WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Rabu, 28 Desember 2016

Aspek Penilaian

Aspek Penilaian
(sekedar rangkuman referensi Guru Bahasa Indonesia)
a. Aspek Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga menjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan
keputusan terhadap sikap.
Contoh aspek penilaian sikap pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

No.
Jenis
Aspek
1.
Spiritual
• Menghargai anugerah Tuhan
• Mensyukuri anugerah Tuhan
2.
Sosial
• Jujur
• Percaya diri
• Santun
• Tanggung jawab
• Peduli
• Kreatif
• Cinta tanah air
• Semangat kebangsaan
• Demokratis
• Semangat ilmiah

b. Aspek Penilaian Pengetahuan
            Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik merupakan penilain potensi intelektual yang terdiri dari tingkatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan dengan
pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumberinformasi, dan sebagainya. Sebagai contoh pengetahuan faktual di antaranya adalah pengetahuan tentang kalimat, paragraf, dan teks. Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin
ilmu yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan contoh, juga mengelompokkan (mengategorikan) berbagai objek. Pengetahuan konseptual meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan terstruktur
dengan baik. Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori, model, dan struktur. Contoh pengetahuan konseptual di antaranya pengetahuan tentang struktur teks laporan hasil observasi, struktur
kalimat yang benar dan bagian-bagiannya.
            Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural meliputi pengetahuan dari umum ke khusus dan algoritma, pengetahuan metode dan teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat. Contoh pengetahuan prosedural antara lain pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan pembuatan karya tulis ilmiah, pembuatan teks eksposisi, dan teks laporan hasil obervasi.
Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6).
1) Pengetahuan (C1)
Ranah pengetahuan merupakan tingkat kemampuan yang terendah. Pada tingkatan ini soal dibuat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali materi yang
pernah diterimanya. Soal pengetahuan lebih menuntut peserta didik dalam mengingat sesuatu (hafalan).
2) Pemahaman (C2)
Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk  memahami/ mengerti materi yang telah diajarkan dan tidak sekadar hafalan. Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri
3) Penerapan (C3)
Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk mengimplementasikan prinsip, konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau disampaikan guru di kelas.
4) Analisis (C4)
Pada tataran Analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan
sebab akibat. Soal analisis menuntut jawaban informatif, penemuan asumsi, dan penemuan sebab akibat.
5) Evaluasi (C5)
Jenjang soal evaluasi (C5) merupakan ranah pengetahuan yang menuntut peserta didik melakukan evaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan keputusan terhadap hasil analisis untuk suatu kebijakan. Soal
tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan suatu nilai informasi.
6) Mencipta (C6)
Jenjang soal mencipta (C6) merupakan ranah pengetahuan tertinggi yang menuntut peserta didik memiliki kemampuan dalam merancang suatu kegiatan, membuat atau mendesain suatu benda produk dengan berbagai pertimbangan dan analisis. Merancang dalam ranah pengetahuan sebatas pada menghasilkan prototype atau ide/gagasan dalam bentuk konseptual.

c. Aspek Penilaian Keterampilan
            Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik dalam berpikir dan bertindak yang dipelajari di sekolah dan sumber lain. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menganalisis, dan mengarang. Pada Kurikulum 2013 keterampilan ini mengacu pada KD dari KI-4 untuk setiap mata pelajaran. Sebagai contoh, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia KD
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan, ditekankan pada kompetensi abstrak yakni menyusun teks.
Contoh aspek penilaian keterampilan membaca puisi
1. Pemahaman isi puisi
2. Penghayatan
3. Ketepatan ekspresi
a. Pengucapan/lafal
b. Irama
c. Jeda (batas penghentian pengucapan )
d. Mimik

e. Gerak-gerik (kinestik)

Tidak ada komentar: