WELCOME

SELAMAT BERKUNJUNG DI GURU BAHASA INDONESIA SMKN 10 MALANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT"

Jumat, 03 Januari 2014

TEKS II(Kegiatan 1 Pemodelan Teks Prosedur Kompleks)


PELAJARAN II

Proses Menjadi Warga yang Baik


Berakit-rtakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahuilu
Bersenang-senang kemudian

Pantun itu merupakan nasihat bagi siapa pun agar selalu ingat bahwa keberhasilan merupakan sebuah proses, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba tanpa tahapan.



Kalian tentu akrab dengan pantun itu. Pantun itu merupakan nasihat bagi siapa pun agar selalu ingat bahwa keberhasilan merupakan sebuah proses, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba tanpa tahapan.  Kalian sekarang melanjutkan tahap pendidikan ke sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), atau madrasah aliyah kejuruan MAK karena telah berhasil menempuh tahap pendidikan sebelumnya di sekolah menengah pertama. Agar pendidikan kalian di SMA, MA, SMK, atau MAK ini berhasil, kalian perlu mengikuti tahapan proses belajar dengan sebaik-baiknya di lingkungan sekolah. Kalau di lingkungan rumah dan masyarakat, kalian juga mengikuti setiap proses yang berlaku, hidup kalian tentu selalu berhasil.Sebagai warga yang baik, kalian perlu hidup berdampingan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam hal itu, kalian perlu memiliki perilaku sehari-hari yang mencerminkan kesadaran hukum, yaitu kesadaran akan nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia mengenai hukum yang ada atau kesadaran akan adanya perilaku yang diatur dengan hukum. Pada konteks bermasyarakat dan bernegara itu, setiap warga negara Indonesia wajib mematuhi hukum. Dengan kata lain, setiap orang Indonesia hendaknya berperilaku sesuai dengan ketentuan hukum. Pada konteks bermasyarakat secara global pun, setiap orang merupakan warga dunia yang hendaknya dapat beradaptasi dengan tata peraturan pergaulan internasional.
Kesadaran hukum yang dimiliki setiap orang tercermin pada berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah contoh-contoh kesadaran hukum. Penduduk Indonesia yang sadar hukum tentu harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) bagi yang  berumur 17 tahun ke atas; pengendara kendaraan bermotor harus mempunyai surat izin mengemudi (SIM); dan orang yang bepergian ke negara lain harus mempunyai paspor dan visa. Dalam kaitan dengan aspek warga yang baik untuk mengikuti tahapan dalam suatu proses, kalian akan mengeksplorasi teks prosedur kompleks. Akan kalian ketahui  bahwa teks prosedur berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh
Pantun itu merupakan nasihat bagi siapa pun agar selalu ingat bahwa keberhasilan merupakan sebuah proses, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba tanpa tahapan. untuk mencapai tujuan. Terdapat banyak kegiatan di sekitar kita yang harus dilakukan menurut prosedur. Jika kalian tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan tidak tercapai dan kalian dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mengetahui aturan.
Contoh prosedur yang baru-baru ini kalian tempuh adalah proses pada saat kalian mendaftar ke SMA, MA, atau SMK tempat kalian belajar ini. Apakah kalian ingat apa yang harus dilakukan saat itu? Persyaratan tertentu apa yang harus kalian penuhi dan langkah-langkah apa yang harus kalian tempuh? Apabila pada saat itu syarat-syarat tidak kalian penuhi dan langkah-langkah yang diminta tidak kalian tempuh, tujuan kalian untuk masuk ke sekolah ini tidak akan tercapai. Hal yang kalian lakukan pada saat mendaftar itu tidak lain adalah prosedur.
Apabila semuanya kalian tulis atau ceritakan secara lisan, teks yang tercipta tergolong ke dalam teks prosedur kompleks.
Selama pelajaran ini berlangsung, kalian diminta untuk melakanakan tugas  tambahan membaca buku. Carilah buku yang berisi tata cara penggunaan dan perawatan sarana teknologi. Bacalah buku itu dan tuliskanlah hasil baca buku kalian.

Kegiatan 1 Pemodelan Teks Prosedur Kompleks

Pada kegiatan ini, teks prosedur yang kalian jadikan bahan pelajaran berkenaan dengan langkah-langkah yang ditempuh ketika seseorang terkena sanksi pelanggaran lalu lintas dan cara mengambil uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Ada  kalanya, denda pelanggaran (seperti tilang) harus dibayar melalui ATM. Kalian diharapkan dapat mengenali dan membuat teks prosedur kompleks, baik secara tulis maupun lisan. Untuk itu, berikut ini
beberapa tugas telah disiapkan untuk kalian.

Tugas 1  Membaca Teks Prosedur tentang Terkena Tilang 
Bacalah teks yang berjudul “Apa yang Harus Anda Lakukan jika Terkena Tilang?”. Sebelum membacanya, jawablahterlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
(1)  Apakah kalian sudah berhak mengendarai kendaraan bermotor?
(2)  Apakah kalian sudah memenuhi syarat untuk mempunyai surat izin mengemudi?
      Ada kalanya, denda pelanggaran (seperti tilang) harus dibayar melalui ATM. Kalian diharapkan dapat mengenali dan membuat teks prosedur kompleks, baik secara tulis maupun lisan.
(3)  Pernahkah kalian melihat orang terkena tilang atau pernahkah kalian sendiri terkena tilang?
(4)  Apa yang kalian lakukan jika ditilang?
(5)  Apakah kalian pernah disidang karena terkena tilang?
(6)  Jika pernah, kesalahan apa yang kalian lakukan sehingga kalian terkena tilang?
(7)  Betulkah rendahnya kesadaran berlalu lintas menjadi penyebab utama terjadinya pelanggaran?
(8)  Betulkah tertib berkendara dengan mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas merupakan cerminan karakter seseorang?
(9)  Jelaskan bahwa pelanggaran lalu lintas dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain!
(10)  Apa yang harus kalian lakukan pada saat melihat kecelakaan lalu lintas yang pengendaranya terluka parah? 

APA  YANG  HARUS  ANDA  LAKUKAN  JIKA  TERKENA  TILANG?

Gambar 2.1 Polisi lalu lintas Sumber:
http://www.beritabali.com/images/tilang-polisi.jpg

1      Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas. Dengan memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan. 41 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik

2      Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak  di luar prosedur. Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)!

3   Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berapa    dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak terulang  kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga harus berdasarkan hukum yang berlaku.

4.    Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran.
Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.

  5     Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda nomor kendaraan) begitu saja.
        Polisi tidak  berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan oleh polantas!

6     Kelima, terima atau tolak tuduhan.
Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank. Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas itu. Di baliknya terdapat bukti penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda. Jika menolak tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5--12 hari. Barang sitaan baru dapat dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.
(Diadaptasi dari sumber samsat dan kepolisian)

Tugas 2 Mendiskusikan Langkah-Langkah dalam Teks Prosedur

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks itu! Agar lebih mudah, diskusikanlah dengan teman-teman kalian dalam kelompok yang terdiri atas tiga atau lima orang.

(1)  Di manakah kalian dapat menemukan teks seperti itu?
(2)  Ditujukan kepada siapakah teks seperti itu dibuat?
(3)  Apakah tujuan teks itu?
(4)  Apakah yang kalian terima dari polisi jika menerima tuduhan pelanggaran?
(5)  Di manakah kalian harus membayar denda?
(6)  Kapankah kalian menerima kembali barang-barang yang disita?
(7)  Bagaimanakah jika kalian menolak tuduhan pelanggaran?
(8)  Mengapa penting bagi kalian mengenali nama dan pangkat petugas?
(9)  Ada berapa alternatif tindakan jika pengemudi melakukan pelanggaran?
(10)  Ada berapa langkah yang diberikan dalam teks prosedur itu?

Tugas 3 Menerapkan Kalimat Perintah dalam Teks Prosedur

Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor berikut ini!
(1)  Setelah kalian cermati, ternyata teks prosedur itu banyak mengandung perintah.
      Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif.
      Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat imperatif yang diambil dari teks prosedur itu.
(a)  Kenali si petugas.
(b)  Pahami kesalahan Anda.
(c)  Pastikan tuduhan pelanggaran.
(d)  Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
(e)  Terima atau tolak tuduhan.

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu. Apabila contoh-contoh kalimat imperatif di atas diubah menjadi kalimat deklaratif, kalimat-kalimat itu dapat disajikan sebagai berikut.
(a)  Pengendara yang terkena tilang mengenali petugas yang memberikan tilang.
(b)  Pengendara memahami kesalahannya.
(c)  Pengendara memastikan tuduhan pelanggaran.
(d)  Pengendara tidak menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
(e)  Pengendara menerima atau menolak tuduhan.

Adapun kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat interogatif berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu. Contoh-contoh kalimat interogatif berikut ini diubah dari kalimat-kalimat sebelumnya. Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban yang berupa informasi. Kalimat (a), (b), dan (c) merupakan contoh kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak. 
(a)  Apakah Anda mengenali petugas?
(b)  Apakah Anda memahami kesalahan Anda?
(c)  Dapatkah Anda memastikan tuduhan pelanggaran?
(d)  Mengapa Anda menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas?
(e)  Siapakah yang menerima atau menolak tuduhan?

      Bacalah teks prosedur itu sekali lagi. Dari teks tersebut, cobalah mencari contoh-contoh kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Setelah itu, ubahlah dari satu jenis kalimat menjadi jenis kalimat lainnya. Misalnya, dari kalimat imperatif diubah menjadi kalimat deklaratif atau kalimat interogatif.

Contoh-contoh kalimat imperatif yang kalian temukan:
(a) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(b) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(c) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(d) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(e) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Contoh-contoh kalimat deklaratif yang kalian temukan:
(a) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(b) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(c) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(d) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(e) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Contoh-contoh kalimat interogatif yang kalian temukan:
(a) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(b) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(c) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(d) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(e) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(2)  Dapatkah kalian menjelaskan struktur teks yang berjudul “Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Terkena Tilang” tersebut?
   
 Perhatikan diagram berikut ini. Teks prosedur kompleks ditata dengan struktur teks tujuan^langkah-langkah. Yang dimaksud tujuan di sini adalah hasil akhir yang akan dicapai. Adapun langkah-langkah adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai.45 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan AkademikPada teks prosedur, langkah-langkah itu merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutannya. Langkah awal menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.





 (3)  Berapa langkah yang terdapat daam teks prosedur itu? Hitunglah dengan memperhatikan penanda urutan      langkah yang harus ditempuh.

(4)  Apa akibatnya seandainya salah satu atau semua langkah tidak ditempuh? Untuk menjawab itu, perhatikan tujuan teks itu. Langkah-langkah dibuat agar orang yang mendapat surat bukti pelanggaran berlalu lintas mengerti bahwa apabila langkah-langkah itu tidak ditempuh, ia tidak dapat mencapai tujuan, yang berarti bahwa ia akan dirugikan dan akan mendapat hukuman yang tidak sesuai dengan peraturan.
     Sebaliknya, apabila langkah-langkah itu ditempuh, ia tidak akan dirugikan dan akan mendapat hukuman sesuai dengan peraturan.

(5)  Perhatikan dengan cermat struktur teks prosedur sekali lagi! Sadarkah kalian bahwa struktur teks itu sangat sederhana? Terlihat bahwa pada struktur teks itu hanya terdapat dua tahap, yaitu tujuan^langkah-langkah untuk mencapai tujuan.

(6)  Tahukah kalian mengapa teks prosedur itu terkesan kompleks, lalu disebut prosedur kompleks?
 Kalian dapat menjelaskan hal itu dengan melihat keterangan yang terdapat pada setiap langkah.  
Ternyata keterangan itulah yang menjadikan teks prosedur tersebut kompleks. Keterangan seperti itu memang diperlukan agar   tindakan yang dilakukan pada setiap langkah dapat dipahami dengan mudah.
Mungkinkah kalian mengatakan bahwa apabila langkah-langkah itu dapat diubah urutannya, teks itu tidak tergolong ke dalam teks prosedur?
Pertanyaan ini juga dapat dikaitkan dengan kompleks atau tidaknya sebuah prosedur. Ada prosedur yang dapat ditempuh hanya dengan dua atau tiga langkah, misalnya cara mengoperasikan setrika listrik. Prosedur itu hanya terdiri atas dua langkah. Pertama, kalian menyambungkan aliran listrik dengan menancapkan  jack pada stopkontak dan kedua kalian memutar tombol setrika ke posisi on.  Betulkah bahwa untuk mengoperasikan setrika listrik tadi, langkah kedua tidak dapat dilakukan sebelum langkah pertama ditempuh? Jelas bahwa langkah awal merupakan syarat bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu, dua langkah itu tidak dapat diubah urutannya.
Sering sebuah prosedur terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah itu berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Jika demikian halnya (seperti yang kalian dapati pada prosedur tentang tilang di atas), prosedur seperti itu disebut prosedur kompleks, sedangkan cara mengoperasikan setrika tadi disebut prosedur sederhana.
Pada sublangkah dalam prosedur kompleks, sering dijumpai syarat-syarat atau pilihan-pilihan. Terkait dengan syarat-syarat seperti  disebutkan di atas, apabila sebuah syarat itu tidak terpenuhi, langkah-langkah berikutnya tidak dapat dilaksanakan. Itu berarti bahwa tujuan yang akan dicapai itu gagal. Terkait dengan pilihan, apabila Pilihan A diambil, langkah yang ditempuh berikutnya berbeda dengan langkah apabila Pilihan B diambil. Umumnya, apabila terjadi salah pilih, prosedur itu tidak dapat diulangi.
Syarat-syarat dan pilihan-pilihan pada teks prosedur diungkapkan dengan konjungsi yang sama, yaitu  jika, apabila, atau seandainya. Keadaan ini merupakan faktor lain yang menyebabkan kekompleksitasan prosedur itu. Sekarang, temukanlah  kalimat-kalimat yang mengandung jika, apabila, atau seandainya pada teks prosedur di atas.

Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan syarat-syarat:
(a)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
 (b)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(c)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(d)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(e)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan pilihan-pilihan:
(a)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(b)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
 (c)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
 (d)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...


 (7)  Setelah kalian memahami struktur teks prosedur kompleks, sekarang coba perhatikan ciri-ciri kebahasaan yang digunakan pada teks “Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Terkena Tilang?” Ciri kebahasaan apa saja yang ada dalam teks prosedur kompleks?
     Ciri-ciri yang paling menonjol adalah penggunaan
(a) partisipan manusia secara umum;
(b) verba material dan verba tingkah laku; dan
(c) konjungsi temporal.  

Contoh berikut diambil dari teks prosedur tersebut. Kalian diminta untuk menambahkan yang lain.
(a)  Partisipan manusia secara umum, seperti pengendara dan Anda pada kalimat Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan dan Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika ditilang.
Contoh partisipan yang lain terdapat pada kalimat:
(i)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(ii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(iii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(iv)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

 (b)  Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, seperti melakukan dan menilang pada kalimat Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
Contoh verba material yang lain terdapat pada kalimat:
(i)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..
(ii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(iii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ..
(iv)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
   Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak), seperti menerima dan menolak pada kalimat Setiap pengemudi mempunyai dua alternative terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.
Contoh verba tingkah laku lain terdapat pada kalimat:
(i)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(ii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(iii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(iv)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
 (c)  Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus menjadi sarana kohesi    teks, seperti pertama, kedua, ketiga, dan setelah, seperti pada kalimat: ... Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran.
     Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.

Carilah contoh konjungsi temporal lain. Jika tidak ada, kalian boleh mengambil contoh dari luar teks.
(i)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(ii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(iii)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(iv)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 
(8)  Tahukah kalian bahwa partisipan manusia adalah semua manusia, bukan hanya Tono atau Budi?
Sapaan pun dimaksudkan sebagai siapa saja yang ditargetkan oleh teks tersebut. Akan tetapi, apabila teks prosedur itu  disampaikan langsung secara lisan kepada mitra bicara, seperti Anda atau kamu, yang dimaksud adalah orang yang diajak bicara itu.51 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
(9)  Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti -nya (kata ganti orang ketiga tunggal) yang mengacu kepada pengendara seperti pada contoh berikut.
 Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak yang berwajib menilangnya.
 Pengacuan seperti terlihat pada contoh itu juga merupakan alat kohesi yang baik. Selain itu, pengacuan yang demikian itu juga dilakukan sebagai alat untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus-menerus.
Carilah pengacuan yang lain yang terdapat di dalam teks tersebut. Kalian boleh mencari pengacuan partisipan yang bukan manusia, seperti terlihat pada diagram sebagai berikut. Dalam mengerjakan tugas tersebut, gunakanlah diagram agar pengacuan yang dimaksud terlihat jelas.
     Anda akan diberikan  surat bukti pelanggaran berlalu lintas tilang berwarna biru. Tanda tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas tilang itu.

(10)  Perhatikan bagan berikut ini secara saksama. Buatlah teks prosedur kompleks berdasarkan bagan tersebut. Perlu kalian cermati bahwa pada diagram itu terdapat dua pilihan, yaitu menerima tuduhan atau  tidak menerima tuduhan. (Dimodifikasi dari berbagai sumber)


Agar lebih mudah, kalian dianjurkan mengikuti format tulisan seperti terlihat berikut ini.


Pilihan yang Dilakukan apabila Mendapat Surat Bukti Pelanggaran Lalu Lintas



Terdapat dua pilihan apabila Anda mendapat surat bukti pelanggaran berlalu lintas. Pertama, Anda menerima tuduhan pelanggaran. Kedua, Anda menolak tuduhan itu.
Apabila  Anda memilih yang pertama, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut. 
Mula-mula, ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Apabila Anda memilih yang kedua, ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Tugas 4  Memeriksa Bagian-Bagian Teks Prosedur

Kerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1)  Periksalah lagi teks prosedur kompleks yang berjudul “Apa yang Harus  Anda Lakukan jika Terkena Tilang” tersebut. Petikan kalimat berikut diambil dari teks tersebut. Perhatikan bagian yang dicetak tebal pada kalimat Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank.
     Membayar denda di bank adalah salah satu syarat. Ternyata kegiatan membayar denda di bank itu merupakan prosedur tersendiri lagi. Jadi, apabila prosedur ini digabungkan dengan prosedur tentang surat bukti pelanggaran berlalu lintas di atas, kalian akan mendapati teks prosedur dalam prosedur.

(2)  Sekarang, kalian diajak untuk menyelami cara-cara membayar denda melalui ATM (anjungan tunai mandiri).  Untuk itu, bacalah teks prosedur kompleks berikut ini!

CARA MENGGUNAKAN KARTU ATM

1   Kartu ATM adalah salah satu fasilitas penting bagi nasabah sebuah bank. Dengan kartu ATM, seorang nasabah bisa dengan mudah melakukan transaksi penting.
Transaksi penting melalui ATM itu, antara lain, adalah
(1)  transfer uang antarbank, baik bank yang sama maupun yang berbeda;
(2)  penarikan uang tunai;
(3)  pembayaran tagihan, misalnya listrik atau telepon;
(4)  pengecekan saldo tabungan;
(5)  belanja atau pembayaran di kasir di tempat-tempat tertentu, misalnya swalayan;
(6)  pengisian pulsa telepon seluler;
(7)  pembayaran tiket pesawat.
2  Perhatikan panduan ini baik-baik agar tujuan menggunakan ATM tercapai.

3         Setelah memasuki ruang mesin ATM, masukkan kartu ATM (lihat  jangan sampai terbalik, bagian sisi kiri yang harus dimasukkan terlebih dahulu). Pada kartu ATM tertentu biasanya ada tanda panah. Tanda panah itulah sisi yang harus dimasukkan terlebih dahulu. Setelah memasukkan kartu ATM, tunggu sampai layar meminta pilih bahasa. Jika ingin menggunakan bahasa Indonesia, pilihlah bahasa Indonesia. Kemudian, Anda masukkan nomor PIN (personal  identification number) rahasia Anda setelah di layar tertera masukkan nomor PIN Anda. Pastikan jangan sampai ada yang mengintip, sebaiknya rapatkan tubuh Anda ke mesin ATM. Setelah memasukkan nomor PIN dengan benar, pilihlah transaksi yang diinginkan dengan menekan tombol yang ada di sisi layar lurus dengan menu transaksi yang ingin dipilih, misalnya penarikan tunai atau transaksi lainnya untuk melihat layanan transaksi yang lain. Ikuti perintah selanjutnya sesuai dengan yang tertera di layar. Masukkan jumlah uang  yang akan ditarik (kelipatan Rp50.000,00 atau Rp100.000,00) jika Anda ingin menarik uang.     
4         Anda tidak bisa menarik uang dari ATM dengan jumlah, seperti Rp22.750. Berbeda dengan saat  Anda mentransfer uang, jumlah berapa saja dimungkinkan. Ambillah uang yang keluar dari lubang uang yang ada di bagian bawah. Jika tidak diambil, mesin ATM akan menunggu perintah Anda selanjutnya. Adakalanya di ATM bank yang berbeda pada transaksi penarikan uang justru Anda diminta mengambil kartu ATM terlebih dahulu. Perhatikan saja perintah yang ada di layar.
5          Jika transaksi selesai, jawablah pertanyaan bahwa Anda selesai bertransaksi sesuai dengan menu yang tertera di layar. Tunggu sampai keluar kertas bukti transaksi dan ambil. Pada transaksi penarikan uang adakalanya mesin ATM tidak mengeluarkan tanda bukti. Perhatikan saja keterangan yang tertera di layar. Setelah itu, kartu akan  keluar dengan sendirinya. Ambil kartu Anda dan transaksi berhasil. (Diadaptasi dari situs www.bni.co.id)

(3)  Mengapa sebelum prosedur yang sesungguhnya diberikan, disampaikan terlebih dahulu informasi tentang manfaat ATM? Ditujukan kepada siapakah teks ini?

(4)  Identifikasilah struktur teksnya dengan menggunakan format berikut ini. Gunakan konjungsi, seperti setelah dan kemudian sebagai pedoman!
Tujuan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 
Langkah-Langkah:
(1)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 
(2)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 
(3)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 
(4)  ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... 


(5)  Apakah teks prosedur itu tergolong ke dalam teks prosedur kompleks? Apa alasannya? Kalian bisa menelusurinya dari penggunaan konjungsi jika untuk mengidentifikasi syarat-syarat yang diminta dan konjungsi  setelah atau kemudian untuk menentukan banyak sedikitnya langkah.

(6)  Sederhanakanlah prosedur itu dengan hanya membatasi transaksi untuk menarik uang di ATM. Ikuti formulasi berikut ini!


Menarik uang dari mesin ATM sangat lahmudah.
Pertama, masukkan kartu ATM Anda dilubang yang tersedia.
Kedua,.................................................................................
Ketiga,..................................................................................................................................
Keempat,..........................................................................................dan seterusnya.

Tidak ada komentar: