Kelas XII
Teks 1 Kegiatan 3
Kerja
Mandiri Membangun Teks Cerita Sejarah
Kegiatan
3 merupakan puncak dari seluruh kegitan membangun teks cerita sejarah. Pada
kegiatan sebelumnya, kalian sudah memahami struktur teks cerita sejarah beserta
isi teks tersebut. Dalam kegiatan ini kalian diharapkan dapat membuat teks
cerita sejarah secara mandiri.
Tugas 1
Menyunting dan
Mengabstraksi Teks Cerita Sejarah
Sebelum
teks dipublikasikan, hal yang harus kalian lakukan adalah menyuntingnya, agar
dapat menghasilkan sebuah teks yang baik dan benar. Ada dua hal yang bisa
dilakukan dalam penyuntingan, yaitu redaksional (menyoal kebahasaan; ejaan,
diksi, dan kalimat) dan substansial (menyoal isi dan data). Akan tetapi,
seorang penyunting tidak boleh mengubah substansi teks tanpa persetujuan
penulis atau pengarangnya. Dalam menyunting, tugas
kalian
adalah memperbaiki kesalahan yang terjadi pada teks serta membuat teks tersebut
enak dibaca dan tidak membingungkan. Agar kalian lebih memahami proses
penyuntingan, bacalah dengan teliti teks “Bumi Berguncang di Dataran Konflik”
berikut ini. Kemudian,
kerjakanlah
tugas yang diberikan. Untuk mengerjakan tugas pada bagian ini, kalian harus
mengacu pada EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
Bumi Berguncang di Dataran
Konflik
1. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter
mengguncang kawasan barat Provinsi Baluchistan, Pakistan. Gempa ini terjadi
pada 24 september 2013. Pusat gempa berada di kedalaman 23 kilometer, sekitar
233 kilometer Tenggara Dalbandin, Baluchistan. Bencana menyebabkan sedikitnya
515 orang tewas, 765 orang terluka, dan lebih dari 100.000 orang terlantar,
serta menghancurkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur.
2. Gempa juga dirasakan masyarakat di Gwadar,
Khuzdar, Chagai, Hyderabad, dan Karachi yang berada ratusan kilometer dari
pusat gempa. Bahkan, guncangan terasa hingga New Delhi, India.
3. Beberapa jam setelah gempa, sebuah Pulau baru
muncul di kota pelabuhan Gwadar di pesisir Pakistan. Pulau itu diduga terbentuk
dari lapisan tanah di kawah lumpur.
Gundukan lumpur dan batu itu tingginya 18 meter dengan panjang 30 meter dan
lebar 76 meter.
4. Lima hari setelah terjadi gempa pertama,
Propinsi Baluchistan kembali diguncang gempa berkekuatan 6,8 skala Richter,
yaitu pada 28 September 2013. Pusat gempa berada di 96 kilometer timur laut
Distrik Awaran, dengan kedalaman 14 kilometer.
Sedikitnya
22 orang tewas dan hampir 15.000 rumah di kota Nokjo, bagian Barat Provinsi Baluchistan.
5. Evakuasi korban dan pendistribusian bantuan
ke sejumlah daerah terdampak gempa terkendala kerusakan infrastruktur jalan dan
lokasi yang berjauhan. Tim penyelamat juga harus berhadapan dengan serangan
kelompok separatis Baluchistan. Lima orang tentara perbatasan yang mengawal konfoi
bantuan tewas saat berhadapan dengan
militan di Kota Panjgore, 800 km utara Quetta, (28/9/2013). Sebelumnya,
helikopter tim pemantau dan
penyelamat
korban gempa juga diserang kelompok saparatis. 6.
Pemerintah Pakistan mencatat kelompok separatis Baluchistan tersebar di
sejumlah distrik di Provinsi Baluchistan tersebut. Salah satu tempat persebaran kelompok itu
berada di pedalaman Distrik Awaran yang
dekat dengan pusat gempa dan tingkat kerusakannya paling parah. (Sumber: Litbang Kompas, Buku Pintar Kompas
2013, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2014,
halaman 296—297)
No
|
Kalimat
|
B
|
S
|
1
|
Gempa
bumi berkekuatan 7,8 skala Richter
mengguncang
kawasan barat Provinsi
Baluchistan,
Pakistan.
|
||
2
|
Gempa
bumi berkekuatan 7,8 skala richter
mengguncang kawasan barat Provinsi Baluchistan, Pakistan.
|
||
3
|
Lampu
di ruangan itu memiliki arus 5
ampere.
|
||
4
|
Lampu
di ruangan itu memiliki arus 5
Ampere.
|
||
5
|
Gempa
ini terjadi pada 24 September 2013
|
||
6
|
Gempa
ini terjadi pada 24 september 2013.
|
||
7
|
Gedung
Utama Sekretariat Negara terbakar pada 21 maret 2013.
|
||
8
|
Gedung
Utama Sekretariat Negara terbakar
pada
21 Maret 2013.
|
||
9
|
Pusat
gempa berada di kedalaman 23
kilometer,
sekitar 233 kilometer Tenggara
Dalbandin,
Baluchistan.
Pusat
gempa berada di kedalaman 23
kilometer,
sekitar 233 kilometer Tenggara
Dalbandin,
Baluchistan.
|
||
10
|
Pusat
gempa berada di kedalaman 23
kilometer,
sekitar 233 kilometer tenggara
Dalbandin,
Baluchistan.
|
||
11
|
Angklung,
yang sesunguhnya berasal dari
Indonesia,
telah populer di seluruh Asia
Tenggara.
|
||
12
|
Angklung,
yang sesunguhnya berasal dari
Indonesia,
telah populer di seluruh Asia
tenggara.
|
||
13
|
Beberapa
jam setelah gempa, sebuah Pulau
baru
muncul di kota pelabuhan Gwadar di pesisir Pakistan.
|
||
14
|
Beberapa
jam setelah gempa, sebuah pulau baru muncul di kota pelabuhan Gwadar, di
pesisir Pakistan.
|
||
15
|
Pulau
Sumatra dikenal juga dengan sebutan Pulau Perca.
|
||
16
|
Pulau
Sumatra dikenal juga dengan sebutan
pulau Perca.
|
||
17
|
Sedikitnya
22 orang tewas dan hampir 15.000 rumah di Kota Nokjo, bagian barat Provinsi Baluchistan
|
||
18
|
Beberapa
jam setelah gempa, sebuah Pulau baru muncul di kota pelabuhan Gwadar di
pesisir Pakistan.
|
||
19
|
Aminah
adalah seorang gadis desa yang cantik dan lugu.
|
||
20
|
Aminah
adalah seorang gadis desa yang cantik dan lugu.
|
(2)
Dalam membuat sebuah teks, hal yang harus diperhatikan adalah diksi atau
pilihan kata. Memilih kata dimaksudkan untuk menimbang-nimbang kata apa yang
sebaiknya digunakan dalam mengajukan suatu gagasan secara tepat dan cermat.
Terdapat beberapa syarat yang harus kalian perhatikan dalam memilih kata.
Syarat pertama adalah tepat, kata yang dipilih dapat mengungkapkan gagasan
secara cermat. Syarat berikutnya benar, pilihan kata harus sesuai dengan kaidah
bahasa. Syarat terakhir, kata yang dipilih harus lazim, bentuknya sudah
dibiasakan. Tugas kalian adalah menentukan apakah kata berikut ini merupakan
kata baku, yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Tulislah (B) untuk kata
baku dan (TB) untuk kata yang tidak baku pada kolom yang disediakan. Kemudian,
carilah arti kata tersebut, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
No.
|
Kata
|
B/TB
|
Arti
Kata
|
|
1
|
a
|
provinsi
|
B
|
wilayah
atau daerah yang dikepalai oleh gubernur
|
b
|
propinsi
|
TB
|
||
2
|
a
|
saparatis
|
||
b
|
separatis
|
|||
3
|
a
|
konfoi
|
||
b
|
konvoi
|
|||
4
|
a
|
sekadar
|
||
b
|
sekedar
|
|||
5
|
A
|
zaman
|
||
b
|
jaman
|
|||
6
|
a
|
azas
|
||
b
|
asas
|
|||
7
|
a
|
jadwal
|
||
b
|
jadual
|
|||
8
|
a
|
bis
|
||
b
|
bus
|
|||
9
|
a
|
kualitas
|
||
b
|
kwalitas
|
|||
10
|
a
|
karisma
|
||
b
|
kharisma
|
|||
11.
|
a
|
respon
|
||
b
|
respons
|
|||
12.
|
a
|
sopir
|
||
b
|
supir
|
|||
13.
|
a
|
napas
|
||
b
|
nafas
|
|||
14.
|
a
|
hafal
|
||
b
|
hapal
|
|||
15.
|
a
|
ijazah
|
||
b
|
ijasah
|
|||
16.
|
a
|
ikhlas
|
||
b
|
iklas
|
|||
17.
|
a
|
bhineka
|
||
b
|
bineka
|
|||
18.
|
a
|
isap
|
||
b
|
hisap
|
|||
19.
|
a
|
istri
|
||
b
|
isteri
|
|||
20.
|
a
|
kaos
|
||
b
|
kaus
|
(3)
Bacalah sekali lagi teks “Bumi Berguncang di Dataran Konflik”.
Perbaikilah jika kalian menemukan kesalahan, baik ejaan, diksi, kalimat, dan
sebagainya. Tulislah kembali teks tersebut secara baik dan benar.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(4) Bacalah teks “Gema ‘Indonesia Raya’ di
Tianhe” berikut ini.
Gema “Indonesia Raya” di
Tianhe
1. Indonesia bangkit dari keterpurukan setelah
merebut dua gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou,
China. Lagu “Indonesia Raya” berkumandang dua kali di Stadion Tianhe. Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten
Mogensen, 21-13 dan 23-21. Sementara itu, pasangan ganda campuran Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan andalan tuan rumah Xu Chen/Ma Jin 21-13,
16-21, dan 22-20, pada 11 Agustus 2013.
2. Gelar terakhir Indonesia dalam Kejuaraan
Dunia Bulu Tangkis diperoleh pada tahun 2007 berpasangan dengan Markis Kido.
Seperti Hendra, Liliyana Natsir pun kembali menjadi juara dunia dengan pasangan
yang berbeda. Dalam Kejuaraan Dunia 2007 dan 2005, Liliyana Natsir yang akrab
disapa Butet menjadi pemenang bersama Nova Widianto.
3. Tuan rumah China gagal mengulangi prestasi
2010 dan 2011, menyapu bersih semua gelar. China hanya mampu mempertahankan dua
gelar, tunggal putra dan ganda putri. Wang di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu
pada nomor ganda putra, Hendra juga meraih juara
Xiaoli/Yu,
ganda putri China mempertahankan gelar mereka dengan mengalahkan ganda Korea Selatan,
Eom Hye-won/Jang Ye-na dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-8. Pemain senior China,
Lin Dan merebut gelar juara dunia untuk kelima kalinya. Pada laga final, Lin
Dan memaksa Lee Chong Wei dari Malaysia bertekuk lutut, dengan skor 16-21,
21-13, dan 20-17.
4. Dalam partai tunggal putri, Thailand mencatat
sejarah menjadi juara dunia untuk pertama kalinya setelah Ratchanok Intanon
meraih kemenangan melawan tunggal putri nomor satu dunia, Li Xuerui, 22-20,
18-21, dan 21-14. Intanon menjadi juara dunia termuda pada usia 18
tahun.
Gelar ini adalah gelar paling prestisius baginya setelah tiga kali meraih gelar
juara dunia yunior putri pada 2009, 2010, dan 2011.
(Sumber:
Litbang Kompas, Buku Pintar Kompas 2013, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2014,
halaman
252—253)
(5) Buatlah abstraksi (ringkasan) teks “Gema
‘Indonesia Raya’ di Tianhe” di atas.
Gema “Indonesia Raya” di
Tianhe
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(6) Ceritakanlah di depan kelas pendapat kalian
tentang makna gema “Indonesia Raya” tersebut.
(7) Bagaimana kalian menyikapi peristiwa
tersebut?
Tugas 2
Memproduksi Teks Cerita
Sejarah secara Mandiri
Setelah
sebelumnya kalian mengabstraksi teks “Gema Indonesia Raya’ di Tianhe”, tugas
kalian berikutnya adalah membuat teks cerita sejarah secara mandiri tentang
peristiwa sosial. Kalian bebas memilih tema apa saja. Untuk memudahkan
penulisan, kalian bisa mencari sumber bahan tulisan di perpustakaan, media
massa, internet, observasi di lapangan, dan/atau wawancara dengan narasumber.
Catatlah semua data yang diperoleh, baik catatan kepustakaan, catatan lapangan,
dan/atau hasil wawancara, kemudian
ditulis menjadi sebuah teks cerita sejara yang utuh secara mandiri.
(1) Kalian bisa memulainya dengan membuat
struktur yang sesuai.
Struktur
tersebut berisi orientasi urutan
peristiwa reorientasi.
No
|
Struktur
|
Kalimat
|
1.
|
Orientasi
|
|
2.
|
Urutan
Peristiwa Sejarah
|
|
3
|
Reorientasi
|
(2)
Setelah mengisi bagian yang rumpang pada soal nomor (1), kalian bisa
memasukkannya ke dalam kerangka teks berikut.
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________
Tugas 3
Mengonversi Teks Cerita
Sejarah
(1) Bacalah teks cerita sejarah berjudul “Huruf
Braille” berikut secara cermat.
Huruf Braille
Gambar 1.5 Huruf Braille
1. Huruf Braille adalah huruf yang dibuat khusus
untuk para tunanetra. Huruf ini dibuat seperti titik yang timbul, diciptakan
oleh Louis Braille.
2. Louis Braille dilahirkan di Coupvray,
Perancis, pada tahun 1809. Semula penglihatan Braille normal, tetapi akibat
terkena peralatan kuda milik ayahnya membuat sebelah matanya buta di usianya
yang masih terbilang dini, 3 tahun. Akibat infeksi pada matanya, Braille
akhirnya kehilangan penglihatan di kedua belah matanya.
3. Pada 1816, Charles Barbier, seorang anggota
militer Prancis berpangkat kapten, menemukan suatu metode menulis dengan
menggunakan titik dan tanda garis. Metode tersebut biasa digunakan pada
peperangan di malam hari.
4. Meskipun sesungguhnya metode penulisan temuan
Charles Barbier tersebut terbilang bagus, tetapi sulit untuk dipelajari.
Braille menganalisis kekurangan dari
metode ciptaan Charles Barbier tersebut. Braille menemukan bahwa pada metode
tersebut belum ada tanda baca dan notasi musik, serta memerlukan beratus titik
dan garis untuk membuat satu kalimat.
5. Pada 1821, seorang tentara telah membuktikan
bahwa perutusan yang ditulis dengan titik dan tanda sengkang dapat ditekan di
atas kertas untuk kegunaan perhubungan ketentaraan pada waktu malam dalam parit
peertahanan. Louis Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku berkenaan
dengan sistem braille pada 1829 dan
1837.
6. Meskipun pada permulaannya terdapat halangan
oleh mereka yang tidak memahami keperluan orang buta, Louis Braille senantiasa
gigih menyebarkan tulisan ciptaannya tersebut.
Kegigihan
Braille kian bertambah saat ia menjadi guru hingga akhirnya huruf-huruf ciptaan
Braille tersebut diterima khalayak ramai yang mengalami nasib sama dengannya.
Melalui usaha keras Braille, beribu-ribu orang buta akhirnya dapat membaca.
7. Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun
1852 dalam usia 41 tahun karena penyakit tuberculosis.
(Sumber:
Gamal Komandoko, Buku Serba Tahu: Ensiklopedia Pengetahuan Umum Indonesia dan
Dunia, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama, 2008, halaman 896)
(2) Konversikanlah teks cerita sejarah “Huruf
Braille” di atas menjadi bentuk teks lain dengan struktur yang berbeda.
(3) Bandingkanlah hasil pekerjaan kalian dengan
teman-teman yang lain.