WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Senin, 12 Agustus 2013

TEKS III (Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksposisi)



Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksposisi

Dapat dikatakan bahwa, baik teks “Ekonomi Indonesia yang akan Melampaui Jerman dan Inggris” maupun “Manfaat Jamu Tradisional” merupakan teks eksposisi yang sederhana, tetapi ideal dalam hal struktur teks. Pada kegiatan ini kalian masih diajak untuk mengeksplorasi struktur teks eksposisi, bukan yang sederhana, melainkan yang lebih rumit. Selain itu, kalian juga diajak untuk mengeksplorasi ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi. Teks-teks yang digunakan berkaitan dengan masalah politik, lebih khusus lagi politik bahasa pada konteks Asean.
Perlu kalian ketahui bahwa kebijakan politik tidak hanya terkait dengan masalah ekonomi, tetapi juga masalah bahasa. Dengan kata lain, kebijakan bahasa tidak terlepas dari kemauan politik sebuah negara. Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah contoh kebijakan politik yang tepat. Ternyata, kebijakan itu berakar pada kemauan politik dari para pemuda Indonesia yang dimotori oleh M. Tabrani pada tanggal 2 Mei 1926, kemudian gerakan politik pemuda Indonesia itu memuncak pada tanggal 28 Oktober 1928 ketika mereka mencetuskan Sumpah Pemuda.  Politik bahasa yang akan kalian pelajari berkenaan dengan kebijakan negara Indonesia untuk membentuk sebuah komunitas dengan negara lain dalam satu kawasan Asia Tenggara. Kebijakan negara Indonesia ini rupanya dipicu oleh gerakan globalisasi yang menuntut terwujudnya warga dunia sebagai sebuah komunitas.
Dunia yang sangat luas ini pada dasarnya adalah sebuah masyarakat yang besar. Dalam masyarakat seperti itu terdapat kelompok-kelompok warga yang membentuk komunitas. Asean adalah salah satu contoh komunitas.  Ada komunitas lain, yaitu masyarakat Uni Eropa yang terlebih dahulu berhasil dibentuk. Langkah-langkah maju telah dilakukan di Eropa, antara lain, dengan membuat mata uang tunggal, mengintegrasikan sistem ekonomi, dan menguatkan identitas Eropa, termasuk ciri kebahasaan bangsa Eropa yang sangat plural. Atas keberhasilan Uni Eropa, Asean dipacu untuk mengikuti jejaknya di bidang keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.

Tugas 1 Memahami Teks Eksposisi tentang Politik Bahasa Asean

Bacalah teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme”. Sambil  membacanya, cermatilah struktur teks yang mewadahi pendapat mengenai politik bahasa. Setelah itu, kerjakan tugas-tugasnya!

Integrasi Asean Dalam Plurilingualisme

1 .  Bangsa-bangsa Asia Tenggara segera berintegrasi. Organisasi  Association of Southeast Asian Nations (Asean) telah merancang bentuk komunitas sosial budaya.
Komunitas Asean mulai berlaku pada tahun 2015. Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain.

2.   Komunitas sosial budaya Asean dibentuk dengan semangat persatuan dalam keanekaragaman. Pada kenyataannya, semangat Komunitas Asean sama dengan masyarakat Uni Eropa (Europeans United in Diversity). Di Uni Eropa untuk memasuki pintu gerbang budaya setiap negara, semua orang tentu telah mengenal kebijakan Europass Language Passport yang dikeluarkan oleh the Council of Europe dengan Politik bahasa yang akan kalian pelajari berkenaan dengan kebijakan negara Indonesia untuk membentuk sebuah komunitas dengan negara lain dalam satu kawasan Asia Tenggara. dokumen teknis  Common European Framework of Reference (CEFR) for Languages. Kebijakan bahasa itu mendorong warga masyarakat Uni Eropa menjadi plurilingual sehingga semua bahasa Eropa dapat duduk pada posisi yang sama, misalnya di parlemen Uni Eropa.

3.   Lebih lanjut, keanekaragaman bahasa Eropa dikelola dalam satu model kompetensi berbahasa Eropa. Model CEFR itu ditetapkan berisi enam peringkat kompetensi, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Europass Language Passport sudah menetapkan C2 sebagai peringkat tertinggi dan A1 terendah. Menurut pengalaman seorang warga Uni Eropa, sebagai contoh penerapan kebijakan ini, siapa pun yang berasal dari luar Jerman (bukan warga negara Jerman)--ketika hendak menikah dengan pasangannya di negara ini--wajib memiliki paspor bahasa Jerman dengan lulus uji bahasa Jerman sekurang-kurangnya peringkat kompetensi A1.

4.   Jika skema “paspor bahasa” seperti yang berlaku di Uni Eropa itu diadopsi oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam kerangka Komunitas Asean, yakinlah kebijakan bahasa ini akan multiguna. Selain berguna untuk penghormatan atas adanya perbedaan bahasa kebangsaan negara anggota Asean, sebagaimana disebutkan dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya Asean, kebijakan ini juga memberikan kegunaan praktis bagi rakyat Asean untuk saling berkomunikasi sesuai dengan latar bahasa dan budaya setiap warga Asean.

5  Sebagai organisasi yang berbasis kerakyatan (people-centered organization),
Asean tentu tidak boleh bermain ”pukul rata” agar semua rakyat Asean saling berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Apabila Komunitas Asean dibentuk tanpa kebijakan plurilingualisme, agaknya rakyat Indonesia pun akan sulit bernasib mujur. Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. Ketika itu, bangsa Indonesia bukanlah pemenang, melainkan pecundang!
(Diadaptasi dari artikel pendapat yang ditulis oleh Maryanto, pemerhati politik bahasa,  di Koran Tempo, 13 Desember 2010)

(1)  Teks yang telah kalian baca di atas berisi pandangan politik dari penulis teks mengenai kebijakan bahasa Komunitas Asean. Betulkah teks itu dimaksudkan untuk mengusulkan kebijakan bahasa Asean seperti halnya kebijakan bahasa Uni Eropa?

(2)  Teks tersebut memiliki struktur teks yang sama seperti teks eksposisi pada umumnya, tetapi pada tahap argumentasi terdapat penjelas-penjelas yang berfungsi untuk memperkuat argumentasi yang dimaksud.

Berikut ini struktur teks tersebut dibuat diagram. Bagian-bagian tertentu dihilangkan.
Lengkapilah bagian-bagian yang dihilangkan itu dengan mengisikan pilihan yang telah disediakan.

         Pilihan isian

Argumentasi
Penjelas
(1)  Bahasa Eropa dalam satu model kompetensi
(3)  Kebijakan language passport
(2)  Kebijakan bahasa  yang multi-guna
(4)  Kegunaan praktis bagi rakyat Asean

(5)  Model CEFR  dengan enam peringkat kompetensi

Struktur teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme
GB 3.5.jpg
Gambar 3.5 Wilayah komunitas Asean
Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/21/ 0936445-peta-asean-asean-community-komunitas-asean-p.jpg

(3)  Gagasan utama penulis yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan pendapat  dipertahankan dengan argumentasi yang diyakini kebenarannya melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumentasi penulis.
  Pada paragraf berapakah gagasan utama itu disampaikan? Menurut kalian, apakah argumentasi yang diberikan oleh penulis itu kuat dan logis?

(4)  Realisasi internasionalisasi bahasa Indonesia menjadi bahasa Asean belum tampak nyata. Ketika gagasan komunitas Asean 2015 terwujud dengan bahasa, visi identitas Asean dapat terjawab, yaitu bersatu dalam keberagaman.
Keberagaman bahasa sebuah komunitas biasa disebut dengan istilah masyarakat multilingual. Sementara itu, keberagaman bahasa yang dikuasai oleh individu sebagai warga komunitas disebut sebagai kondisi plurilingual.
Periksalah dari sumber kamus atau internet, apakah makna multilingualisme dan plurilingualisme itu tepat? Termasuk ke masyarakat yang manakah Indonesia sekarang ini?
Selain itu, periksalah juga pada kamus, makna kata bilingual dan monolingual!

Tugas 2  Menemukan Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksposisi

Bacalah teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme” tersebut sekali lagi.
Setelah itu, kerjakan tugas-tugas berikut ini dan simaklah penjelas pendukung yang diberikan!
(1)  Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti  saya dan kita. Bolehkah pronomina seperti itu digunakan dalam teks ilmiah?
Memang betul kita boleh menggunakan pronomina kita atau saya dalam teks ilmiah. Akan tetapi, kita tidak boleh meletakkan pronomina itu di sembarang tempat.  Cermati lagi teks eksposisi itu. Ternyata, pronomina kita atau saya ditemukan hanya pada paragraf 1 dan 5. Inilah kalimat-kalimat dari teks yang terdapat pronomina itu.
(a)  Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. (paragraf 1)
(b)  Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. (paragraf 5)
Tahukah kalian mengapa pronomina kita atau  saya tidak ditemukan pada paragraf-paragraf lain? Telah kalian eksplorasi bahwa paragraf 1 merupakan tahap pernyataan pendapat, tempat gagasan pribadi disampaikan, dan pada paragraf 5 yang merupakan tahap penegasan ulang pendapat, gagasan itu dinyatakan kembali. Jadi, pronomina atau kata ganti kita, kami, atau saya dapat digunakan, terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi (klaim) diungkapkan. Hal itu sejalan dengan fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu.

 (2)  Kata-kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) tertentu dimanfaatkan pada teks eksposisi. Kata-kata leksikal seperti apa yang dimaksud? Perhatikan kata yang dicetak tebal di bawah ini.
“Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”. (paragraf 5)Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan persepsi. Kata-kata yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata-kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau nomina sehingga kata-kata itu akan berubah menjadi mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai optimisme/optimisme, dan berpotensi/potensi.
Kata-kata itu digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar pembaca mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Dengan demikian, hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki  keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima.
Dalam konteks teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme” , penulis   mengajukan usulan  tentang pembuatan kebijakan bahasa agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa Asean dan agar bahasa-bahasa lain di negara-negara Asean dikuasai oleh sesama warga Asean.

(3)  Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung  atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa Asean itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut.   Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
Carilah kata hubung yang lain pada teks tersebut atau bubuhkanlah kata hubung di posisi yang menurut kalian memungkinkan.

(4)  Betulkah eksposisi itu merupakan argumentasi satu sisi? Pada teks itu penulis mengambil sisi setuju. Ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Asean. Penulis lain dapat berposisi tidak setuju. Masalah itu akan dibicarakan lebih jauh pada tugas 3 dan 4 berikut ini. Sebelum masuk ke arah itu, dapatkah kalian menuangkan gagasan yang berpihak pada sisi tidak setuju tentang akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Asean?

Tugas 3 Membaca Dualisme Argumentasi dalam Teks Eksposisi

Bacalah teks yang berjudul “Untung Rugi Perdagangan Bebas” berikut ini. Setelah itu, kerjakan tugas-tugasnya!

Untung Rugi Perdagangan Bebas


1.         Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan politik negara di sektor ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia.

2.         Perdagangan luar negeri memang berperan penting untuk menciptakan penggunaan sumber daya secara efisien. Setiap negara akan memproduksi barang spesialisasinya dan produksi itu memberikan keunggulan mutlak untuk meningkatkan pendapatan nasionalnya. Kenaikan pendapatan semacam itu tidak akan diperoleh jika perdagangan antarnegara dibatasi.

3.         Penjelasan mengenai perdagangan bebas tidak hanya berkisar keunggulan mutlak, tetapi juga keunggulan komparatif. Sebagai ilustrasi, Inggris dapat memproduksi satu unit pakaian dalam satu tahun dengan tenaga 100 orang buruh dan satu unit anggur dengan tenaga 120 buruh. Sementara itu, Portugal hanya memerlukan 90 orang buruh untuk satu unit pakaian dan 80 orang buruh untuk satu unit anggur.

4.        Dalam ilustrasi itu, Portugal memiliki keunggulan mutlak dalam dua barang tersebut. Namun, Inggris dan Portugal masih akan mendapatkan untung apabila mereka memiliki hubungan perdagangan. Portugal lebih beruntung jika memproduksi anggur dan Inggris tidak terlalu merugi jika memproduksi pakaian. Dengan memproduksi barang yang unggul secara komparatif,  dua negara itu dapat meraih untung. Dengan menekankan keuntungan spesialisasi dan pertukaran, perdagangan internasional meningkatkan efisiensi, perolehan laba dan standar hidup, serta jumlah komoditas yang tersedia.

5.         Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas. Pendukung perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok neoliberalis, kapitalis, dan pro-barang impor atau pro-asing. Pemerintah diminta tidak terlalu liberal agar kesejahteraan nasional meningkat. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terbukti membuat neraca perdagangan makin tidakberimbang. Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor. Indikatornya terlihat dari rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke Indonesia.

6.         “Saat ini bea masuk barang impor yang diterapkan pemerintah rata-rata 6,8 persen,” kata seorang peneliti ekonomi Indonesia. Ekonom itu membandingkan Indonesia dengan negara lain, seperti Cina yang telah mematok tarif bea
 masuknya rata-rata 10 persen. Politik antidumping Indonesia sangat lemah sehingga kinerja impor meningkat dan kinerja      ekspor menurun.

7.       Penerapan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan lebih berhati-hati di Indonesia. Selama dampak negatif belum dapat terukur, Indonesia tidak dapat diharapkan memperoleh untung dari perdagangan bebas. Kerugian negara akan sangat besar ketika kita salah langkah menerapkan perdagangan bebas.
      (Diambil dari berbagai sumber, terutama Sinar Harapan, 17 Oktober 2012)

(1)     Berdasarkan isi teks itu, tentukanlah apakah pernyataan-pernyataan berikut ini benar (B), salah (S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban, kalian tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian miliki, tetapi kalian tetap bisa berpedoman pada informasi yang diberikan dalam teks tersebut.

No.
Pernyataan
B
S
TT
1.
Politik perdagangan Indonesia sangat liberal.



2
Negara Cina sangat protektif.



3
Inggris adalah pengekspor anggur.



4
Portugal adalah pengimpor produk pakaian.



5
Kinerja ekspor Indonesia makin kuat.



6
Setiap negara memiliki produk unggulan.



7
Perdagangan bebas  tidak cocok untuk negara berkembang.



8
Indonesia tidak ingin menerapkan politik antidumping.



9
Politik antidumping berhasil diterapkan di Eropa.



10
Perdagangan antarnegara dibatasi untuk menghemat sumber daya.




(2)  Teks tersebut bukan merupakan teks eksposisi yang ideal dalam hal dualism argumentasi yang disampaikan. Dualisme itu dapat dilihat dari judulnya “Untung Rugi Perdagangan Bebas” dan konjungsi di sisi lain (paragraf 5), yaitu sisi keuntungan dan sisi kerugian.

(3)  Pada tugas 2 nomor (4) telah dinyatakan bahwa eksposisi adalah argumentasi satu sisi. Selain dari judulnya dan konjungsi yang ditunjukkan pada soal nomor
(1)  itu, tunjukkan bukti-bukti lain bahwa teks di atas mengandung dua sisi argumentasi.
      Untuk memudahkan kalian, berikut ini diberitahukan sebagian bukti itu, seperti yang terlihat pada bagian yang dicetak tebal pada kalimat-kalimat yang diambil dari teks tersebut. Dalam mencari bukti-bukti yang lain tersebut, kalian dapat berdiskusi secara kelompok yang terdiri atas tiga atau lima orang.
(a)  Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan.
(b)  Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas. (Yang dimaksud gerakan proteksionisme versus teori pasar bebas). Akan tetapi, perlu dicatat bahwa memang betul penulis teks di atas lebih condong ke sisi yang menyatakan perdagangan bebas itu merugikan.

(4)  Jelaskan prinsip manakah yang dianut Indonesia. Setuju atau tidak setujukah kalian dengan perdagangan bebas?

Tugas 4 Mengeksplorasi Isi Teks "Untung Rugi Perdagangan Bebas"

Kerjakan tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk!
(1)  Untuk mengeksplorasi lebih jauh teks “Untung Rugi Perdagangan Bebas”
tersebut, buatlah dua kelompok diskusi untuk membahas isinya. Kelompok yang pertama adalah kelompok yang setuju dengan perdagangan bebas dan kelompok yang kedua adalah kelompok yang tidak setuju dengan perdagangan
bebas.Identifikasilah kecenderungan yang mendukung sisi ekonom, politisi, dan buruh/pekerja? Buatlah argumentasi untuk tiap-tiap kelompok itu!

Ekonom: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Politisi: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Buruh/pekerja: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

 (2)  Berdasarkan dua kelompok argumentasi itu, buatlah dua teks eksposisi.
Kelompok yang pertama condong ke sisi setuju dan kelompok kedua condong ke sisi tidak setuju. Ingat bahwa diterima atau tidaknya pendapat setiap kelompok bergantung pada kuat atau tidaknya argumentasi yang disampaikan. Ikutilah
formulasi berikut ini!

Untuk kelompok pertama:
Pernyataan pendapat
Menurut prinsip-prinsip demokrasi, perdagangan bebas perlu dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian dunia. Perdagangan bebas sangat menguntungkan dari berbagai aspek.
Argumentasi
Dari aspek ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Penegasan Ulang Pendapat
Jelaslah bahwa ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Untuk kelompok kedua:

Pernyataan pendapat
Untuk mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri, perdagangan bebas tidak perlu dilaksanakan. Perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai aspek.
Argumentasi
Dari aspek ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Penegasan Ulang Pendapat
Jelaslah bahwa ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Tugas 5 Mengurutkan Paragraf dalam Teks Eksposisi

Kalian sudah mengetahui bahwa teks eksposisi digunakan untuk mengajukan pendapat atau mengusulkan sesuatu. Pada tugas ini, kalian akan membangun teks eksposisi dengan tujuan tersebut. Untuk itu, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!

(1)  Teks yang berjudul “Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus Mempunyai Pendidikan Formal yang Tinggi”. Paragraf-paragraf pada teks tersebut sengaja dibalik-balik dan kalian diminta untuk mengurutkannya. Sebelum melakukannya, bacalah terlebih dahulu teks tersebut dengan saksama. Ingatlah kembali bahwa struktur teks eksposisi adalah pernyataan pendapat (tesis)^argumentasi^pernyataan ulang pendapat.





Gambar 3.6 Einstein sebagai contoh orang terkemuka
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/Einstein_1921_by_F_Schmutzer.jpg

Pemimpin Sosial Dan Politik Tidak Harus Mempunyai

Pendidikan Formal Yang Tinggi

1.      Betul bahwa pendidikan formal memberikan banyak manfaat kepada para calon pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka peroleh dari pendidikan formal tidak selalu dapat diterapkan di masyarakat tempat mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang terkenal di kemudian hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi, orang hanya “mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang betul-betul belajar untuk hidup melalui beraneka ragam pengalaman. Pengalaman semacam inilah yang menghasilkan orang-orang terkemuka, termasuk pemimpin sosial dan politik. Orang-orang terkemuka dan pemimpin-pemimpin itu lahir dari hal-hal yang mereka pelajari di masyarakat.

2.      Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan
     oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan.

3.      Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya  mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang dapat
     ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya.

4.      Sekadar menyebut contoh orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik, kita dapat menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya menyelesaikan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkatmenjadi
     Wakil Presiden Indonesia bukan karena pendidikan formalnya, melainkan karena kapasitas yang ia dapatkan dari belajar secara otodidak. Almarhum Hamka adalah contoh pemimpin lain yang lahir dari caranya belajar sendiri.  Ia juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena pengalaman belajar pribadinya, bukan karena pendidikan formalnya yang tinggi. Bahkan, Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang bagus, tetapi melalui usahanya untuk belajar dan melakukan penelitian sendiri di masyarakat, ia terbukti menjadi ahli fisika yang sangat termasyhur di dunia. (Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam bahasa Inggris, 2003: 61--62)

(2)  Setelah kalian memahami isi teks tersebut, tentukan urutan yang terbaik dengan memilih (a), (b), (c), (d), atau (e) di bawah ini.
        (a)  1-2-3-4
        (b)  2-1-3-4
        (c)  3-1-2-4
        (d)  4-1-2-3
        (e)  2-1-4-3

(3)  Tulis ulanglah urutan paragraf-paragraf tersebut sehingga kalian mendapatkan teks eksposisi yang bagus.

(4)  Bacalah paragraf 4 itu sekali lagi. Paragraf itu berisi argumentasi. Jelaskan fungsi juga pada kalimat Ia  juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena pengalaman belajar pribadinya, ... dan bahkan pada kalimat Bahkan, Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang bagus, ...!

(5)  Bacalah juga paragraf 3 itu sekali lagi. Jelaskan fungsi dengan demikian pada kalimat Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup.

Tidak ada komentar: