagumi, mencintai). Pada verba perilaku terdapat partisipan pemerilaku (behaver) dan sasaran (tidak harus ada) untuk verba perilaku verbal, serta pemerilaku dan fenomena untuk verba perilaku mental. Contoh untuk yang pertama: Ayah (pemerilaku) menggerutu (verba pemerilaku verbal). Contoh untuk yang kedua: Ayah (pemerilaku) mencintai (verba perilaku mental) kami (fenomena).
Verba eksistensial
:
verba yang menunjukkan keberadaan sesuatu (misalnya: ada, terdapat). Partisipan pada verba ini disebut eksisten, dan biasanya terletak di belakang verba tersebut. Contoh: Ada/terdapat (verba eksistensial) dua perguruan tinggi negeri (eksisten) di Solo.
Ver tebrata
:
bertulang belakang. => Invertebrata.
Wacana => Teks.





Tidak ada komentar: