Kegiatan 2 Kerja
Sama Membangun Teks Prosedur Kompleks
Gambar 2.4 Kartu tanda penduduk (Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)
Pada kegiatan
ini, kalian akan mengerjakan tugas-tugas agar kalian lebih mendalami teks
prosedur kompleks. Kalian sudah tahu bahwa langkah-langkah dalam prosedur
kompleks lebih rumit daripada langkah-langkah dalam prosedur sederhana.
Dikatakan kompleks karena langkah-langkah yang ada hanya dapat dilaksanakan
dengan memenuhi berbagai syarat.
Langkah yang
satu menentukan langkah-langkah berikutnya. Apabila syarat pada salah satu
langkah tidak terpenuhi, langkah-langkah selanjutnya tidak dapat dilakukan. Kalian diharapkan lebih banyak mengerjakan
tugas untuk membuat teks prosedur kompleks. Tugas-tugas itu berkaitan dengan
cara mengurus SIM dan cara pendaftaran siswa baru yang telah kalian lakukan
ketika kalian masuk di sekolah ini.
Selain itu,
kalian juga akan diajak untuk mengerjakan tugas-tugas lain. Sebagian besar
tugas yang disebutkan di atas berkaitan dengan prosedur dengan langkah-langkah
yang tidak dapat diubah urutannya dalam mengerjakan sesuatu. Ternyata, ada
prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat. Prosedur yang demikian
itu disebut protokol. Dalam hal ini, kalian akan diajak untuk menerapkan
prosedur yang berkaitan dengan cara membaca puisi yang baik.
Tugas 1 Membaca Teks "Cara Mengurus SIM"
Bacalah teks berikut ini dengan teliti. Setelah itu, kerjakan tugas-tugas di bawahnya dengan mengikuti petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
CARA MENGURUS SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)
1 Pernahkah Anda mengurus surat izin mengemudi
(SIM), misalnya SIM C?
Mengurus SIM
tentu memerlukan waktu dan biaya. Tulisan ini bertujuan untuk berbagi
pengalaman dalam mengurus SIM C dengan jalan yang benar. Tulisan ini akan
bermanfaat bagi para pengendara sepeda motor yang belum mempunyai SIM C.
Manfaat yang diperoleh adalah bagaimana menghemat biaya dan waktu, bagaimana
bisa memastikan diri lulus ujian SIM C, dan bagaimana menjawab soal ujian SIM C
dengan benar. Tulisan ini juga
dimaksudkan
agar Anda mampu mengurus SIM sampai selesai dalam satu hari. Dikatakan kompleks
karena
langkah-langkah
yang ada hanya akan dapat dilaksanakan dengan memenuhi berbagai syarat.
2 Syarat-Syarat Administrasi
Berikut adalah dua syarat yang penting untuk
disiapkan.
(1) Fotokopi KTP 1 lembar
Penting juga Anda biasakan untuk selalu
menyiapkan fotokopi KTP di dompet.
(2)
Uang Biaya total per April 2012 adalah
Rp120.000,00 (yang diperinci menjadi Rp20.000,00 untuk cek kesehatan dan
Rp100.000,00 untuk biaya pembuatan SIM).
Biaya
lainnya tidak ada, tetapi hendaknya Anda membawa uang lebih (misalnya
Rp150.000,00 untuk berbagai hal yang bersifat pribadi). Uang sejumlah itu sudah
cukup berdasarkan pengalaman untuk hari tersebut.
Anda yang berada di daerah lain bisa jadi
uang yang diperlukan lebih kecil atau lebih besar. Silakan bertanya terlebih dahulu ke polres setempat
atau mencari informasi.
(1)
Syarat Pribadi
Berikut ini beberapa syarat pribadi
yang harus dipenuhi.
(a) Berumur minimal 17 tahun
Yang
belum berumur 17 tahun jangan berharap dapat mengajukan permohonan SIM.
(b) Terampil mengendarai sepeda motor
Polisi
penguji menyatakan bahwa orang yang pengalaman mengendarai sepeda motor kurang
dari 1 tahun sering gagal dalam ujian.
Bahkan, ada peserta ujian yang menabrak pagar waktu menempuh ujian.
(c) Sehat, jernih, dan tenang
Anda
datang ke tempat ujian dengan badan yang sehat, pikiran yang jernih, dan hati
yang tenang.
(d) Jangan merasa hebat
Walaupun sudah bertahun-tahun mengendarai
sepeda motor, bahkan banyak tempat sudah dijelajahi, belum tentu Anda lulus tes pada hari itu juga.
(e) Harus tahu diri
Belum tentu
Anda lulus pada hari itu apabila Anda datang ke tempat ujian SIM C tanpa
persiapan yang cukup. ahu diri itu penting karena Anda harus menempuh ujian
praktik dan ujian teori. Bahkan, di beberapa daerah diterapkan uji jalan raya dengan motor
masing-masing.
3. Sama halnya di instansi lain, ketika
seseorang akan membuat surat, seperti
SIM C, ia pasti harus menempuh prosedur atau urutan langkah yang ada.
Berikut ini
beberapa langkah yang perlu diikuti.
(1) Saat
Anda memasuki pintu gerbang polres, siapkan KTP asli untuk diserahkan ke polisi
jaga. Anda cukup membawa fotokopinya saja. Di polres lain, mungkin tidak diterapkan
aturan ini. Silakan ikuti aturan masuk lingkungan polres setempat.
(2)
Masukkan semua berkas ke dalamnya dan ikuti
petunjuk di loket itu.
(3) Dari
tempat parkir dengan membawa fotokopi KTP, Anda langsung menuju ke pos
pemeriksaan kesehatan. Petugas akan memeriksa mata, tensi darah, berat badan,
dan tinggi badan. Untuk itu, Anda membayar Rp20.000,00. Setelah itu, Anda
akan mendapat surat keterangan kesehatan.
(4) Bawalah
surat itu dan fotokopi KTP ke loket pendaftaran SIM baru. Ikuti antrean. Jika
ada tumpukan map satlantas yang tersedia, ambillah satu karena memang
disediakan untuk pengurus SIM.
(5) Parkirkan
motor atau mobil Anda di tempat yang disediakan. Serahkan berkas-berkas itu ke petugas yang
ada. Dia akan berkata, “Tunggu di tempat ujian praktik”. Di sebagian tempat,
polres mendahulukan ujian praktik, setelah lulus, Anda mengikuti ujian teori.
Setelah lulus, Anda menempuh proses berikutnya.59 Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik
4 CATATAN:
Urutan
tersebut mungkin berbeda di setiap polres. Anda dapat mencari informasi tentang
prosedur mengurus SIM baru di polres setempat. Khusus untuk SIM C, di daerah
lain pembuat SIM baru harus mengikuti 3 ujian, yaitu ujian praktik, ujian jalan
raya, dan ujian tulis.(Diadaptasi dari situs resmi samsat
http://www.tmcmetro.com)
(1) Setelah kalian membaca teks itu,
identifikasilah partisipan yang terlibat, siapa yang menulis teks itu, dan ditujukan kepada siapa tulisan itu. Untuk itu,
tujukan perhatian kalian pada butir 1 sampai dengan 4!
(2) Terdapat 4 butir pada teks tersebut.
Identifikasilah setiap butir dan berilah nama untuk setiap butir yang berkaitan
dengan struktur teks. Betulkah butir 1 merupakan pengantar? Jelaskan fungsi
butir 1 itu pada teks itu!
(3) Mengapa penulis teks merasa perlu memberikan
catatan pada butir 4?
(4) Butir ke berapakah yang betul-betul merupakan
prosedur? Jelaskan alasannya!
(5) Berapa langkah yang harus ditempuh untuk
mendapatkan SIM C? Apakah langkah-langkah itu harus ditempuh secara berurutan?
(6) Betulkah teks ini tergolong ke dalam teks
prosedur kompleks? Dari manakah kalian mengatakan bahwa teks itu adalah teks
prosedur kompleks?
(7) Apakah langkah-langkah prosedur itu sudah
urut?
(8) Salah satu hal yang perlu kalian
pertimbangkan adalah adanya beberapa syarat karena syarat-syarat itulah yang
antara lain membuat prosedur itu kompleks.
Akan tetapi, konjungsi jika atau apabila
yang menjadi pedoman lain untuk menentukan kompleksitas itu tidak ditemukan
pada teks tersebut. Oleh karena itu, carilah bukti-bukti lain, seperti verba
tindakan dan keterangan tempat atau keterangan cara yang ada.
Tugas 2 Menyusun Langkah-Langkah Penerimaan Siswa Baru
Kerjakan sesuai
dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1) Kalian sudah memahami teks prosedur, baik
yang sederhana maupun yang kompleks. Ingat-ingatlah lagi waktu kalian mendaftar
di sekolah tempat kalian belajar ini. Syarat-syarat apakah yang harus disiapkan
terlebih dahulu?
(2) Ada berapa langkah yang harus kalian tempuh
pada waktu kalian mendaftar itu? Betulkah apabila kalian tidak menempuh
langkah-langkah itu, kalian tidak dapat mendaftarkan diri ke sekolah ini?
(3) Apabila kalian menempuh setiap langkah dengan
tertib, selain tujuan tercapai, pada saat itu kalian juga telah menjadi calon
warga sekolah yang baik. Ceritakanlah apakah yang dialami teman-teman kalian
juga seperti itu?
(4) Susunlah langkah-langkah pendaftaran itu ke
dalam bagan di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang disediakan. Kalian
boleh menambahkan langkah-langkah lain apabila lima langkah belum cukup.
Pikirkan bahwa langkah-langkah itu tidak
dapat ditukar urutannya. Setelah selesai, bandingkan dengan teks prosedur yang
dijadikan model pada Kegiatan 1.
(5) Sekarang tulislah teks prosedur pendaftaran
siswa baru sesuai dengan bagan tersebut. Jangan lupa gunakan verba dan
konjungsi yang mendukung prosedur tersebut.
(6) Apakah pekerjaan kalian masih perlu
diperbaiki? Mintalah pendapat teman-teman kalian. Tulis ulang pekerjaan kalian
itu setelah diberi masukan.
Tugas 3 Membuat Teks Prosedur ”Pengurusan KTP”
Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1) Sebagai warga yang baik, bagi yang sudah
memenuhi syarat, hendaknya mempunyai KTP.
Sebelum kalian diminta untuk membuat teks prosedur untuk mengurus KTP,
bacalah beberapa informasi tentang pengurusan KTP berikut ini!
Proses Pengurusan KTP-Elektronik
Syarat-syarat:
> Berusia 17 tahun
> Menunjukkan surat pengantar dari RT
>
Mengisi formulir F1.01 yang ditandatangani oleh RT
> Fotokopi kartu keluarga (KK)
Proses:
Ambil
nomor antrean, tunggu pemanggilan nomor antrean, menuju ke loket yang
ditentukan, memasukkan data dan foto, pembuatan e-KTP selesai, KTP diambil dua
minggu kemudian.
(Diadaptasikan
dari situs resmi Pemerintah Daerah DKI Jakarta http://www.jakarta.go.id)
Gambar 2.4 Kartu tanda penduduk (Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)
(2) Proses
pengurusan KTP elektronik kurang lebih sama dengan pengurusan SIM. Dengan
demikian, proses itu dapat diungkapkan ke dalam teks prosedur. Dengan informasi
yang diberikan di atas, buatlah teks prosedur yang lengkap. Kerjakan
bersama-sama dengan teman-teman kalian.
(3) Terapkan
semua kaidah yang menjadi ciri teks prosedur kompleks! Untuk itu, usahakan teks
yang kalian buat itu berstruktur teks yang baik dan unsur-unsur kebahasaan yang
mendukung langkah-langkah yang harus ditempuh.
Tugas 4 Menyusun Kembali Urutan Kalimat dalam Teks Prosedur
Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Kalimat-kalimat pada teks yang berjudul “Cara
Membuat Botol Kaca” berikut ini masih tersusun secara acak. Kalian diminta untuk menata kalimat-kalimat
tersebut dengan memberikan nomor urut pada setiap kalimat sehingga membentuk teks prosedur yang baik. Nomor (1)
sudah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
Kalian harus ingat bahwa teks
prosedur disusun dengan struktur teks tujuan^langkah-langkah. Tujuan teks
prosedur yang kalian hadapi ini adalah judulnya itu sendiri, yaitu “Cara
Membuat Botol Kaca”. Adapun langkah-langkahnya adalah urutan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk memudahkan kerja kalian dalam mengurutkan kalimat-kalimat
itu,
perhatikanlah penanda wacana, seperti pertama, lalu,
setelah itu, kemudian, dan akhirnya.
Cara Membuat Botol Kaca
... ...
Setelah itu, campuran adonan itu dibentuk menjadi botol dengan
cetakan.
|
... ...
Kadang-kadang pecahan-pecahan kaca ditambahkan.
|
... ...
Akhirnya, botol-botol itu siap untuk digunakan.
|
... ...
Selanjutnya, untuk memperkuat kaca botol-botol tersebut, botol-botol
itu dipanaskan kembali, lalu didinginkan
|
...
... Pertama, ketiga bahan tersebut
dicampur secara proporsional.
|
...1... Kaca untuk botol dibuat dari pasir, batu
gamping, dan abu soda dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut.
|
...
... Kemudian, campuran itu dipanaskan
dalam tungku pada suhu yang san gat
tinggi.
|
...
... Lalu, adonan kaca diproduksi.
|
(Diadaptasi dari Academic Writing
Course, 2003: 16)
|
(2)
Cocokkan hasil pekerjaan kalian dengan milik teman-teman kalian. Sudah
ditunjukkan di atas bahwa kalimat pertama pada teks prosedur yang kalian bangun
itu adalah “Kaca untuk botol dibuat dari pasir, batu gamping, dan abu soda
dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut”.
Setelah
itu, kalimat yang mengikutinya adalah kalimat yang menunjukkan urutan pertama,
yaitu kalimat yang mengandung penanda wacana pertama. Kalian dapat menduga
bahwa kalimat yang mengandung penanda wacana akhirnya pasti merupakan kalimat
yang terakhir, yang menunjukkan bahwa tujuan yang dimaksud sudah tercapai.
Dengan demikian, masih terdapat lima kalimat yang perlu ditata di antara
kalimat-kalimat yang diletakkan pada awal dan pada akhir tersebut.
(3) Selain dari penanda wacana, untuk menguji
kebenaran urutan kalimat yang kalian buat, kalian dapat memperhatikan kata-kata
penunjuk, seperti berikut ini, itu, dan tersebut. Kecuali itu semua, kalian
juga dapat
memperhatikan hubungan kata yang satu dan
kata-kata yang lain serta kata-kata yang disebutkan berulang-ulang.
(4) Gunakan teks prosedur tersebut untuk membuat
teks prosedur yang lain dengan mengganti tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, cara membuat roti
panggang, cara membuat kopi tubruk, atau
cara memasak nasi goreng.
(5) Untuk mengerjakan tugas nomor (4) di atas,
kalian lebih baik bekerja sama tiga sampai lima orang. Satu kelompok hanya membuat satu teks. Kemudian,
hasil kerja kelompok kalian dapat dibandingkan dengan hasil
kerja kelompok lain.
Tugas 5 Memahami Prosedur Membaca Puisi
Tugas
yang kalian hadapi di sini agak berbeda
dengan tugas-tugas sebelumnya meskipun masih berkaitan dengan prosedur. Kalian
akan diajak untuk menerapkan prinsip-prinsip membaca ekspresif pada saat
membaca puisi. Untuk itu, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Tahukah kalian cara membaca puisi? Puisi
dapat dibaca dalam hati atau dengan suara keras. Berikut ini, kalian akan diajak
untuk membaca puisi dengan suara keras dan dengan menerapkan teknik yang baik.
Puisi
yang telah dipilih untuk kalian berjudul “Aku”, karya Chairil Anwar. Ia adalah
sastrawan angkatan 1945, yang lahir di Medan pada tahun 1922.
Untuk itu, bacalah puisi tersebut dengan
saksama sebelum kalian diajak mempelajari teknik yang benar itu. Cobalah untuk
memahami isi puisi tersebut!
AKU
Karya Chairil Anwar, Sastrawan
Angkatan 1945
1 Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
2 Tak perlu sedu sedan itu
3 Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
4 Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang
5 Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
6 Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Sebelum
kalian menerapkan teknik yang baik, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu
beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca puisi
dengan keras. Prinsip-prinsip itu adalah volume suara, artikulasi suara,
intonasi, gerak tubuh, mimik, dan pandangan mata.
Gambar 2.6 Peragaan
prosedur membaca puisi
Sumber: Dokumentasi
Kemdikbud
(a) Volume suara adalah derajat keras atau
lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud.
(b) Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi
kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan pilah.
(c) Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi
penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi.
(d) Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota
tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
(e) Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah
sesuai dengan karakteristik dan suasana (misalnya, sedih, semangat, atau
gembira) yang digambarkan pada puisi yang dibaca.
(f) Pandangan mata adalah arah mata memandang;
seharusnya pandangan mata ditujukan ke sagala penjuru tempat penonton berada.
Diskusikanlah prinsip-prinsip tersebut
dengan teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah untuk membaca puisi yang
berjudul “Aku”.
(2) Semua prinsip itu berguna untuk membaca puisi
secara ekspresif.
Tahukah kalian yang dimaksud dengan
membaca ekspresif? Istilah ekspresif diperoleh dari fungsi bahasa secara umum.
Sebelum pengertian membaca ekspresif disampaikan, cermatilah terlebih dahulu
keterangan berikut ini!
Bahasa mempunyai empat fungsi utama, yaitu
fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi sosial, dan fungsi tekstual
(Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, 4th ed., 2010: 236). Fungsi ekspresif berkenaan
dengan penggunaan bahasa untuk menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri
pembicara atau penulis, seperti perasaan, pikiran, pilihan, prasangka, dan
pengalamannya. Fungsi deskriptif berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk
menyampaikan informasi faktual. Fungsi deskriptif juga disebut fungsi
ideasional. Fungsi sosial dimaksudkan sebagai penggunaan bahasa sebagai alat
untuk menjalin dan memapankan hubungan sosial di antara pengguna bahasa. Fungsi
sosial juga disebut fungsi interpersonal. Adapun fungsi tekstual adalah fungsi
bahasa yang terkait dengan cara penciptaan teks, baik lisan maupun tulis yang
runtut dan yang sesuai dengan konteks. Fungsi ekspresif berimpitan dengan
fungsi tekstual dalam hal bahwa untuk mengungkapkan diri pembicara atau
penulis, baik media tulis maupun lisan dapat digunakan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan membaca
ekspresif? Membaca ekspresif adalah membaca dengan mengekspresikan pikiran,
perasaan, dan pengalaman penulis.
Umumnya, kegiatan membaca ekspresif
dilakukan dengan suara yang keras dan gaya atau penampilan sesuai dengan isi
materi yang dibaca. Dengan demikian, membaca ekspresif dapat dikatakan sebagai
membaca dengan penuh penghayatan. Mengingat kegiatan membaca ekspresif
dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti 67 Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik ini sejalan
dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam
hati.
(2)
Dengan keterangan itu, kalian dapat
menggarisbawahi bahwa membaca ekspresif sangat cocok diterapkan dalam membaca
puisi. Oleh karena itu, sekarang bacalah puisi yang berjudul “Aku” tersebut
secara ekspresif dan dengan penghayatan yang sedalam-dalamnya.
(4) Bagaimana perasaan kalian setelah membaca
kembali puisi tersebut? Siapakah yang dimaksud dengan “aku” pada puisi itu?
Apakah kalian merasa bahwa si “aku” adalah kalian sendiri? Mengapa si “aku”
berani menantang “peluru”? Mengapa pula si “aku” ingin “hidup seribu tahun
lagi”?
(5) Membaca puisi ekspresif sering dilakukan di
depan kelas atau di depan penonton di
atas pentas. Jika demikian halnya, diperlukanlah teknik membaca puisi yang
benar.
Dapat
dikatakan bahwa teknik itu merupakan prosedur yang mengandung beberapa langkah.
Akan tetapi, langkah-langkah itu tidak harus ditempuh secara urut karena
langkah-langkah itu tidak saling menentukan. Seperti akan kalian eksplorasi
lebih jauh lagi pada Pelajaran 6, prosedur seperti ini disebut protokol. Untuk
itu, cermatilah teknik membaca puisi di atas pentas berikut ini!
Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas
1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan
pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca.
2. Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas
pentas sebelum kalian memulai membaca.
3. Kuasailah pentas dan penonton dengan
mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan penghormatan kepada
mereka dengan cara menganggukkan kepala.
4. Hayatilah puisi yang kalian baca dengan
memahami isi dan pesannya.
5. Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi
suara yang jelas, dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton, dan
dengan intonasi yang bagus.
6. Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan
penggalan-penggalan kata, baris, dan bait puisi tersebut.
7. Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca
dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh penonton.
(6) Setelah kalian memahami teknik membaca puisi
di atas, praktikkanlah teknik itu untuk membaca puisi yang berjudul “Aku”
tersebut di depan kelas.
Anggaplah
bahwa posisi depan kelas itu sebagai pentas. Kalian dapat membaca dengan teknik
tersebut secara bergantian satu demi satu dan teman-teman kalian yang lain
dapat memberikan komentar atau penilaian.
(7) Dari komentar dan penilaian teman-teman
kalian itu, kalian mungkin merasa bahwa butir-butir pada teknik membaca puisi
di atas perlu ditambah. Diskusikanlah dengan teman-teman kalian butir-butir apa
yang
perlu
ditambahkan dan mengapa demikian.
(8) Dari penambahan butir pada nomor (7) di atas,
kalian memahami bahwa prosedur tentang teknik membaca puisi itu bukan merupakan
prosedur yang ketat yang setiap langkahnya harus ditempuh secara urut. Kalian
mungkin juga
berpendapat bahwa puisi dengan isi dan pesan yang berbeda menuntut teknik
membaca yang berbeda pula. Diskusikanlah apakah teman-teman kalian juga
berpendapat demikian.
(9) Mengingat teknik membaca puisi itu dapat
diubah-ubah, buatlah teks prosedur yang bersifat protokol tentang hal yang sama
menurut pendapat kalian sendiri.
Bandingkanlah
hasilnya dengan pekerjaan teman-teman kalian.
Setelah itu,
perbaiki lagi apabila dipandang perlu!
1. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ... .
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ... .
2. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ... .
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ...
3. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ...
4. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ... .
5. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ..
6. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ... ..
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... ...
7. ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... .... ... ... ... ... ... .
... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... .... ... ... ... ... ... .
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar