WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Rabu, 28 Desember 2016

Teknik dan Bentuk Penilaian


Teknik dan Bentuk Penilaian Sikap
(Rangkuman referensi guru bahasa Indonesia)

a) Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera. Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman
observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai dengan indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil
pengamatan antara lain berupa pernyataan:
(1) selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah;
(2) sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik.
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir.
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan enggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA.

No
Nama
Aspek yang dinilai
Keterangan
bekerja sama
rasa ingin tahu
disiplin
peduli lingkungan





























Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Format tersebut dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati.

b) Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri
(autonomous learning). Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.
Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d) Merumuskan format penilaian. (dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian).
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk menilai pencapaian kompetensi dirinya sendiri. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena, sedangkan skala semantic differential adalah skala untuk mengukur sikap, bentuknya bukan pilihan ganda maupun check list, melainkan tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban sangat negatif terletak pada bagian kiri garis atau sebaliknya. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri sebagai berikut:
(1) Berupa pertanyaan tentang pendapat, tanggapan, dan sikap.
(2) Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
(3) Pertanyaan diusahakanjelas dan khusus.
(4) Harus dihindarkan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu pengertian
(5) Harus dihindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.
(6) Harus membuat pertanyaan yang berlaku bagi semua responden.

Contoh: Format penilaian diri:

                                                        Nama : ----------------------------
Namaanggota kelompok : ----------------------------
                                                                       Kegiatan kelompok : ----------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk nomor 1 sampai dengan 6, isilah dengan angka
4 —1 di depan setiap pernyataan:
4 : selalu
3 : sering
2 : kadang-kadang
1 : tidak pernah
1Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5 Selama kerja kelompok, saya....
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
---------------------------------------------------------------------
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.


c) Penilaian Teman Sebaya
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada
penilaian diri.

No
Pernyataan
Skala
1
Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain
1
2
3
4
2
Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah




3
Teman saya menaati peraturan (tata tertib ) yang diterapkan Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri




4
Teman saya menjaga kebersihan




5
Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula




6
Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk guru




7
Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila
diberikan tugas oleh guru




8
Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain




9
Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain




10
Teman saya menolong orang lain yang mengalami kesulitan




Keterangan : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang 1 = Sangat jarang

a) Jurnal
            Penilaian jurnal (anecdotal record) Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian jurnal bersifat asli dan objektif serta dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat.
Terkait dengan pencatatan jurnal, guru perlu mengenal dan memerhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah catatan atas pengamatan guru harus objektif, yang dicatat hanyalah  kejadian/ peristiwa yang berkaitan dengan kompetensi. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda).
Contoh Format Penilaian Jurnal:
JURNAL
Nama               :
Kelas :
no
Hari/Tanggal
Kejadian
Keterangan













b) Teknik dan Bentuk Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrument tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut.

Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Catatan
Tes tulis
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen uraian dilengkapi dengan pedoman penskoran
Tes lisan
Daftar pertanyaan
Penugasan
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas
. Tugas yang diberikan sebatas pada tuntutan kompetensi pengetahuan bukan portofolio keterampilan



c) Teknik dan Bentuk Penilaian Keterampilan
a) Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik salat, praktik di laboratorium, bermain peran, menggambar alam benda, praktik olahraga, membuat karya kerajinan, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaan dan pelaksanaan tes praktik, berikut ini adalah petunjuk teknis dan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian melalui tes praktik.
(1) Perencanaan Tes Praktik
Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan tes praktik.
(a) Menentukan kompetensi dasar yang cocok untuk dinilai melalui tes praktik
 (b) Menyusun indikator pencapaian kompetensi
(c) Menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil pencapaian kompetensi dasar (KD)
(d) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian
(e) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian
(f) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau penggunaan alat
(g) Memperbaiki tugas berdasarkan hasil uji coba, jika dilakukan uji coba
(h) Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian kompetensi peserta didik

(2) Pelaksanaan Tes Praktik/Unjuk kerja
Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan tes praktik.
(1) Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik
(2) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria penilaian
(3) Menyampaikan tugas kepada peserta didik
(4) Memeriksa ketersediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik
(5) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan
(6) Menilai kinerja peserta didik berdasarkan rubrik penilaian
(7) Mengolah hasil penilaian
(8) Mendokumentasikan hasil penilaian
b) Projek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis dan lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.
Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan: (a) kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih indikator/topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian
dengan mata pelajaran dan indikator/topik, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran, dan (c) keaslian: projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri/kelompok, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek peserta didik.
a) Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistic
a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).
b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.
c) Penilaian portofolio
            Penilaian portofolio adalah dilakukan dengan cara menilai kumpulan sampel karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/ atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu (misalnya satu semester) untuk mengetahui perkembangan dan pencapaian kompetensi peserta didik. Sampel karya peserta didik yang dimaksud adalah karya-karya yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi keterampilan peserta didik, bukan tugas-tugas yang dipakai untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan. Instrumen penilaian kompetensi keterampilan berbentuk daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi dengan rubrik.

a) Daftar Cek (Check List)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (sempurna-tidak sempurna ). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai jika kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan teknik penilaian ini yaitu penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, sempurna-tidak sempurna, dan baik-tidak baik. Dengan demikian, tidak terdapat nilai tengah, tetapi daftar cek lebih praktis digunakan untuk mengamati subjek dalam jumlah besar.

b) Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberikan nilai berbentuk skala yang menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Skala
penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.
Misalnya:
1 = tidak sempurna,
2 = cukup sempurna,
3 = sempurna dan
4 = sangat sempurna.
Untuk memperkecil faktor subjektivitas dan agar hasil penilaian lebih akurat, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang.



Tidak ada komentar: