WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Minggu, 21 Mei 2017

Rangkuman Referensi Guru Bahasa Indonesia Refleksi Pembelajaran



Refleksi Pembelajaran




1. Konsep Refleksi dalam Pembelajaran
Sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Permendiknas No. 16 Tahun2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik, bahwapendidik harus melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dilakukan oleh pendidik. Pendidik dituntut untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas, dan memanfaatkan hasil refleksi tersebut untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. Refleksi adalah kegiatan penilaian dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh peserta didik terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud untuk memperbaiki proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan datang. Definisi menurut Reid, 1995 “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Konsep tersebut dapat diartikan, bahwa refleksi adalah sebuah proses mereviu pengalaman dengan cara mendeskripsikan, menganalisis, mengevaluasi pembembelajaran yang telah dilakukan. Hanifah (1999) berpendapat, bahwa refleksi adalah “Proses merenung, menganalisis, mencari alasan, membuat cadangan dan tindakan untuk memperbaiki diri yang dilakukan secara berterusan.Refleksi kritikal menitikberatkan penerokaan domain afektif, kerohanian dan pemikiran rasional oleh seseorang dalam tindakannya untuk mencari kebenaran
terhadap tindakannya bagi tujuan memperbaiki diri dan persekitaran”.
Konsep refleksi tidak lain sebagai metode pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. (Chruickshark, 1987) Guru dapat merefleksi tentang metode atau model pembelajaran yangsudah digunakan, bahkan dapat juga merefleksi materi ajar yang disampaikan.Refleksi dapat juga dilakukan guru pada saat kegiatan pembelajaran akan breakhir atau pada kegiatan penutup.
Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tahap ini diperlukan untuk memperoleh gambaran tingkat keberhasilan rencana pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksnaan Pembelajaran.Hasil refleksi akan menentukan langkah
selanjutnya yang diperlukan dalam pembelajaran. Untuk dapat melakukan refleksi, guru peserta harus memiliki data yang telah dianalisis dan diinterpretasikan. Selain itu, guru peserta harus memahami betul tentang keterkaitan antara permasalahan, tujuan yang ingin dicapai, rencana
tindakan yang telah disusun dan dilaksanakan, serta situasi dan kondisi saat tindakan dalam pembelajaran dilaksanakan.
Refleksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat kembali apakah pembelajaran yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang kita rencanakan. Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran. Data atau informasi yang terkumpul perlu dianalisis, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya atau dengan standar tertentu, untuk mengevaluasi keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
Jika pembelajaran belum berhasil sebagaimana yang diharapkan, maka kita perlu menindaklanjuti dengan melakukan analisis untuk mencari penyebab ketidakberhasilan pembelajaran. Setelah menemukan akar permasalahan yang menjadi penyebab belum berhasilnya pembelajaran, maka langkah selanjutnya membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk menghilangkan akar permasalahan tersebut pada pertemuan berikutnya. Saat itulah, guru peserta dapat merencanakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas.Tentu harus didukung dengan data-data yang lengkap.
Tahap refleksi bukan merupakan tahap yang mudah bagi guru, khususnya guru peserta yang belum terbiasa melakukan refleksi. Pada tahap ini diperlukan kemampuan untuk berpikir analitik secara kritis, terhadap semua data, fakta dan fenomena yang terjadi, kemudian menghubungkannya dengan rumusan, tujuan, serta rencana tindakan sebagai alternatif solusinya. Artinya, diperlukan upaya merenung dan berpikir secara serius dan mendalam, dengan mengingat tentang berbagai konsep, prinsip, pengalaman praktis yang terkait dengan
pembelajaran yang telah dipertimbangkan dalam menyusun rencana tindakan. Hasil refleksi diungkapkan dalam bentuk narasi ilmiah.


2. Prinsip Refleksi dalam Pembelajaran
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan refleksi ini pula guru dapat menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan, yakni menyiapkan PTK, pengayaan atau perbaikan (remedial). Jika ternyata pembelajaran yang dilakukan belum berhasil optimal, guru peserta bias merencanakan PTK atau remedial. Oleh karena itu, para guru peserta harus mempunyai pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam merefleksi serta memilih tindak lanjut yang tepat.
Refleksi terhadap pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri. Refleksi pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dengan teman yang mengampu mata pelajaran yang sejenis. Refleksi pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut, yakni:
(1) Ada kesadaran bersama pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;
(2) Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis;
(3) Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran; (4) Hasil penilaian oleh peserta didik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran.


3. Tujuan dan Sasaran Refleksi dalam Pembelajaran
Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain:
(1) Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik; (2) Untuk melakukan evaluasi diri terhadap proses belajar yang telah dilakukan; (3) untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan;
(4) untuk merancang upaya optimalisasi proses dan hasil belajar,
(5) Untuk memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Refleksi pembelajaran penting dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi positif tentang bagaimana cara pendidik meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu refleksi terhadap pembelajaran bermanfaat bagi peserta didik yakni, untuk mencapai kepuasaan diri peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan pendidik.


4. Teknik-teknik Refleksi dalam Pembelajaran
Untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Sebelum melakukan wawancara atau pengamatan, sebagai pendidik kita perlu menetapkan kriteria seperti: sangat kurang, kurang, cukup, baik, sangat baik, atau kurang aktif, cukup aktif, aktif, atau sangat aktif. Langkah selanjutnya yaitu memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan, misalnya mengapa peserta didik kita memberikan peserta didik kita memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan, mengapa proses belajar peserta didik tidak sesuai dengan harapan, demikian pula mengapa hasil belajar peserta didik justru semakin menurun dari periode sebelumnya. Setelah langkah tersebut diatas pendidik perlu memberikan kesimpulan.
Adapun teknik lain yang dapat dilakukan untuk merefleksi terhadap pembelajaran adalah melalui jurnal, buku harian, angket, dan pengamatan terhadap proses belajar mengajar. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi diri guna menemukan masalah:
1. Apakah kompetensi awal peserta didik untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai?
2. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
3. Apakah peserta didik cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran?
4. Apakah sarana/prasana pembelajaran cukup memadai?
5. Apakah pemerolehan hasil pembelajaran cukup tinggi?
6. Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
7. Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran?
8. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu?


5. Penyusunan Instrumen Refleksi Pembelajaran
Instrumen adalah alat untuk merekam informasi yang akan dikumpulkan.
Instrumen observasi digunakan berdasarkan teknik yang dilakukan.
Berikut ini jenis instrumen yang dapat dikembangkan untuk kegiatan refleksi pembelajaran.


a. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah hasil pencatatan terhadap pengamatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematis. Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan biasa digunakan dalam observasi sistematis, di mana observer bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat.


b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara (interview guide) adalah acuan percakapan yang dilaksanakan untuk memperoleh informasi dari responden. Secara minimal pedoman tersebut memuat rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan pada responden.


c. Lembar Telaah Dokumen
Lembar telaah dokumen adalah instrumen yang yang digunakan untuk mengolah dokumen-dokumen yang dimiliki. Bentuk instrument dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dekomentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check list yang memuat daftar variabel yang akan dikumpulan datanya.
Perbedaan antara kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas gejala yang diteliti.


d. Angket atau Kuisioner
Refleksi kegiatan pembelajaran dapat menggunakan metode angket atau kuisioner. Pada kegiatan ini, digunakan instrumen sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari
responden tentang apa yang dialami dan diketahui oleh peserta didik.
Bentuk kuisioner yang dibuat sebagai instrumen dapat berupa:
  • Kuisioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan kuisioner isian.
  • Kuisioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, bentuknya sama dengan kuisioner pilihan ganda.
  • Kuisioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya.
  • Kuisioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan orang lain.
  • Check list, yaitu daftra isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia.
  • Skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat, biasanya menunjukkan skala sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju sampai sangat tidak setujua terhadap pertanyataannya.
Pada saat meyusun kuisioner, perlu ditimbangkan jumlah pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menanyakan hal yang tidak perlu, yang tidak akan diolah dalam penelitian.


6. Aktivitas Pembelajaran
1). Pendahuluan
Silakan Anda pahami tujuan, kompetensi, dan indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini supaya pembelajaran lebih terarah dan terukur.
2). Curah Pendapat
Pada kegiatan ini Anda diminta untuk menyebutkan berbagai masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, khususnya pada saat refleksi.  Sebagai langkah awal dan agar kegiatan curah pendapat berjalan dengan baik, Anda dapat mengisi pertanyaan berikut ini
• Perlukah guru bahasa Indonesia melakukan refleksi? Mengapa?
• Pernahkah Ibu/Bapak melaksanakan refleksi? Apa tujuan dan manfaat refleksi? Bagaimana cara melakukan refleksi?


3). Telaah Materi
Masing-masing Anda dibagi ke dalam empat kelompok besar. Setelah itu,
setiap kelompok membaca, mengkaji, dan menelaah sumber belajar yang
berhubungan dengan refleksi pembelajaran. Adapun sumber belajar yang
dirujuk adalah bahan bacaan yang terdapat pada bagian uraian materi
dan sumber belajar lainnya yang relevan. Anda kerjakan LK 1.1 sebagai
laporan hasil diskusi.


4. Penugasan
Untuk mengukur pemahaman Anda terhadap kegiatan refleksi pembelajaran silakan Anda kerjakan LK 1.2


5. Penutup
Setelah mengerjakan semua LK, Anda dapat mencocokan jawaban dengan kunci jawaban yang tersedia untuk mengukur dan menilai ketuntasan pembelajaran. Langkah terakhir silakan Anda melakukan kegiatan refleksi dengan menjawab pertanyaan pada bagian umpan balik dan tindak lanjut.


Rangkuman
Refleksi adalah kegiatan penilaian dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh peserta didik terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud untuk memperbaiki proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan datang. Pada kegiatan refleksi ini pula guru dapat menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan,
yakni pengayaan atau perbaikan (remedial).
Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain: (1) Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik; (2) Untuk melakukan evaluasi diri terhadap proses belajar yang telah dilakukan; (3) untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan; (4) untuk merancang upaya optimalisasi proses dan hasilbelajar, (5) Untuk memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Refleksi pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan
beberapa prinsip berikut, yakni: (1) Ada kesadaran bersama pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis; (3) Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran; (4) Hasil penilaian oleh peserta didik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran.
Adapun teknik lain yang dapat dilakukan untuk merefleksi terhadap pembelajaran adalah melalui jurnal, buku harian, angket, dan pengamatan terhadap proses belajar mengajar.
Instrumen adalah alat untuk merekam informasi yang akan dikumpulkan. Instrumen observasi digunakan berdasarkan teknik yang dilakukan. Jenis instrumen yang dapat dikembangkan untuk kegiatan refleksi pembelajaran adalah lembar observasi, pedoman wawancara, lembar telaah dokumen, dan angket atau kuisioner.