WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Sabtu, 22 September 2012

MEMBACA CEPAT

Membaca cepat dengan teknik skimming, Nuril Anwar
Ide pokok atau gagasan utama sering disebut dengan tema paragraf, karena gagasan tersebut menjiwai seluruh isi pargraf., jadi setiap paragraf hanya mengandung satu ide pokok sebab satu paragraf merupakan hasil pengembangan satu ide pokok menjadi satu kalimat panjang, atau beberapa kalimat yang secara sistematis, herarchis(berurutan) dan koheren(padu), sehingga tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari ide pokok tersebut(kalimat sumbang)
Ide pokok dapat dikembangkan awal paragraf, awal dandipertegas pada akhir, pada akhir paragraf, bahkan bisa tersebar di seluruh kalimat dalam paragraf tersebut. Kalimat yang merupakan tempat dituangkan/dikembangkannya ide pokok disebut kalimat utama/kalimat topik. dan posisi kalimat utama dalam paragraf sesuai dengan letak ide pokok.
Logikanya untuk dapat dengan cepat menangkap ide pokok setiap paragraf kita dapat dilakukan deng cara mengidentifikasi jenis paragraf dengan menentukan hubungan antar kalimat, mana kalimat yang diterangkan dan mana kalimat yang berp[osisi sebagai penjelas. Maka kalimat yang berposisi sebagai yangijelaskan/D dapat diprediksi sebagai kamat utama dan di situlah dapat kita cari ide pokoknya. Bila cara ini sudah kita lakukan kita mengalami kesulitan dapat dipastikan bahwa paragraf tersebut ide pokoknya tertuang diseluruh kalimat dalam paragraf sehingga tidak ada kalimat yang dijelaskan dan tidak ada kalimat yang berposisisi sebagai penjelas. Paragraf semacam ini sering kita jumpai pada paragraf menyebar(naratif, dan deskriptif. dan cara menemukan ide poko cukup berhenti sejenak dan bertanya"tentang apa paragraf iniAdikku nakal sekali. Setiap hari pekerjaannya selalu membuat onar saja, baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah sering temn putri menangis gARa-gra tasnya disembunyikan adikku.Di rumah ia bergabung dengan teman-teman yang makal yang menamakan diri sebagai KANSAS(Kami anak Nakal Suatu saat akan Sadar). dI JALANAN UMUM Merekasering kebut-kebutan, sehingga mengganggu kelancaran lalulintas
Berdasarkan analisis hubungan atar kalimat, kalimat pertama berposaisi sebagai kalimat yang dijelaskan oleha kalimat-kalimat lain yaitu no.  2,3, dan  4. paragraf  semacam ini jelas disebut paragraf awal dan ide pokoknya tertuang dalam kalimat pertama.
Karena kalimat utama merupakan pengembangan dari ide pokok, maka cara menentukan ide pokok adalah dengan mencari kata kunci dan moment/penjelas, sedang keterangan atau perluasannya harus dibuang.
Dalam kalimat pertama kata kuncinya adalah"adikku" dan momentnya adal;ah"nakal, sedang bagian lain hanyalah hasil perluasan dari ide pokok.Dalam haini dapat dipastikan bahwa paragraf tersebut ide pokoknya adalah "Adikku nakal
Catatan: Teknik semacam ini dapat kita lakukan bila yang kita gunakan adalah jenis paragraf berdasarkan letak ide pokok. Bila tinjauan jenis paragraf yang kita gunakan adalah pola pengembangan gagasan, maka caranya pun akan berbeda pula.

PENGARUH PEMBENTUKAN KATA(PROSES MORFOLOGIS) TERHADAP PERUBAHAN KELAS KATA



CONTOH:

KATA DASAR ! KATA BERIMBUHAN! KATA ULANG

HINA- MENGHINA(KATAKERJA)

DIHINA (KATA KERJA }

DIHINAKAN(KATA KERJA)

MENGHINAKAN(KATA KERJA}

MENGHINA-HINA (KATA KERJA)

DIHINA-HINA (KATA KERJA)

PENGHINA(KATA BENDA)

PENGHINAAN(KATA BENDA)

PENGHINAAN-PENGHINAAN(KATA BENDA JAMAK}

TERHINA(KATA KEADAAN/KATA KERJA PASIF BILA BERMAKNA DI)


BERDASARKAN CONTOH DI ATAS TANPA BERPIKIR SECARA DALAM SUDAH JELAS BAHWA DENGAN PERUBAHAN BENTUK KATA DAPAT MENGUBAH KELAS KATA, (JENIS KATA)

BENARKAN ANAK-AAK?

CONTOH PENGGUNAAN:

HINALAH ORANG YANG MEMANG PANTAS UNTUK DIHINA DAN SUKA MENGHINA ORANG YANG TAK PANTAS DIHINA, DAN JANGAN SEKALI-KALI MENGHINA ORANG YANG SEHARUSNYA TIDAK PANTAS UNTUK DIHINA ATAU DIA TIDAK SUKA MENGHINA ORANG LAINYANG SEHARUSNYA DIHORMATI, KARENA PENGHINAAN KEPADA ORANG YANG TAK PANTAS UNTUK DIHINA, MAKA PELAKUNYA AKAN MERASA TERHINA SENDIRI DAN TERHINA DI HADAPAN ALLAH

BENARKAH KATA DASAR ITU BILA DIULANG TIDAK MENGUBAH KELAS KATA?, Nuril Anwar

BENARKAH KATA DASAR ITU BILA DIULANG TIDAK MENGUBAH KELAS KATA?
PERHATIKAN CONTOH DULU:
KATA DASAR; KATA ULANG:
TULIS(KATA KERJA) : TULIS-MENULIS(KATA KERJA
MURID(KATA BENDA) : MURID-MURID (KATA BENDA}
PANDAI(KATA KEADAAN) : PANDAI-PANDAI(KATA KEADAAN}
LIMA(KATA BILANGAN) : LIMA-LIMA(KATA BILANGAN)
MALAM(KETERANGAN WAKTU) : MALAM-MALAM(KETERANGAN WAKTU)
DIA(KATA GANTI ORANG : DIA-DIA (KATA GANTI ORANG)
BERDASARKAN BEBERAPA CONTOH DI ATAS TANPA BERPIKIR PANJANG DAPAT KITA SIMPULKAN BAHWA PROSES  REDUPLIKASI/PERULANGAN ITU TIDAK MENGUBAH JENIS KATA/KELAS KATA

MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIMMING



MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIMMING,  Nuril Anwar
Membaca cepat dengan teknik skimming merupakan salah satu tekniuk membaca cepat dengan cara menangkap ide pokok setiap paragrafnya.
Ide pokok atau gagasan utama sering disebut dengan tema paragraf, karena gagasan tersebut menjiwai seluruh isi pargraf., jadi setiap paragraf hanya mengandung satu ide pokok sebab satu paragraf merupakan hasil pengembangan satu ide pokok menjadi satu kalimat panjang, atau beberapa kalimat yang secara sistematis, herarchis(berurutan) dan koheren(padu), sehingga tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari ide pokok tersebut(kalimat sumbang)
Ide pokok dapat dikembangkan awal paragraf, awal dandipertegas pada akhir, pada akhir paragraf, bahkan bisa tersebar di seluruh kalimat dalam paragraf tersebut. Kalimat yang merupakan tempat dituangkan/dikembangkannya ide pokok disebut kalimat utama/kalimat topik. dan posisi kalimat utama dalam paragraf sesuai dengan letak ide pokok.
Logikanya untuk dapat dengan cepat menangkap ide pokok setiap paragraf kita dapat dilakukan deng cara mengidentifikasi jenis paragraf dengan menentukan hubungan antar kalimat, mana kalimat yang diterangkan dan mana kalimat yang berp[osisi sebagai penjelas. Maka kalimat yang berposisi sebagai yangijelaskan/D dapat diprediksi sebagai kamat utama dan di situlah dapat kita cari ide pokoknya. Bila cara ini sudah kita lakukan kita mengalami kesulitan dapat dipastikan bahwa paragraf tersebut ide pokoknya tertuang diseluruh kalimat dalam paragraf sehingga tidak ada kalimat yang dijelaskan dan tidak ada kalimat yang berposisisi sebagai penjelas. Paragraf semacam ini sering kita jumpai pada paragraf menyebar(naratif, dan deskriptif. dan cara menemukan ide poko cukup berhenti sejenak dan bertanya"tentang apa paragrafini"
Nah, para peserta didik,
akan lebih jelasnya kita praktikkan pada acara pembinaan Bahasa Indonesia di SMKN 10 Malang yang akan datang.
Contoh Adikku nakal sekali. Setiap hari pekerjaannya selalu membuat onar saj, baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah sering temn putri menangis gARa-gra tasnya disembunyikan adikku.Di rumah ia bergabung dengan teman-teman yang makal yang menamakan diri sebagai KANSAS(Kami anak Nakal suTU SAAT AKAN sADAR). dI JALANAN UMUM Merekasering kebut-kebutan, sehingga mengganggu kelancaran lalulintas. Berdasarkan analisis hubungan atar kalimat, kalimat pertama berposaisi sebagai kalimat yang dijelaskan oleha kalimat-kalimat lain yITU NO 2,3, DAN 4. pARAGRAF semacam ini jelas disebut paragraf awal dan ide pokoknya tertuang dalam kalimat pertama. Karena kalimat utama merupakan pengembangan dari ide pokok, maka cara menentukan ide pokok adalah dengan mencari kata kunci dan moment/penjelas, sedang keterangan atau perluasannya harus dibuang. Dalam kalimat pertama kata kuncinya adalah"adikku" dan momentnya adal;ah"nakal, sedang bagian lain hanyalah hasil perluasan dari ide pokok.Dalam haini dapat dipastikan bahwa paragraf tersebut ide pokoknya adalah "Adikku nakal". Bila kesimpulan kalimat utama atau terdapat pada akhir paragraf, maka tugas kita tinggal mwenemukan kata kunci dan moment/dari kalimat terakhir dengan membuang kata-kata/klausa perluasannya. Catatan: Teknik semacam ini dapat kita lakukan bila yang kita gunakan adalah jenis paragraf berdasarkan letak ide pokok. Bila tinjauan jenis paragraf yang kita gunakan adalah pola pengembangan gagasan, maka caranya pun akan berbeda pula.

Mana Kata Baku dan Tidak Baku ?

Mana Kata Baku dan Tidak Baku :
1. systim :sistem.
2. aktifitas : aktivitas
3. otentik : autentik
4. apotik : apotek
5. Rabu : Rabo
6. Debet : Debit
7. Ekstrim : Ekstrem
8. Detail : Detil
9. Devaluasi : Defaluasi
10.Ekuivalen : Ekuwivalen
11. ediologi : idiiologi
12. pratik : praktek
13.Hierarki : Hirarki
14. Hipotek : Hipotik
15. Ijazah : ijazah
16. institute : institute
17, creatv : creatif
18. aktive : aktif
19. creativitas :creatifitas
20. inteligen : intelijen
21. tampanya : nampaknya
22. sepertinya : kayaknya
23. Inteligen : Intelijen
24. kaedah : kaidah
25. Interogasi : Interograsi
26. Komoditi : Komoditas
27. interograsi : interogasi
28. interospeksi : introspeksi
28. kongkrit : konkret
29. Interospeksi : Introspeksi
30. Konperensi : Konferensi
31. intrupsi : interupsi
32. Intrupsi : Interupsi
33. karir : karier
34. Kualifikasi : Kwalifikasi
35. Komplit : Komplet
36. Konkret : Kongkret
37. Kouta : Kwota
38. Kualitas : Kwalitas393
39. kreatifitas : kreativitas
40. kreativ : kreatif15.
41. Kuantitas : Kwantitas
42. Kuantitatif : Kwantitatif
43. Kuitansi : Kwitansi
44. Linier : linea
45. managemen : manajemen
46. Manajer : Menejer
47. mantep : mantap
48. masaalah : masalah
49. massal : masal
50. yudisial : judisial
51. Merek : Merk
52 merk : merek
53. Merubah : mengubah
54. meterei : meterai
55. metoda : metode
56. Narasumber : Nara Sumber
57. nasehat : nasihat
58. netralisir : netralisasi
59. nomer : nomor
60. obyek : objek
61. Paham : Faham
58. Pasif : Pasif
59. pasport : paspor
60. Piutang : Pihutang
61. Pengkreditan : Pengreditan
62. Persen : Prosen
63. pondasi : fondasi
64. simbol:simbul
65. Praktek : Praktik
66. Praktikum : Praktekum
67. Produktif : Produktiv
68. Produktifitas : Produktivitas
69. proffesor : professor
70. rame : ramai
71. rapor : raport
72. Realita : Realiti
73. Realita : Realiti
74. Relatif : Relatip
75. Relatif : Relatip
76. Resiko : Risiko
77. Resiko : Risiko
78. sanksi : sangsi
79. Sarat : Syarat
80. Sarat : Syarat
81. sekedar : sekadar
82. Sekretaris : Sekertaris
83. Seksama : Saksama
84. semraut : kacau
85. Senen : senin
86. sentausa : sentosa
87. silahkan : silakan
88. sintesa : sintesis
89. sistim : system
90. sistimatis : sistematis
91. sportifitas : sportivitas
92. sportifitas : sportivitas
93. sportiv : sportif
94. Standar : Standard
95. Standarisasi : Standardisasi
96. ualitatif : Kwalitatif
97. tehnik : teknik
99. mempesona : mempeson