WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Minggu, 15 Desember 2013

BEBERAPA CONTOH TEKS ANEKDOT



1. Kaum Almarhum
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur?
Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.
“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.” Katanya.
******************************

2. Berdoa Sebelum Makan
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.

Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.

Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”

*******************************

3. Kuli dan Kyai
Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”

*******************************

4. Obrolan Presiden
Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa…

Setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: “Wah kita sedang berada di atas New York!”

“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya.
Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sombongnya.

“Wah… kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.

Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.

Presiden Indonesia: “Wah… kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Presiden Indonesia (Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”

*******************************

5. Sate Babi
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
*******************************

6.Cuma Takut Tiga Roda
Suatu hari, saat Abdurarahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu terhangat  dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.

Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.

“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang menterinya.

“Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda…!”

*******************************

7. Membuang Presiden
Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.

Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.

Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.
Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.

Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.

“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”
“Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”

*******************************

8. Becak, Dilarang Masuk
Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.

“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.

*******************************

9. Argometer Japan yang Cepat
Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat cepat…!”

Enggak lama kemudian mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made ini Japan sangat cepat.”  Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke si Jepang.

Supir taksi : “100 dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”

*******************************

10. Pikiran porno
Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke.”Alquran itu kita suci yang paling porno. Ya kan bener, di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
“Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.

*******************************

11. Atlet Berlari dikejar Serdadu
Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.

Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.

Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”

*******************************

12. Peluru Juga Habis…
Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.

Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya, “roti habis.”

Lalu dia pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.

Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”.

Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!

*******************************

13. Jawaban Ho..oh
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab, “Betul.”
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur menjawab “Benar.”
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab “Ho oh,” lalu tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata “benar.”
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar.”
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur menjawab, “Ho … oh!”
*******************************
14. Syukur Tidak Bisa memanjat
Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat

Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu,
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.

*******************************
15. Gus Dur Dicium Artis Cantik
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.

Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’”
Dengan santai dan.. silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengen….”
Baca Juga : Selamat Jalan Gus Dur…Bapak Demokrasi-Pluralisme (Biografi)
About these ads

Selasa, 26 November 2013

Portofolio harus menceritakan sebuah cerita , dan cerita yang harus diberitahu .

Mengapa berbagi portofolio ?
Dengan sifat tujuan portofolio 
- menunjukkan pertumbuhan , untuk menampilkan keunggulan 
- portofolio dimaksudkan untuk dibagikan . Sampel , refleksi dan isi lainnya membolehkan atau mengundang orang lain untuk mengamati dan merayakan kemajuan dan prestasi siswa . 
 
Portofolio harus menceritakan sebuah cerita , dan cerita yang harus diberitahu .
Siswa harus terutama menjadi orang-orang menceritakan kisah mereka . 
Sebagai siswa merefleksikan keseimbangan pekerjaan mereka selama beberapa periode waktu , sering ada rasa bangga pada pertumbuhan dan prestasi tersebut. Dengan menceritakan kisah mereka sendiri siswa dapat mengambil kepemilikan dari proses yang menyebabkan pertumbuhan dan prestasi . Penilaian tidak lagi sesuatu yang dilakukan kepada mereka, siswa berperan aktif melalui self - assessment .
          Selanjutnya , orang lain akan mampu mengenali dan merayakan dalam pertumbuhan dan prestasi siswa jika pekerjaan mereka dikomunikasikan melampaui batas-batas kelas. Portofolio menyediakan kendaraan unik untuk menangkap dan mengkomunikasikan belajar siswa . Orangtua cenderung untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemampuan dan kecenderungan anak-anak mereka melalui portofolio daripada yang mereka lakukan melalui penugasan aneh yang membuatnya rumah dan ke tangan orang tua . Selain itu, anggota lain yang berkepentingan dari komunitas sekolah dan lokal dapat mengenali dan merayakan prestasi tersebut.
          Akhirnya , portofolio dapat memberikan alat yang sangat baik untuk akuntabilitas . 
Orang tua , pendidik dan anggota masyarakat dapat belajar banyak tentang apa yang terjadi di ruang kelas atau sekolah atau kabupaten dengan melihat dan mendengar tentang isi dari cerita ini. Mungkin yang lebih penting lagi , siswa dan guru dapat menemukan gambaran yang jelas tentang di mana mahasiswa itu , di mana dia telah melakukan perjalanan ke , bagaimana dia sampai di sana dan apa yang dia capai di sepanjang jalan - kisah menarik dan mencerahkan .

Mengingat penonton
                Tentu saja, memutuskan bagaimana untuk menceritakan kisah tersebut akan dipengaruhi oleh audiens yang dimaksudkan . Misalnya, menghadirkan koleksi bekerja untuk seorang guru yang sudah akrab dengan banyak konten kemungkinan akan membutuhkan pendekatan yang berbeda dari yang mempresentasikan karya sebagai bagian dari aplikasi perguruan tinggi.
 

Audiens dalam kelas
         Di beberapa kelas , portofolio digunakan seperti tugas lainnya sebagai bukti kemajuan atau penyelesaian kursus atau tujuan dan standar tingkat kelas . Dalam kasus tersebut , satu-satunya penonton mungkin guru yang mengevaluasi semua pekerjaan siswa. Untuk berkomunikasi secara efektif dengan guru tentang tubuh bekerja , siswa dapat diminta untuk menulis pengantar singkat atau gambaran menangkap persepsi nya kemajuan ( untuk portofolio pertumbuhan ) atau prestasi ( untuk portofolio showcase ) tercermin dalam koleksi kerja . Guru yang menetapkan portofolio tidak hanya ingin melihat pekerjaan siswa tetapi ingin melihat siswa merenungkan itu .
Sebagai penilai kelas , guru juga memiliki manfaat berkomunikasi tatap muka dengan setiap siswa .

Konferensi tersebut mengambil berbagai bentuk dan bervariasi dalam frekuensi mereka .
Sebagai contoh,

• Seorang guru mungkin meninjau portofolio pada satu atau lebih interval , dan kemudian mempersiapkan pertanyaan untuk percakapan tatap muka dengan setiap siswa ;
• Seorang siswa mungkin lari konferensi dengan mengambil guru melalui portofolio nya , menyoroti elemen konsisten dengan tujuan portofolio ;
• Sebuah " pra-konferensi " mungkin terjadi di mana guru dan siswa membahas bagaimana portofolio harus dibangun untuk showcase terbaik atau terbaik mempersiapkan untuk evaluasi .
Selain itu , teman sekelas dapat berfungsi sebagai penonton untuk portofolio . Khususnya untuk siswa yang lebih tua , beberapa guru meminta atau mendorong siswa untuk menyajikan portofolio mereka satu sama lain untuk umpan balik , dialog dan modeling . Sebagai contoh,
• Pasangan siswa dapat meninjau pekerjaan satu sama lain untuk memberikan umpan balik , mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan , dan menyarankan tujuan masa depan ;
• Berbagi satu sama lain juga memberikan kesempatan untuk menceritakan kisah atau hanya membual ;
• Siswa selalu bisa mendapatkan keuntungan dari melihat yang baik ( atau miskin ) model kerja serta model refleksi bermakna dan penetapan tujuan .
Sebagai siswa mendengar sendiri saling bercerita tentang nilai dan makna dari pekerjaan mereka akan menjadi lebih berharga dan berarti bagi mereka .
Audiens dalam komunitas keluarga dan sekolah
Seperti banyak dari kita telah mengalami dengan anak-anak kita sendiri , orang tua kadang-kadang hanya menerima kecil , gambar terfragmentasi pekerjaan sekolah anak-anak mereka . Beberapa pekerjaan tidak pernah membuat rumah , sebagian hilang , sebagian tersembunyi , dll dapat lebih sulit bagi orangtua untuk membangun gambaran yang koheren keluar dari pekerjaan itu untuk mendapatkan arti sebenarnya dari pertumbuhan siswa atau prestasi atau kemajuan menuju seperangkat standar .
Portofolio memberikan kesempatan untuk memberikan orang tua sekilas lebih lengkap tentang proses dan produk dan kemajuan belajar anak-anak mereka . Banyak guru sengaja melibatkan orang tua dalam pengembangan portofolio atau membuat orang tua penonton atau keduanya .
Misalnya, untuk melibatkan orang tua dalam proses,
• guru pastikan orang tua melihat sebagian besar pekerjaan siswa secara konsisten , misalnya ,
o beberapa guru mengharuskan mahasiswa untuk mendapatkan banyak pekerjaan mereka ditandatangani oleh orang tua untuk dikembalikan ke sekolah ;
o beberapa guru mengirim pulang kerja dalam folder dua saku di mana satu saku berisi pekerjaan yang dapat tinggal di rumah dan saku lain berisi pekerjaan yang dapat dilihat oleh orang tua , tetapi harus dikembalikan ke sekolah , setiap saku hati-hati label seperti itu ;
o beberapa guru menggunakan folder tiga saku di mana saku ketiga adalah tempat orang tua dapat menyampaikan catatan atau komentar atau pertanyaan ;
• guru juga mengajak orang tua untuk memberikan umpan balik atau mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan siswa , misalnya ,
o lembar refleksi , mungkin mirip dengan siswa yang lengkap , dapat dilampirkan ke beberapa lembar kerja dikirim pulang mengundang orang tua untuk memberikan komentar , mengajukan pertanyaan atau memberikan evaluasi;
o orang tua mungkin diundang untuk memberikan refleksi ringkasan pekerjaan yang mereka telah melihat begitu jauh ;
o atau hanya mengidentifikasi satu atau dua lembar kerja atau aspek pekerjaan anak-anak mereka yang paling mereka sukai atau yang paling terkejut tentang .
Untuk berbagi portofolio dengan orang tua ,
• banyak sekolah tuan rumah Portofolio Nights , di mana siswa sering memandu orang tua atau orang tua mereka melalui kisah pekerjaan mereka . Memiliki Malam di sekolah memungkinkan siswa untuk lebih mudah berbagi berbagai pekerjaan dua dan tiga dimensi yang telah mereka ciptakan .
• setelah evaluasi guru dari portofolio ( jika itu dilakukan ) , portofolio lengkap bisa dikirim ke rumah untuk orang tua untuk melihat dan mungkin menanggapi . Hal ini mungkin terjadi sekali pada akhir proses atau berkala sepanjang jalan .
A Night Portfolio juga memberikan kesempatan bagi anggota lain dari sekolah atau masyarakat yang lebih besar untuk melihat portofolio siswa. Portofolio mungkin hanya dipajang untuk menjadi sampel , atau siswa mungkin memandu penonton lain melalui pekerjaan mereka .
Demikian pula , selama hari sekolah siswa dapat berbagi portofolio mereka dengan siswa dari kelas lain atau dengan personil sekolah .
Audiens di luar kelas , sekolah dan keluarga
Penonton eksternal untuk pekerjaan siswa dapat berfungsi untuk memotivasi siswa untuk memberikan perhatian lebih dan mengambil lebih serius kinerja mereka . Pertama, dapat memberikan lebih banyak legitimasi untuk pekerjaan yang ditugaskan . Jika pekerjaan itu harus eksternal terakhir , ini menunjukkan bahwa tidak hanya " sibuk bekerja " yang memberikan nilai tetapi bahwa itu adalah sesuatu yang otentik dihargai di luar tembok kelas. Kedua , beberapa siswa dapat mengambil perawatan yang lebih dalam pekerjaan mereka ketika mereka percaya audiens baru , berbeda , dan mungkin ahli akan melihatnya .
Untuk memperpanjang penonton di luar ruang kelas , sekolah dan keluarga , guru telah mengadopsi berbagai pendekatan , termasuk


• memperluas penonton di Portofolio Malam untuk memasukkan komunitas yang lebih besar , bahkan mungkin penulis , atau ilmuwan atau profesional lain yang relevan dengan pekerjaan dalam portofolio ;


• mengundang profesional atau ahli dalam bidang tertentu untuk datang mendengarkan presentasi dari portofolio ;


• mengundang para profesional atau ahli untuk melayani sebagai salah satu pengulas atau evaluator dari portofolio ;


• mendorong atau mengharuskan siswa untuk berbagi pekerjaan mereka dengan audiens yang lebih besar melalui Web atau media lainnya . Penerbitan di Web juga memungkinkan siswa untuk meminta komentar atau pertanyaan .


Mempersiapkan siswa untuk berbagi
           Sama seperti kita tidak mengharapkan anak-anak untuk menulis atau berbicara dengan baik tanpa instruksi dan latihan yang cukup , tidak masuk akal untuk mengharapkan siswa untuk mudah dan efektif berbagi cerita tanpa bantuan . Guru telah menyusun sejumlah strategi untuk mempersiapkan siswa untuk berkomunikasi dengan target audiens . Beberapa strategi tersebut meliputi


• berpasangan siswa di kelas ( " mitra portfolio " ) untuk berlatih mempresentasikan karya mereka satu sama lain ;


• berpasangan penulis portofolio dengan mahasiswa yang lebih tua beberapa nilai di atas . Siswa yang lebih muda akan berlatih mempresentasikan karyanya seolah-olah dia adalah menyajikan kepada audiens yang dituju ( misalnya , orang tua di malam Portofolio ) . Kedua siswa bisa mendapatkan keuntungan sebagai siswa yang lebih tua memberikan umpan balik dan dorongan dan dapat meningkatkan self-efficacy nya sendiri untuk tugas tersebut melalui pemodelan dan les siswa yang lebih muda .


• menyediakan model . Guru memberikan model portofolio baik yang menggambarkan bagaimana produk itu sendiri secara efektif dapat berkomunikasi dengan penonton melalui cara itu dibangun . Guru juga dapat model proses komunikasi dengan berjalan melalui bagaimana dia akan berbagi portofolio dengan audiens yang spesifik .

Evaluasi : 

Jika portofolio akan digunakan untuk evaluasi ,bagaimana dan kapan harus itu dievaluasi ?
Seperti dengan semua elemen dari portofolio yang dijelaskan di atas , bagaimana dan kapan evaluasi ditujukan bervariasi di seluruh guru , sekolah dan kabupaten . 

Ambil , misalnya, ...
Evaluasi vs Grading
Evaluasi mengacu pada tindakan yang membuat keputusan tentang sesuatu . Grading membutuhkan proses yang satu langkah lebih jauh dengan memberikan kelas untuk penilaian tersebut. Evaluasi mungkin cukup untuk tugas portofolio . Apa ( yang ) tujuan ( s ) dari portofolio ? 


Jika tujuannya adalah untuk menunjukkan pertumbuhan , guru bisa membuat penilaian tentang bukti kemajuan dan memberikan penilaian mereka sebagai umpan balik kepada siswa atau membuat catatan dari mereka untuk catatan sendiri . Demikian pula , siswa dapat menilai sendiri kemajuan yang ditunjukkan atau tidak ditampilkan , tujuan dipenuhi atau tidak dipenuhi . Tidak ada kelas yang perlu diberikan . Pada skala yang lebih besar , evaluasi isi dalam portofolio atau seluruh paket dapat dilakukan oleh badan-badan eksternal (misalnya , anggota masyarakat , pendidik lainnya , papan negara ) untuk tujuan menilai penyelesaian standar atau persyaratan tertentu . Meskipun evaluasi serius , dan lulus bahkan mungkin bergantung pada itu , tidak ada kelas kelas dapat diberikan .
                    Di sisi lain , pekerjaan dalam portofolio dan proses perakitan dan merenungkan portofolio dapat terdiri seperti sebagian besar karya siswa di kelas atau kelas bahwa guru menganggap perlu memberikan nilai untuk itu dan memasukkan menjadi nilai akhir siswa . Atau , beberapa guru menetapkan nilai karena mereka percaya tanpa nilai tidak akan ada insentif yang cukup untuk beberapa siswa untuk menyelesaikan portofolio .
Ahh , tapi ...
Apa yang harus 
Tidak ada di Kelas  .
             Beberapa guru memilih untuk tidak kelas portofolio karena mereka telah ditetapkan nilai dengan isi yang dipilih untuk dimasukkan .
  The metakognitif dan organisasi elemen . 

Tapi portofolio lebih dari sekedar kumpulan karya siswa . Tergantung pada tujuannya , siswa mungkin juga termasuk refleksi pada pertumbuhan , kekuatan dan kelemahan , pada tujuan yang atau harus diatur , tentang mengapa sampel tertentu menceritakan kisah tertentu tentang mereka , atau mengapa isi mencerminkan kemajuan yang cukup untuk mengindikasikan penyelesaian standar yang ditunjuk . Beberapa keterampilan proses juga dapat menjadi bagian dari guru atau sekolah atau standar kabupaten . Jadi , portofolio memberikan beberapa bukti pencapaian standar tersebut . Salah satu atau semua elemen ini dapat dievaluasi dan / atau dinilai.
Penyelesaian . Beberapa portofolio yang dinilai hanya pada apakah atau tidak portofolio selesai .

Selain contoh pekerjaan siswa dan refleksi atas pekerjaan itu, portofolio juga mungkin termasuk daftar isi atau surat lamaran (baik biasanya disusun oleh siswa ) untuk membantu pembaca dalam membuat rasa tujuan , proses dan isi portofolio . Ini akan sangat berguna jika portofolio adalah untuk dibagikan dengan khalayak eksternal terbiasa dengan kursus seperti orang tua , pendidik dan anggota masyarakat lainnya .

Proses : Proses apa yang akan terlibat dalam selama pengembangan portofolio ?
Salah satu atribut terbesar dari portofolio ini berpotensi untuk fokus pada proses pembelajaran . Terlalu sering dalam pendidikan kita menekankan produk siswa membuat atau hasil yang mereka capai . Tapi kita tidak memberikan perhatian yang cukup untuk proses yang diperlukan untuk menciptakan produk-produk atau hasil , proses yang terlibat dalam self- diagnosis dan perbaikan diri , atau proses metakognitif berpikir . Akibatnya , produk atau hasil tidak sebaik seperti yang kita atau siswa ingin karena mereka sering tidak yakin bagaimana untuk memulai , bagaimana mendiagnosa diri atau mengoreksi diri atau bagaimana untuk menentukan kapan sebuah pekerjaan adalah " selesai . "
Meskipun berbagai proses dapat dikembangkan atau digali melalui portofolio , saya akan fokus pada tiga dari yang paling umum :
• pemilihan isi portofolio ;
• refleksi pada sampel kerja dan proses ;
• konferensi tentang isi dan proses .

Pemilihan Isi
            Sekali lagi , mengidentifikasi tujuan ( s ) untuk portofolio harus mendorong proses seleksi . Seperti yang tercantum dalam tabel di atas , sampel yang berbeda dari pekerjaan siswa kemungkinan akan dipilih untuk tujuan yang berbeda . Selain itu , bagaimana sampel yang dipilih juga mungkin berbeda tergantung pada tujuan . Sebagai contoh, untuk portofolio evaluasi , guru mungkin memutuskan mana sampel perlu dimasukkan untuk mengevaluasi kemajuan siswa . Di sisi lain , termasuk mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jenis yang tepat dari sampel untuk dimasukkan mungkin lebih penting untuk portofolio pertumbuhan untuk mempromosikan refleksi bermakna . Akhirnya , portofolio showcase mungkin dirancang untuk menyertakan masukan yang signifikan dari siswa yang prestasi terbaik sampel sorot dan kemajuan , atau guru mungkin terutama membuat keputusan .
           Selain itu , penonton di luar guru dan siswa mungkin memiliki masukan ke dalam isi dari porfolio , dari tim atau departemen anggota , kepala sekolah dan komite kabupaten untuk lembaga-lembaga eksternal kepada orang tua dan anggota masyarakat . Khalayak eksternal yang paling mungkin untuk memainkan peran untuk portofolio evaluasi . Namun, penting untuk diingat tidak ada aturan keras tentang portofolio . 

                       Apa pun dapat dimasukkan dalam portofolio . Siapapun dapat terlibat dalam proses seleksi , refleksi dan evaluasi portofolio . Fleksibilitas berlaku untuk portofolio seperti halnya untuk setiap penilaian otentik . Artinya, Anda harus benar untuk tujuan Anda ( s ) , tetapi Anda harus merasa tidak ada kendala pada bagaimana Anda bertemu mereka dengan tugas portofolio .
Bagaimana mungkin seleksi berlangsung ?
               Apa yang akan saya jelaskan di bawah hanya beberapa dari sekian banyak peluang yang memungkinkan untuk memilih mana sampel akan dimasukkan dalam portofolio .
Tapi contoh-contoh ini harus memberikan rasa yang baik dari beberapa pilihan dan beberapa keputusan yang terlibat . Kapan? Oleh siapa ?


Kamis, 21 November 2013

PENGALAMAN TENTANG PENERAPAN PENILAIAN OTHENTIK

Sebuah bentuk penilaian di mana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan penting dan keterampilan - Jon Mueller" ... 
Masalah Melibatkan dan layak atau pertanyaan penting , yang siswa harus menggunakan pengetahuan untuk pertunjukan busana efektif dan kreatif . 

Tugas yang baik replika atau sejalan dengan jenis masalah yang dihadapi oleh warga negara dewasa dan konsumen atau profesional di lapangan . " - Hibah Wiggins - (Wiggins , 1993, hal 229) 
" Penilaian Kinerja memanggil terperiksa untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan khusus, yaitu, untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka kuasai. " -Richard J. Stiggins- (Stiggins , 1987, hal 34) .
 
Apa Penilaian Otentik terlihat seperti ? 

Sebuah penilaian otentik biasanya mencakup tugas bagi siswa untuk melakukan dan rubrik kinerja mereka pada tugas akan dievaluasi .   
Bagaimana Penilaian Otentik mirip dengan / berbeda Penilaian Tradisional ? 

Perbandingan berikut agak sederhana , namun diharap dapat menerangi asumsi yang berbeda dari dua pendekatan untuk penilaian .  
Penilaian tradisional Dengan " penilaian tradisional" mengacu pada langkah-langkah paksa- pilihan tes pilihan ganda, benar-salah, pencocokan dan sejenisnya yang telah diterapkan secara umum dalam dunia pendidikan.  
Siswa biasanya pilih jawaban atau mengingat informasi untuk menyelesaikan penilaian.   
Tes-tes ini dapat menjadi standar bagi guru. Mereka dapat diberikan secara lokal atau negara bagian , atau internasional . 
Dibalik penilaian tradisional dan otentik adalah keyakinan bahwa misi utama sekolah adalah untuk membantu mengembangkan warga negara yang produktif . Itulah esensi dari kebanyakan misi penikaian ini .   
Dua perspektif pada penilaian menyimpang.  Pada dasarnya ,  didasarkan pada filsafat pendidikan yang mengadopsi penalaran dan praktek berikut : 
1 . Sebuah misi sekolah adalah untuk mengembangkan warga negara yang produktif .
 2 . Untuk menjadi warga negara yang produktif seseorang harus memiliki tubuh tertentu pengetahuan dan keterampilan . 
3 . Oleh karena itu, sekolah harus mengajarkan tubuh ini pengetahuan dan keterampilan . 
4 . Untuk menentukan jika berhasil , maka sekolah harus menguji siswa untuk melihat apakah mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan .Dalam model 
ini , kurikulum mendorong penilaian. peerformasi pengetahuan ditentukan terlebih dahulu . Pengetahuan itu menjadi kurikulum yang disampaikan . Selanjutnya , penilaian dikembangkan dan dikelola untuk menentukan apakah akuisisi kurikulum terjadi . Penilaian otentik Sebaliknya , penilaian otentik ( AA ) muncul dari penalaran dan praktek berikut : 
1 . Sebuah misi sekolah adalah untuk mengembangkan warga negara yang produktif . 
2 . Untuk menjadi warga negara produktif, seseorang harus mampu melakukan tugas-tugas yang bermakna di dunia nyata .3 . Oleh karena itu, sekolah harus membantu siswa menjadi mahir dalam melaksanakan tugas yang akan mereka hadapi ketika mereka lulus .
 4 . Untuk menentukan jika berhasil , sekolah itu harus meminta siswa untuk melakukan tugas-tugas bermakna yang meniru tantangan dunia nyata untuk melihat apakah siswa mampu melakukannya .Dengan demikian , di AA , penilaian drive kurikulum . 
Artinya, guru pertama menentukan tugas-tugas yang siswa akan melakukan untuk menunjukkan penguasaan mereka , dan kemudian kurikulum dikembangkan yang akan memungkinkan siswa untuk melakukan tugas-tugas dengan baik , yang akan mencakup akuisisi pengetahuan penting dan keterampilan . Hal ini telah disebut sebagai perencanaan mundur (misalnya , McDonald , 1992) . 

Jika penulis seorang instruktur golf dan saya mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk tampil baik , penulis tidak akan menilai kinerja murid-murid saya dengan memberi mereka tes pilihan ganda .  
Penulis menempatkan mereka di lapangan golf dan meminta mereka untuk melakukan .  
Meskipun hal ini jelas dengan keterampilan atletik , hal ini juga berlaku untuk mata pelajaran akademik. Kita dapat mengajarkan siswa bagaimana untuk melakukan matematika , melakukan sejarah dan melakukan sains , tidak hanya mengenal mereka .  
Kemudian , untuk menilai apa yang siswa kami telah belajar , kita dapat meminta siswa untuk melakukan tugas-tugas yang " meniru tantangan " yang dihadapi oleh mereka yang menggunakan matematika , sejarah atau melakukan melakukan penyelidikan ilmiah . 
Penilaian Otentik Komplemen Penilaian TradisionalTapi guru tidak harus memilih antara AA dan TA . Sangat mungkin bahwa beberapa campuran dari dua terbaik akan memenuhi kebutuhan Anda .  

Untuk menggunakan contoh konyol , jika saya harus memilih sopir dari antara orang yang melewati bagian mengemudi uji SIM tapi gagal bagian tertulis atau seseorang yang gagal bagian mengemudi dan melewati bagian tertulis , saya akan memilih driver yang paling langsung menunjukkan kemampuan untuk mengemudi , yaitu, orang yang melewati bagian mengemudi tes .  
Namun, saya akan lebih memilih sopir yang melewati kedua bagian . Akan merasa lebih nyaman mengetahui bahwa sopir saya memiliki pengetahuan dasar yang baik tentang mengemudi (yang terbaik mungkin dinilai dengan cara tradisional ) dan mampu menerapkan pengetahuan itu dalam konteks nyata (yang dapat dibuktikan melalui penilaian otentik ) 

Mendefinisikan Atribut Penilaian Tradisional dan otentikCara lain yang AA umumnya dibedakan dari TA adalah dalam hal atribut yang menentukan .  

Tentu saja, Tes  bervariasi dalam bentuk yang mereka ambil. Tapi , biasanya , sepanjang kontinum atribut yang tercantum di bawah , jatuh TA semakin menjelang akhir kiri setiap kontinum dan jatuh AA lebih ke arah ujung kanan

Tradisional ------------------------------- Otentik 
Memilih Respon --------------------------- Melakukan Tugas 
dibikin ----------------------------------------- real- hidup 
Ingat / Pengakuan ---------------------- Konstruksi / Aplikasi
Guru - terstruktur --------------------Mahasiswa - terstruktur 
Bukti tidak langsung ------------------------Bukti Langsung

 
Dalam menjelaskan atribut dengan mengelaborasi pada masing-masing dalam konteks penilaian tradisional dan otentik : Memilih Respon untuk Melakukan Tugas : Pada penilaian tradisional , siswa biasanya diberikan beberapa pilihan ( misalnya , a, b ​​, c atau d , benar atau salah , yang dari pertandingan ini dengan mereka ) dan diminta untuk memilih jawaban yang tepat .  


Sebaliknya , penilaian otentik meminta siswa untuk menunjukkan pemahaman dengan melakukan tugas yang lebih kompleks biasanya mewakili aplikasi yang lebih bermakna . 
Dibuat  ke Real -life : Hal ini tidak terlalu sering dalam kehidupan di luar sekolah yang kita diminta untuk memilih empat alternatif untuk menunjukkan kemampuan kita pada sesuatu .  

Tes menawarkan cara ini dibikin penilaian untuk meningkatkan jumlah kali Anda dapat diminta untuk menunjukkan kemahiran dalam waktu singkat . 
 Lebih umum dalam kehidupan , seperti dalam penilaian otentik , kita diminta untuk menunjukkan kemahiran dengan melakukan sesuatu . 

Ingat / Pengakuan Pengetahuan untuk Konstruksi / Penerapan Pengetahuan : penilaian tradisional yang dirancang ( yaitu , tes dan kuis ) secara efektif dapat menentukan apakah atau tidak siswa telah memperoleh tubuh pengetahuan .  

Dengan demikian , seperti disebutkan di atas , tes dapat berfungsi sebagai pelengkap yang bagus untuk penilaian otentik dalam penilaian portofolio guru . Selain itu, kami sering diminta untuk mengingat atau mengenali fakta dan ide-ide dan proposisi dalam kehidupan, sehingga tes agak otentik dalam arti itu.  
Namun, demonstrasi recall dan pengakuan pada tes biasanya jauh lebih sedikit mengungkapkan tentang apa yang kita tahu dan bisa dilakukan daripada ketika kita diminta untuk membangun produk atau kinerja dari fakta-fakta , ide-ide dan proposisi .  
Penilaian otentik sering meminta siswa untuk menganalisis , mensintesis dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari secara substansial , dan mahasiswa menciptakan makna baru dalam proses juga. 
Ketika menyelesaikan penilaian tradisional , apa yang siswa dapat dan akan menunjukkan telah hati-hati terstruktur oleh pengembang tes .  
Perhatian Seorang siswa dimengerti akan difokuskan pada dan terbatas pada apa yang di tes.  
Sebaliknya , penilaian otentik memungkinkan lebih banyak pilihan siswa dan konstruksi dalam menentukan apa yang disajikan sebagai bukti kemampuan .  
Bahkan ketika siswa tidak dapat memilih topik mereka sendiri atau format , biasanya ada beberapa rute diterima ke arah pembangunan sebuah produk atau kinerja.  
Jelas, penilaian yang lebih hati-hati dikendalikan oleh guru menawarkan kelebihan dan kekurangan .  

Demikian pula , lebih banyak tugas siswa - terstruktur memiliki kekuatan dan kelemahan yang harus dipertimbangkan ketika memilih dan merancang penilaian Bukti tidak langsung Bukti Langsung : Bahkan jika pertanyaan pilihan ganda meminta siswa untuk menganalisis atau menerapkan fakta untuk situasi baru bukan hanya mengingat fakta-fakta, dan siswa memilih jawaban yang benar, apa yang Anda sekarang tahu tentang mahasiswa itu?  
Apakah siswa yang beruntung dan memilih jawaban yang benar ?  
Berpikir apa yang menyebabkan siswa untuk memilih jawaban itu? Kami benar-benar tidak tahu . Paling-paling , kita dapat membuat beberapa kesimpulan tentang apa yang siswa yang mungkin tahu dan mungkin bisa lakukan dengan pengetahuan itu.  
Bukti yang ada sangatlah tidak langsung , terutama untuk klaim aplikasi berarti dalam kompleks, situasi dunia nyata . 
Penilaian otentik , di sisi lain , menawarkan lebih banyak bukti langsung aplikasi dan konstruksi pengetahuan .  

Seperti pada contoh di atas golf , menempatkan mahasiswa golf di lapangan golf untuk bermain menyediakan lebih banyak bukti langsung kemahiran daripada memberikan siswa tes tertulis .  

Dapatkah siswa secara efektif kritik argumen orang lain telah disajikan ( merupakan keterampilan penting sering dibutuhkan di dunia nyata ) ? 

 Meminta siswa untuk menulis kritik harus menyediakan lebih banyak bukti langsung keterampilan itu daripada meminta siswa serangkaian pilihan ganda , pertanyaan analitis tentang bagian, meskipun kedua penilaian mungkin berguna.  

Pengajaran untuk Tes  Kedua pendekatan yang berbeda untuk penilaian juga menawarkan saran yang berbeda tentang mengajar untuk menguji. Berdasarkan model TA , guru telah putus asa dari mengajar untuk menguji. 

Itu karena tes biasanya menilai sampel siswa pengetahuan dan pemahaman dan menganggap bahwa siswa ' kinerja pada sampel adalah wakil dari pengetahuan mereka tentang semua materi yang relevan . J
ika guru berfokus terutama pada sampel yang akan diuji selama instruksi , maka kinerja yang baik pada sampel yang tidak selalu mencerminkan pengetahuan tentang semua materi.  
Jadi , guru menyembunyikan tes sehingga sampel tidak diketahui sebelumnya , dan guru diperingatkan untuk tidak mengajarkan untuk menguji. 
Dengan AA , guru didorong untuk mengajar untuk menguji. Siswa perlu belajar bagaimana untuk melakukan dengan baik pada tugas-tugas yang bermakna .  
Untuk membantu siswa dalam proses itu, akan sangat membantu untuk menunjukkan kepada mereka model baik (dan tidak begitu baik ) kinerja .  
Selain itu , manfaat mahasiswa dari melihat rubrik tugas sebelumnya juga.  

Apakah ini " kecurangan " ?  

Apakah siswa kemudian hanya bisa meniru karya orang lain tanpa benar-benar memahami apa yang mereka lakukan ?  

Penilaian otentik biasanya tidak meminjamkan diri untuk mimikri . Tidak ada satu jawaban yang benar untuk menyalin .  

Jadi , dengan mengetahui apa kinerja yang baik itu , dan dengan mengetahui apa karakteristik khusus membuat kinerja yang baik , siswa dapat lebih mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk melakukan dengan baik pada tugas-tugas .
 
      Nama Alternatif untuk Penilaian OtentikAnda juga dapat belajar sesuatu tentang apa AA adalah dengan melihat nama-nama umum lainnya untuk bentuk penilaian.  

Misalnya , AA kadang-kadang disebut sebagai 
• Penilaian Kinerja (atau berbasis kinerja )
 - disebut demikian karena siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas yang bermakna . 

 Ini adalah istilah yang paling umum lainnya untuk jenis penilaian.  

Beberapa pendidik membedakan penilaian kinerja dari AA dengan mendefinisikan penilaian kinerja sebagai kinerja berbasis sebagai Stiggins memiliki atas tetapi tanpa mengacu pada sifat otentik dari tugas ( misalnya , Meyer , 1992) .  

Untuk pendidik ini, penilaian otentik adalah penilaian kinerja dengan menggunakan dunia nyata atau otentik tugas atau konteks . Karena kita tidak boleh biasanya meminta siswa untuk melakukan pekerjaan yang tidak otentik di alam , saya memilih untuk mengobati dua istilah sinonim .
 • Penilaian Alternatif - disebut demikian karena AA adalah sebuah alternatif untuk penilaian tradisional .
 • Penilaian Langsung - disebut demikian karena AA menyediakan lebih banyak bukti langsung aplikasi bermakna dari pengetahuan dan keterampilan .  

Jika seorang siswa tidak baik pada tes pilihan ganda kita bisa menyimpulkan secara tidak langsung bahwa siswa dapat menerapkan pengetahuan itu dalam konteks dunia nyata , tapi kami akan lebih nyaman membuat kesimpulan bahwa dari demonstrasi langsung /aplikasi seperti pada contoh golf di atas.