KELAS XII
TEKS 1 KEGIATAN 1
Pembangunan
Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Sejarah
TEKS 1
Menggali
Kearifan dalam Peristiwa Sejarah Dunia
Pelajaran ini merupakan proses
pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks cerita sejarah. Pembelajaran
teks ini membantu peserta didik
memeroleh wawasan pengetahuan yang lebih luas agar terampil berpikir
kritis dan kreatif serta mampu bertindak
efektif menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata seperti yang tercermin
dalam teks. Melalui pembahasan peristiwa
sejarah dunia, peserta didik diharapkan dapat
menjadikan hal ini sebagai motivasi dalam meraih cita-cita dan
memperkuat kepribadiannya.
Pembelajaran
ini juga dimaksudkan untuk menanamkan sikap positif dalam diri peserta didik
terhadap bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan cerminan sikap dan jati
diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global. Untuk itu,
pelajaran I dikemas dengan menyajikan tema atau topik
“Menggali
Kearifan dalam Peristiwa Sejarah Dunia”.
Pembicaraan
mengenai peristiwa sejarah ini terdiri atas tiga tahap kegiatan pembelajaran
berbasis teks, yaitu
(1)
pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita sejarah,
(2)
kerja bersama pembangunan teks cerita sejarah, dan
(3)
kerja mandiri pembangunan teks cerita sejarah. Dalam setiap cerita terdapat
komponen cerita yang disebut urutan atau rentetan peristiwa sejarah.
Pembahasan
urutan peristiwa itu, baik pada tahap kerja bersama maupun kerja mandiri,
dilakukan untuk membangun teks yang menerapkan pembelajaran saintifik dengan
model pembelajaran teks berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran teks berbasis proyek (project
based learning), dan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning), serta penilaian autentik. Dalam pelaksanaan kegiatan
ini, peserta didik akan diberi tugas untuk memeroleh kompetensi yang diharapkan
serta dapat membangkitkan kegemaran belajar.
Kegiatan 1
Pembangunan Konteks dan
Pemodelan Teks Cerita Sejarah
Peristiwa
sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Kejadian dalam peristiwa tersebut
dianggap sebagai proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Sejarah
termasuk ilmu empiris, karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman
manusia. Oleh sebab itu, sejarah kerap dimasukkan ke dalam ilmu kemanusiaan.
Akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi atau sosiologi, sejarah
membicarakan manusia dari segi waktu, seperti perkembangan masyarakat dari satu
bentuk ke bentuk lainnya, kesinambungan
yang terjadi dalam suatu masyarakat, pengulangan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan perubahan
yang terjadi dalam masyarakat yang
biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar masyarakat itu sendiri.
Peristiwa
sejarah ini tidak semata-mata hanya menjadi cerita yang dikisahkan secara turun-temurun, tetapi
sebagai bangsa yang cerdas kita harus
mampu menggali nilai dan kearifan yang terkandung di dalamnya.
Berbagai nilai dan kearifan yang
terdapat dalam sebuah peristiwa sejarah itu
merupakan sumber kekayaan yang dapat diterapkan dalam mengatasi
secara bijak persoalan yang dihadapi
bangsa sekarang ini demi mempersiapkan masa depan generasi muda. Dengan
mengingat masa lalu, memahami masa kini, dan mempersiapkan masa depan, diyakini
sebuah bangsa akan dapat maju mengemban cita-citanya. Untuk mengetahui apa dan
bagaimana peristiwa sejarah yang terjadi di muka bumi ini, peserta didik bisa
mempelajari catatan dan rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan
peristiwa yang terjadi pada masa lampau itu termasuk bentuk teks cerita ulang.
Melalui teks cerita ulang atau dikenal juga dengan sebutan teks rekon
(recount), pengalaman nyata di masa lalu dapat dibangkitkan atau dihidupkan
kembali.
Dalam pelajaran ini, kalian, sebagai
peserta didik diharapkan dapat menyusun peristiwa sejarah dunia sebagai teks
cerita ulang. Langkah pertama yang dapat kalian lakukan dalam menyusun
peristiwa sejarah ini adalah mendapatkan informasi sejarah terlebih dahulu. Sejarah, sebagai sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan
menjadi sebuah informasi untuk masa yang akan datang. Setelah informasi tentang
sebuah peristiwa sejarah kalian peroleh, kalian bisa mengumpulkan data yang
tepat, akurat, serta autentik tentang peristiwa tersebut dari berbagai sumber,
baik lisan, tertulis, maupun benda-benda yang berkaitan dengan peristiwa
sejarah yang dimaksud. Sumber sejarah yang kalian dapatkan itu diteliti secara
cermat, dibandingkan satu sama lain, diinterpretasikan, kemudian direkonstruksi
sehingga menghasilkan kisah sejarah yang mudah dipahami. Masih ingatkah kalian
teks cerita ulang yang telah kalian pelajari di kelas XI? Teks cerita ulang
atau teks rekon ini pernah kalian pelajari saat kalian duduk di kelas XI dengan
tema “Membangkitkan Ingatan tentang Tokoh Dunia”. Pada pelajaran tersebut
dibahas perihal cerita ulang biografi para tokoh dunia. Dalam teks cerita ulang
biografi tersebut terdapat riwayat hidup yang memuat identitas pribadi,
peristiwa, dan berbagai masalah yang dihadapi para tokoh tersebut. Kalian juga
telah mengetahui berbagai karya dan sumbangan pemikiran mereka yang telah mendapat pengakuan
dari berbagai kalangan internasional.
Pada pelajaran ini, teks cerita
ulang yang akan kalian pelajari adalah teks cerita sejarah dunia. Dengan
membaca dan memahami berbagai rentetan peristiwa yang terjadi pada masa lampau,
kalian diharapkan dapat menggali kearifan di sana. Mengetahui peristiwa sejarah
tidak hanya sebatas proses transformasi pengetahuan mengenai fakta masa lalu
belaka, tetapi yang
terpenting
adalah bagaimana kalian dapat belajar dari sejarah itu.
Belajar
dari sejarah berbeda artinya dengan mempelajari sejarah.
Dengan belajar dari sejarah kalian
akan bisa memilih dan memilah hal baik maupun buruk. Nilai kebaikan yang
diperoleh dari belajar sejarah itu dapat kalian terapkan dalam kehidupan, sedangkan
keburukan hendaknya dijadikan pelajaran untuk menghadapi kehidupan dengan lebih
baik. Jika kalian menyikapi dengan bijak sebuah peristiwa sejarah, kalian akan
dapat
menggali
kearifan di balik peristiwa tersebut. Kalian akan mampu melakukan transformasi
nilai yang perlu diteladani.
Sebuah
peristiwa sejarah pasti mengandung makna yang penting.
Salah satu peristiwa sejarah dunia
yang memiliki pengaruh pada kehidupan sekarang maupun masa depan adalah
peristiwa terbentuknya Hari Buruh atau yang dikenal dengan sebuatan May Day.
Hari Buruh ini merupakan rentetan perjuangan kelas pekerja agar tidak
diperlakukan dengan buruk secara terus-menerus. Setiap tanggal 1 Mei, kaum
buruh di seluruh dunia memperingati peristiwa besar yang terjadi di Amerika Serikat,
berupa demonstrasi kaum buruh pada 1886 yang menuntut pemberlakuan delapan jam
kerja.
Sejarah
Hari Buruh
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan May Day, diperingati setiap 1
Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal
dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan
sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir
dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan
delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya
menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang
diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk
memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan
semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
tersebut.
2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era
industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan
perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara kapitalis Barat. Di
Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja,
minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan
perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika
Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini
membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta
bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat
itu,
perjuangan
untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di
Amerika Serikat.
3. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak
April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi
menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan
Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai
pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New
Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
4. Perkembangan ini memancing reaksi dari
kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui
Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli
peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut
pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180
polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi.
Polisi pun membabi-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban
pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan
lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang
aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi
menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh
tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan
tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan
demonstrasi pada 1 Mei 1890.
6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat
itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg
(1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya
diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia
pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat
itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin
mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.
7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari
persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh
Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai
negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum
buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh
dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut
pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh
se-Dunia.
8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima
hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO
melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang
secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah
satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda
berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik
hubungan industrial.(Diadaptasi dari berbagai sumber)
Setelah
kalian membaca teks “Sejarah Hari Buruh” tersebut, cobalah kalian diskusikan
beberapa hal berikut.
(1)
Menurut kalian, berapa lama sebenarnya jam kerja yang pantas bagi seseorang
dalam sehari?
(2)
Apakah ada undang-undang yang mengatur jam kerja di Indonesia?
(3)
Dalam Kepmen No. 102 Tahun 2004 disebutkan waktu kerja lembur adalah waktu
kerja yang melebihi 7 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu
atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah. Apakah kalian setuju dengan adanya waktu kerja
lembur tersebut?
(4)
Pantaskah orang yang bekerja lembur mendapatkan upah lebih?
(5)
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa orang yang kerja berlebihan rentan
terkena serangan jantung. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko dari kerja yang
berlebihan. Lalu, apa lagi bentuk risiko lain yang kalian ketahui?
Tugas 1
Memahami Struktur dan
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
(1) Pada Tugas 1 ini kalian diminta menggali
informasi sebanyak-banyaknya yang terdapat dalam tiap paragraf sehingga kalian
akan memahami bagaimana struktur teks cerita sejarah itu dibangun. Tugas kalian
adalah mengumpulkan informasi yang dapat mengidentifikasi siapa dan apa saja
yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Selain itu, kalian juga harus
mengumpulkan informasi tentang kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana peristiwa
itu terjadi, seperti yang dicetak miring berikut.
Perhatikan
secara saksama informasi yang disuguhkan setiap paragraf pada teks “Sejarah
Hari Buruh”!
Paragraf
|
Informasi
dalam Teks
|
I
|
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Hari Buruh.
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah kaumburuh.
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada setiap Mei.
Peristiwa
tersebut terjadi di______________________________________
Peristiwa
ini terjadi karena________________________________________
Peristiwa ini berawal
____________________________________
|
II
|
|
III
|
|
IV
|
|
V
|
|
VI
|
|
VII
|
|
VIII
|
|
(2) Periodisasi dalam penyusunan peristiwa
sejarah sangat penting, sebab peristiwa
sejarah itu berlangsung dalam waktu yang panjang dan cenderung
berkesinambungan, tidak terputus dalam satu periodisasi saja. Dengan membagi kurun waktu peristiwa
sejarah menjadi pembabakan, cerita
sejarah yang kalian susun akan mudah dipahami dan dipelajari oleh pembaca.
Periodisasi sejarah bisa kalian lakukan dengan cara membagi dan memilah
berbagai kejadian dalam sebuah batasan waktu tertentu. Penyusunan periode
sejarah ini harus kalian lakukan secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu
dari peristiwa sejarah tersebut. Setiap peristiwa yang terjadi dapat kalian
klasifikasikan berdasarkan jenis dan bentuknya. Lalu, peristiwa yang telah
diklasifikasikan itu disusun secara
runut
berdasarkan waktu kejadian, disusun dari masa yang paling awal hingga masa yang
paling akhir. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peristiwa sejarah yang
disusun tidak melompat-lompat atau bahkan berbalik urutan waktunya, sehingga
akan menimbulkan kerancuan. Tentu saja kerancuan akan memicu sebuah pemahaman
yang keliru tentang fakta sejarah dan
harus dihindari.
Di
bawah ini telah tersedia kolom yang berisi waktu dan peristiwa, tetapi ada
beberapa kolom yang kosong.
Lengkapilah
kolom yang masih kosong berikut!
No.
|
Waktu
|
Peristiwa
|
1.
|
1856
|
Demonstrasi
yang dilakukan para buruh di Australia
|
2.
|
|
Pemogokan
pertama kelas pekerja di Amerika Serikat
|
3.
|
|
Demonstrasi
kaum buruh Amerika Serikat
|
4
|
3
Mei 1886
|
|
5.
|
1888
|
|
6.
|
|
Para
buruh kembali melakukan demonstrasi
|
7.
|
1889
|
|
8.
|
|
Pemogokan
umum yang diusulkan delegasi
buruh
Amerika Serikat dalam Kongres Buruh
Internasional
|
9.
|
|
Penetapan
Hari Buruh se-Dunia
|
10.
|
1919
|
|
11.
|
1935
|
|
.
(3)
Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata
urutan tertentu. Dalam penyajian informasi ini, terdapat beberapa model urutan,
antara lain urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus, urutan
khusus-umum, urutan pertanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Semua model
ini akan memberikan informasi secara runtut. Prinsip keruntutan pada dasarnya menyajikan
informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti
jalan pikiran penulis. Dalam pola urutan
yang berdimensi waktu, informasi disajikan secara kronologis, mulai dari yang
paling awal hingga yang paling akhir terjadi. Meskipun demikian, dengan pola
urutan waktu ini, penulis bisa saja menerapkan cara penyajian kilas balik
(flashback) yaitu dengan memulai apa yang paling akhir terjadi, kemudian
meloncat ke kejadian paling awal
dan
berikutnya secara berurut.
Setelah
kalian membaca teks “Sejarah Hari Buruh”, jawablah pertanyaan berikut ini.
(a)
Apakah penyajian informasi dalam teks tersebut berdasarkan urutan yang
berdimensi waktu dimulai dari awal hingga yang paling akhir terjadi atau kilas
balik?
(b)
Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.
(c)
Diskusikanlah keruntutan peristiwa sebagai informasi yang disajikan dalam teks
cerita ulang mengenai Hari Buruh tersebut.
(d)
Carilah kata yang bisa menjadi penanda keruntutan peristiwa dalam pola urutan
yang berdimensi waktu pada tiap paragraf yang ada.
(e)
Tuliskan penanda waktu yang kalian temukan, lalu bandingkan jawaban kalian
dengan kelompok lain.
Paragraf
|
Penanda
Waktu
|
Kata
dalam Kalimat
|
I
|
setiap
1 Mei
|
Hari
Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei.
|
berawal
dari
|
Di
beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal
dari
usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan
sosial
para buruh.
|
|
II
|
|
|
III
|
|
|
IV
|
|
|
V
|
|
|
VI
|
|
|
VII
|
|
|
VIII
|
|
|
(4)
Sebuah teks pasti memiliki strukturnya sendiri. Begitu pula halnya teks
“Sejarah Hari Buruh” di atas. Marilah kita uraikan struktur yang membangun teks
cerita sejarah tersebut.
Setelah
kalian melihat, mempelajari, serta mencermati teks “Sejarah Hari Buruh”
tersebut, kalian diharapkan sudah mendapatkan gambaran bagaimana sebuah teks
cerita sejarah itu dibangun. Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari dengan
saksama bagian yang membangun teks “Sejarah hari Buruh” itu.
Isilah kolom struktur
teks yang masih kosong.
Struktur
Teks
|
Kalimat
dalam Teks
|
Orientasi
|
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan
May
Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa
negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari
usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial
para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja.
Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam
kerja sehari dan
juga
memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif
di era tersebut.
|
Urutan
peristiwa
sejarah
Tahap
1
|
2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era
industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan
perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara
kapitalis
Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan
jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik
menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama
kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers.
Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga
mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di
era
tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari.
Sejak
saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda
bersama kelas pekerja di Amerika Serikat
|
|
3.
Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu
pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti
Chicago, New York,
Detroit,
Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini empersatukan buruh berkulit putih
dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke
Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di
negeri tersebut.
|
|
4. Perkembangan ini memancing reaksi dari
kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui
Chicago’s
Commercial
Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
guna menghadapi demonstrasi.
Demonstrasi
damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan
kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar
demonstran membubarkan diri.
|
|
5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi.
Polisi pun membabi-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban
pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan
puluhan lainnya terluka.
Dengan
tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan
dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap
setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada
1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang
sama.
Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1
Mei 1890.
|
|
6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada
saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa
Luxemburg (1894), Struktur Teks Kalimat dalam Teks demonstrasi yang menuntut pengurangan jam
kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga
singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu
saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia
dalam satu perjuangan.
|
|
7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak
dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh
Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan
delegasi
dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi
tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut
usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1
Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan
tanggal
1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
|
8.
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan
menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01
tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai
salah
satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda
berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik
hubungan industrial.
|
Dengan
menggunakan skema sruktur, urutan tahapan dalam teks bisa diperkirakan. Setiap
genre yang ada dapat diidentifikasikan urutan elemen strukturnya, baik yang
wajib maupun pilihan pada tiap tahapan. Pada teks cerita sejarah ini, terdapat
tiga tahapan. Tahapan pertama, orientasi. Tahap pertama ini memberikan
informasi tentang situasi cerita sejarah
yang diangkat dalam teks. Seperti pada teks “Sejarah Hari Buruh” di atas. Pada
tahap orientasi yang berada pada paragraf pertama, kalian bisa melihat latar
belakang muculnya Hari Buruh, waktu peringatannya, tujuan diperingatinya, serta
beberapa hal mengenai Hari Buruh tersebut secara umum. Tahap berikutnya adalah urutan
peristiwa sejarah. Tahap ini terdiri dari beberapa paragraf yang menyediakan
rekaman peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa sejarah
tersebut. Maka, dalam menggali informasi pada tahap kedua ini, kalian harus
melihat rekaman waktu terjadinya peristiwa. Tahap selanjutnya adalah
reorientasi. Tahap ini bertujuan untuk
menghadirkan kembali peristiwa sejarah tersebut pada masa kini. Dalam teks model yang telah kalian baca itu,
kalian dapat melihat bagian yang membangun teks. Teks tersebut diawali oleh
orientasi yang memberi gambaran umum tentang Hari Buruh. Bagian berikutnya
terlihat rentetan peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya Hari Buruh itu.
Bagian akhir teks ditutup dengan reorientasi. Bagian ini memberi penekanan yang
enginformasikan penetapan konvensi berkaitan degan tuntutan para buruh sehingga
terbentuknya Hari Buruh tersebut. Dengan demikian, struktur yang membangun
sebuah teks cerita sejarah adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi.
Reorientasi merupakan tahapan yang berupa pilihan, yang bisa saja tidak muncul
dalam sebuah teks cerita sejarah. Setelah mempelajari teks cerita sejarah di
muka, kalian pasti sudah bisa menyimpulkan struktur yang membangunnya.
Lengkapilah bagan berikut yang menunjukkan struktur sebuah teks cerita sejarah.
Struktur
(5) Selain struktur teks cerita sejarah yang
kalian pahami, sekarang kalian harus mengenal ciri kebahasaan dalam sebuah teks
cerita sejarah. Ciri kebahasaan yang digunakan dalam penceritaan peristiwa
sejarah ini menggunakan nomina yang dapat mengidentifikasi siapa dan apa saja
yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Selain itu, teks cerita sejarah ini
juga kerap menggunakan kelompok kata yang dapat menggambarkan sesuatu yang
berkaitan dengan peristiwa sejarah tersebut dengan lebih rinci. Berbicara
tentang sejarah berarti memperbincangkan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dalam teks ini peristiwa yang diceritakan dilengkapi dengan waktu
kejadiannya.Oleh sebab itu, kata yang menunjukkan urutan peristiwa serta adverbia waktu lampau
sangat diperlukan dengan menggunakan konjungsi temporal. Sebuah teks sejarah
juga kerap menggunakan nomina yang telah melalui proses nominalisasi.
(a) Dalam teks “Sejarah Hari Buruh”, kalian akan
menjumpai beberapa kelompok kata, seperti kelompok nomina dan verba. Terdapat
tiga jenis kelompok nomina. Pertama
kelompok nomina modifikatif (mewatasi), misalnya; rumah besar, dua botol, ruang makan,
dan
lain-lain. Kedua, kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan),
misalnya; lahir batin, sandang pangan,
sarana prasarana, hak dan kewajiban,
adil dan makmur, dan sebagainya.
Ketiga,
kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan,
misalnya; Sinta, teman sekelasku, pergi berlibur ke Bali. Sama
halnya dengan kelompok nomina, kelompok kata verba juga terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu kelompok verba modifikatif, kelompok verba koordinatif, dan
kelompok verba apositif.
Agar
kalian menjadi semakin jelas, perhatikan dengan saksama teks “Sejarah Hari
Buruh” di muka. Temukan lima kelompok nomina dan lima kelompok verba dalam teks
tersebut. Tuliskan kelompok kata yang kalian temukan ke dalam kolom berikut.
No.
|
Kelompok
Nomina
|
Kelompok
Verba
|
1.
|
Hari
Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei.
|
Federation
of Organized Trades and Labor Unions
akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh
yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia.
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
|
|
5.
|
|
|
6.
|
|
|
Kelompok
kata merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
Artinya, di antara kedua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat
dan hanya memiliki satu makna gramatikal.
Dalam teks model yang kalian pelajari, kalian menjumpai beberapa
kelompok kata, seperti kelompok nomina dan verba. Kelompok nomina dibentuk
dengan memperluas sebuah kata benda. Terdapat tiga jenis kelompok nomina, yaitu
kelompok kata nomina modifikatif (mewatasi), kelompok nomina koordinatif (tidak
saling menerangkan), yang terdiri atas unsur nominal yang setara dan dapat
disisipi dan dan atau, dan kelompok nomina apositif. Seperti kelompok nomina,
kelompok verba juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kelompok verba
modifikatif, kelompok verba koordinatif, dan kelompok verba apositif.
(b) Untuk menguraikan urutan peristiwa dalam
sebuah teks cerita sejarah, kalian akan menemukan kata yang menginformasikan
peristiwa, waktu, dan tempat. Pada tugas sebelumnya, kalian sudah mendiskusikan
penanda keruntutan peristiwa dalam pola urutan yang berdimensi waktu pada tiap
paragraf yang ada. Tugas kalian berikutnya adalah mencari penanda lain yang menunjukkan nama peristiwa
dan tempat kejadiannya.
Urutkanlah secara kronologis, kemudian
tuliskan urutan waktu, peristiwa, dan tempatnya pada kolom berikut.
No.
|
Peristiwa
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Hari
Buruh
|
1
Mei
|
Seluruh
dunia
|
2.
|
Hari
libur tahunan
|
1
Mei
|
Beberapa
negara
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
8
|
|
|
|
9
|
|
|
|
10
|
|
|
|
(c)
Dalam membuat sebuah teks cerita sejarah, kalian bisa menggunakan
konjungsi (kata sambung) temporal agar urutan peristiwa dapat tertata secara
kronologis. Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang mengacu pada waktu dan
sekaligus sebagai sarana kohesi teks. Teks yang berkohesi itu penting kalian
perhatikan agar keserasian setiap unsur yang disambungkan tetap terjaga, sehingga
tercipta susunan kata yang indah dan mudah dipahami. Konjungsi temporal yang
menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu konjungsi
temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga,
ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara,
seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi
temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat (misalnya
sebelumnya dan sesudahnya).
Carilah
beberapa konjungsi temporal yang terdapat dalam teks cerita sejarah di muka.
Kemudian, cobalah kalian tentukan apakah konjungsi tersebut menghubungkan dua
peristiwa yang sederajat atau tidak dengan memberikan tanda (ѵ) pada kolom yang tersedia.
No.
|
Konjungsi
dalam Kalimat
|
Sederajat
|
Tidak
Sederajat
|
1.
|
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era
industri di awal abad ke-19.
|
|
Ñ´
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
8
|
|
|
|
9
|
|
|
|
10
|
|
|
|
(d)
Nominalisasi, sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas kata
yang lain dengan menggunakan afiks tertentu, kerap terjadi pada bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan isi penceritaan ulang. Pada teks cerita sejarah sebagai satu bentuk
penceritaan ulang juga sering ditemukan nominalisasi ini. Tugas kalian adalah
mencari sebanyak-banyaknya bentuk kata benda (nomina [N]) sebagai hasil dari nominalisasi yang terdapat
dalam teks “Sejarah Hari Buruh”. Lalu, tentukan afiks pembentuk nomina
tersebut. Tulislah hasil temuan kalian ke dalam kolom yang telah
disediakan,
kemudian diskusikan dengan teman sekelas!
No.
|
Nomina
|
Afiks
Pembentuk Nomina
|
1.
|
perubahan
|
konfiks per-an (verba [V] Ã nomina [N])
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
11
|
|
|
12
|
|
|
13
|
|
|
14
|
|
|
15
|
|
|
16
|
|
|
17
|
|
|
18
|
|
|
19
|
|
|
20
|
|
|
.
Dalam
pembentukan nomina, afiksasi yang terjadi antara lain adalah sebagai berikut.
a) Sufiks –an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur,
-ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas.
Contoh:
1) Buku bacaan yang dipegang anak itu milik
Rika. (verba [V] Ã nomina [N])
2) Aku sangat menyukai asinan yang dibuat
ibu.(Adjektiva [A] Ã nomina [N])
3) Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus
sastra yang terkenal.(nomina [N] Ã nomina [N])
b) Prefiks ke-, pe-, dan se-.
Contoh:
1) Andi terpilih sebagai ketua kelompok
kami.(Ajektiva [A] Ã nomina [N])
2) Pedagang kaki lima memenuhi trotoar
sepanjang Jalan Diponegoro.(verba [V] Ã
nomina [N])
3) Saya sekelas dengan Sadewa.(nomina [V] Ã
nomina [N])
c) Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh:
1) Pengaturan
jam kerja telah ditetapkan dalam undang-undang.(verba [V] Ã nomina [N])
2) Pertunjukan sirkus itu berhasil menarik
banyak pengunjung.(verba [V] Ã nomina [N])
3) Kekayaan Haji Ahmad sudah tak terhitung
jumlahnya.(ajektiva [A] Ã nomina [N])
d) Infiks -el- dan -er-.
Contoh:
1) Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung
sabun.(ajektiva [A] Ã nomina [N])
2) Telunjuk ibu tergores pisau saat mengiris
bawang.(verba [V] Ã nomina [N])
3) Seruling itu terbuat dari bambu.(nomina [N] Ã
nomina [N])
e) Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an,
keter-an, pember-an, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
Contoh:
1) Keberhasilan tidak bisa diraih tanpa usaha
yang keras.(dari bentuk ber- + dasar [D])
2) Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi
membuat ia kehilangan kepercayaan.
(dari
bentuk ter- + dasar [D])
3) Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian
dengan daerah sekitarnya.
(dari
bentuk menye-kan)
Tugas 2
Membandingkan Teks
Cerita Sejarah
Setelah
kalian memahami teks “Sejarah Hari Buruh”, tugas kalian selanjutnya adalah
membandingkan teks tersebut dengan teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN” berikut
ini dengan teliti. Kemudian, kerjakanlah tugas tersebut dengan mengikuti
penunjuk yang diberikan.
Peristiwa
Pembentukan ASEAN
Gambar 1.1 Lambang ASEAN
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Emblem_of_the_Association_of_Southeast_Asian_
Nations
1. Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967,
beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk
kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast
Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific
Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan
tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far
East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
2. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian
diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja
sama regional di Asia Tenggara.
3. Colombo Plan,
yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,
sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian,
keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di
bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
4. SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja
sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis.
Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan
Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
5. KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara
yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua
negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai,
penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik,
serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip
tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non
Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan
Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus
untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
6. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya,
Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan
forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya
berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak
dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih
singkat lagi umurnya karena sempitnya
dasar
kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
7. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan
Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
8. Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud
memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga
memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok
dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non-ASEAN.
9. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama
untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan
rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
kawasan ini.
10.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde
Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi
PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia
serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
11.
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di
Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup
bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang
sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. (Sumber: ASEAN National Secretariat of Indonesia, ASEAN, Selayang Pandang, Jakarta: Sekretariat
Nasional ASEAN, Departememen Luar Negeri
Republik
Indonesia, 1997, halaman 1-4)
(1) Pada mulanya ASEAN merupakan wadah kerja sama
ekonomi, sosial, dan budaya. Akan tetapi, Deklarasi Bangkok merupakan komitmen
politik negara anggota untuk bersatu dan bekerja sama, meskipun Asia Tenggara
pada saat itu diwarnai oleh pergolakan antarnegara maupun antarkekuatan di luar
kawasan. Aspirasi politik yang mendasari Deklarasi Bangkok mengupayakan
stabilitas regional yang dapat menunjang pembangunan nasional di segala bidang
bagi negara anggota ASEAN. Para pemimpin/pendiri ASEAN menyadari bahwa di
antara negara anggota terdapat perbedaan latar belakang sejarah maupun sikap
politik, serta kenyataan dalam bidang ekonomi sebagian besar negara anggota
bersaing sebagai penghasil komoditi yang sama. Oleh karenanya, langkah yang
diambil bersifat pragmatis. Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN tercantum dalam
Deklarasi Bangkok. Berikut ini adalah isi dari deklarasi tersebut yang memuat 7
perihal. Akan tetapi, dalam kolom yang tersedia hanya dijumpai 2 di antaranya.
Tugas kalian adalah mencari 5 isi deklarasi lainnya yang menjadi tujuan
didirikannya ASEAN. Kalian dapat menggunakan sumber bacaan lain untuk
mendapatkan berbagai informasi tentang ASEAN.
No.
|
Deklarasi
Bangkok
|
1.
|
Mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan
Asia Tenggara.
|
2.
|
Memelihara
perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara
negara-negara di Asia Tenggara.
|
3
|
|
4
|
|
5
|
|
6
|
|
7
|
|
(2)
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) merupakan organisasi yang mewadahi kerja sama
antarnegara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok
(ibu kota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
yang ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh perwakilan lima
negara pemrakarsa/pendiri ASEAN. Kelima orang perwakilan tersebut ada pada
kolom berikut ini lengkap dengan jabatan dan negara asalnya. Hanya saja nama
jabatan dan negara asal mereka diletakkan secara acak pada kolom di samping
nama para pendiri ASEAN. Tugas kalian adalah mencocokkannya.
Isilah
kolom yang kosong dengan nomor yang sesuai!
No.
|
Nama
Pendiri ASEAN
|
Jabatan
dan Negara
|
1.
|
Narciso
Ramos
|
[ 5
] Wakil Perdana Menteri Malaysia
|
2.
|
S.
Rajaratman
|
[ ...
] Menteri Luar Negeri Singapura
|
3.
|
Thanat
Khoman
|
[ ...
] Menteri Luar Negeri Thailand
|
4.
|
Adam
Malik
|
[ ...
] Menteri Luar Negeri Indonesia
|
5.
|
Tun
Abdul Razak
|
[ ...
]Menteri Luar Negeri Filipina
|
|
|
|
(3)
Perhatikan dengan saksama lambang ASEAN berikut.
Gambar 1.2 Lambang ASEAN
Sumber:
http://vovworld.vn/id-ID/Ulasan-Berita/Tugas-diplomasi-baru-yang-dijalankan-Vietnam-dalam-ASEAN-tahun-2013/136119.vov
Gambar
di atas adalah lambang ASEAN yang dikelilingi 10 bendera negara anggotanya.
Setiap negara bergabung dengan ASEAN dalam waktu yang berbeda. Berikutnya,
kalian harus mengisi kolom yang
kosong
di bawah ini, berkaitan dengan profil negara ASEAN dan keanggotaannya.
No.
|
Negara
|
Ibu
Kota
|
Lagu
Kebangsaan
|
Hari
Kemerdekaan
|
Bergabung
dengan ASEAN
|
1.
|
|
Manila
|
|
12
Juni 1898
|
|
2.
|
|
|
Pheng
Xat Lao (Hymne of The Lao People)
|
19
Juli 1949
|
|
3.
|
|
Rangoon
|
Kaba
Ma Kyei
|
|
|
4.
|
Singapura
|
|
|
|
8
Agustus 1967
|
5.
|
|
Hanoi
|
|
2
September 1945
|
|
6.
|
Indonesia
|
|
|
|
8
Agustus 1967
|
7.
|
|
|
Nokoreach
(Royal
Kingdom)
|
9
November
1953
|
|
8
|
|
Kuala
Lumpur
|
Negaraku
|
|
|
9
|
|
|
|
1
Januari 1984
|
7
Januari
1984
|
10
|
Thailand
|
|
Phleng
Chat
Thai
|
|
|
(4)
ASEAN pada tahun pertama diwarnai oleh upaya pemantapan saling
pengertian (confidence building process) antaranggotanya guna memantapkan kerja
sama yang sedang ditumbuhkan. Persamaan kedudukan dalam keanggotaan merupakan
salah satu prinsip dalam kerja sama tanpa mengurangi kedaulatan masing-masing
negara anggota. Kerja sama regional yang dikembangkan bukan bersifat
integratif, tetapi bersifat kooperatif. Musyawarah, kepentingan bersama, dan
saling membantu dengan semangat ASEAN merupakan ciri kerja sama ini.ASEAN, yang
didirikan atas dasar hasrat untuk menciptakan kawasan yang damai, memiliki
bendera yang melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan
dinamis. Lambang ASEAN berada di tengah bendera ASEAN dengan kombinasi empat
warna, yaitu merah, biru, kuning, dan putih. Carilah makna setiap warna pada
lambang ASEAN tersebut dan tuliskan jawaban kalian.
(a)
Warna merah pada logo ASEAN melambangkan:
____________________________________________________
____________________________________________________
(b)
Warna biru pada logo ASEAN melambangkan:
____________________________________________________
____________________________________________________
(c)
Warna kuning pada logo ASEAN melambangkan:
____________________________________________________
____________________________________________________
(d)
Warna putih pada logo ASEAN melambangkan:
____________________________________________________
(5) Perhatikan dengan teliti lambang ASEAN itu
sekali lagi. Lambang tersebut memperlihatkan ikatan rumpun padi berwarna kuning
yang berada dalam lingkaran. Apakah gambar ini memiliki makna tertentu? Jika
ya, uraikanlah jawaban kalian.
(a) Ikatan rumpun padi melambangkan:
____________________________________________________
____________________________________________________
(b)
Lingkaran melambangkan:
____________________________________________________
____________________________________________________
(6) Kalian sudah mengetahui bahwa sebuah teks
sejarah merupakan salah satu bentuk teks penceritaan ulang (rekon/recount).
Peristiwa masa lampau yang diceritakan melalui teks cerita sejarah ini meggunakan
pola urutan yang berdimensi waktu, seperti halnya teks “Sejarah Hari Buruh”.
Informasi
disajikan secara kronologis, mulai dari yang paling awal hingga yang paling
akhir terjadi. Setelah kalian membaca teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN”,
cobalah urutkan secara kronologis setiap peristiwa yang terdapat di dalam teks
sehingga terbentuknya ASEAN.
No
|
Peristiwa
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Pembentukan
ECAFE
|
28
Mei 1947
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
(7)
Dengan melihat kronologis peristiwa pembentukan ASEAN pada teks, kalian
dapat melihat struktur yang membangun teks tersebut, yaitu orientasi^urutan
peristiwa sejarah^reorientasi. Buatlah struktur teks “Peristiwa Pembentukan
ASEAN” tersebut yang dilengkapi dengan informasi pada setiap paragrafnya.
Struktur
Teks
|
Iformasi
dalam Teks
|
Orientasi
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
1
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
2
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
3
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
4
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
5
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
6
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
7
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
8
|
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap
9
|
|
Reorientasi
|
|
(8)
Terdapat tiga jenis kelompok nomina. Pertama kelompok nomina modifikatif
(mewatasi), kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan), dan
kelompok nomina apositif. Demikian pula halnya kelompok verba, kelompok kata
yang bersifat memperluas verba. Ada
tiga
jenis kelompok kata tersebut, yaitu kelompok verba modifikatif, koordinatif,
dan apositif. Buatlah masing-masing 1 contoh untuk tiap jenis kelompok kata
yang disebutkan dengan kalimat kalian sendiri.
No.
|
Jenis
Kelompok Kata
|
Contoh
Kalimat
|
1.
|
Kelompok
nomina modifikatif
|
|
2.
|
Kelompok
nomina koordinatif
|
|
3.
|
Kelompok
nomina apositif
|
|
4.
|
Kelompok
verba modifikatif
|
|
5.
|
Kelompok
verba koordinatif
|
|
6.
|
Kelompok
verba apositif
|
|
(9)
Carilah beberapa nomina yang terdapat di dalam teks “Peristiwa
Pembentukan ASEAN”, tentukan kata dasarnya, uraikan afiks pembetuk nomina
tersebut, dan buatlah contoh penggunaan nomina itu dalam kalimat yang kalian buat
sendiri.
No.
|
Nomina
|
Kata
Dasar
|
Afiks
Pembentuk Nomina
|
Contoh
dalam Kalimat
|
1.
|
gagasan
|
gagas
|
Sufiks
–an (V Ã N)
|
Ayah
menerima gagasanku untuk pergi ke Borobudur liburan ini.
|
2.
|
kecondongan
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
(10) Teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN” terdiri
atas sebelas paragraf.
Sebuah
paragraf yang baik, setidaknya memiliki empat ciri, yaitu keterpaduan (kohesi),
keterkaitan (koherensi), kekonsistenan sudut pandang, dan ketuntasan. Agar kata
atau kalimat dalam tiap paragraf yang membangun sebuah teks kohesif dan
koheren, terdapat sarana pengait/penaut kata atau kalimat tersebut. Beberapa
sarana yang bisa dijadikan sebagai pengait/penaut ini adalah pengulangan,
penggantian, dan konjungsi.
Dalam
sebuah teks cerita sejarah, seharusnya terdapat konjungsi temporal seperti yang
telah dibahas pada tugas sebelumnya. Konjungsi ini berfungsi menghubungkan
kata, kalimat, bahkan paragraf.
(a)
Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 orang.
(b)
Cobalah kalian perhatikan dengan teliti kata atau kalimat yang membangun tiap
paragraf pada teks yang dimaksud.
(c)
Apakah terdapat konjungsi temporal pada teks tersebut?
(d)
Apakah telah terdapat keterpaduan dan keterkaitan pada tiap paragraf?
(e) Jika tiap paragrafnya masih belum terdapat
keterpaduan dan keterkaitan, buatlah menjadi paragraf yang baik menurut kalian.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(f) ASEAN, sebagai sebuah organisasi yang
menghimpun bangsa se-Asia Tenggara bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, memajukan sosial, dan mengembangankan negara anggotanya, serta memajukan
perdamaian di tingkat regional. Diskusikanlah manfaat
keberadaan
ASEAN bagi kehidupan sekarang dengan teman sekelas kalian!
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________
Tugas 3
Menganalisis Teks Cerita
Sejarah
Mempelajari
sebuah teks sejarah sama artinya mempelajari manusia pada sebuah peristiwa yang
terjadi di masa lalu. Dalam hal ini, memperbincangkan sejarah berarti
memperbincangkan manusia dari segi waktu, seperti perkembangan manusia dalam
kehidupan masyarakat yang secara terus-
menerus
bergerak dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks, pengulangan
peristiwa masa lampau yang terjadi lagi pada masa kini, atau pun perubahan yang
terjadi pada manusia itu akibat adanya
pengaruh dari luar. Mitos dan sejarah adalah dua hal yang membicarakan
masa lalu. Akan tetapi, berbeda dengan mitos—menceritakan masa lalu yang tidak
memiliki kejelasan waktu dan tempat peristiwanya—semua peristiwa dalam sejarah
sangat jelas tempat dan waktu kejadiannya. Sejarah mempelajari sesuatu yang konkret, terdapat fakta yang nyata di
dalamnya. Mempelajari sejarah bukan berarti hanya mempelajari aktivitas manusia
pelakunya, melainkan aktvitas manusia yang memiliki makna. Peristiwa sejarah
juga cenderung berkesinambungan. Artinya, peristiwa sejarah berlangsung dalam
waktu yang panjang dan tidak terputus dalam satu periodisasi saja.
(1) Dalam pelajaran ini, kalian telah memahami
sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi di muka bumi, yaitu sejarah
terbentuknya Hari Buruh. Pahamilah sekali lagi secara saksama peristiwa
tersebut. Marilah kita mengupas lebih dalam mengenai peristiwa sejarah Hari
Buruh ini.
(a)
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3—5 orang, diskusikan pendapat kalian
tentang lahirnya Hari Buruh ini.
(b)
Apakah hal ini termasuk perkembangan manusia dalam kehidupan masyarakat yang
secara terus-menerus bergerak dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks, pengulangan peristiwa masa lampau yang terjadi lagi pada masa kini,
atau perubahan yang terjadi pada manusia
itu akibat adanya pengaruh dari luar?
(c)
Kemukakan pendapat kalian dalam forum diskusi.
(2) Pada tugas sebelumnya, kalian sudah
mengurutkan secara kronologis setiap peristiwa yang turut andil pada
tercetusnya Hari Buruh berdasarkan urutan waktu dan tempat kejadiannya.
Berikutnya, kalian dapat menggali kearifan pada tiap rentetan peristiwa yang
terjadi. Mengetahui peristiwa
sejarah
tidak hanya sebatas proses transformasi pengetahuan mengenai fakta masa lalu
belaka, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kalian dapat belajar dari
sejarah itu sendiri. Kebijakan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan
bahan acuan dalam menghadapi kehidupan masa kini. Agar kalian lebih memahami
kearifan yang terdapat pada peristiwa lahirnya Hari Buruh tersebut, jawablah
pertanyaan berikut.
(a) Carilah nilai kearifan dalam tiap peristiwa
yang menyebabkan munculnya Hari Buruh.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(b) Menurut kalian, apakah demonstrasi yang dilakukan
kaum buruh di berbagai daerah itu memiliki manfaat?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(c) Kebijakan apa yang terdapat pada peristiwa
Hari Buruh tersebut yang dapat dijadikan bahan acuan menghadapi kehidupan saat
sekarang?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
(d)
Apakah kebijakan yang ada sama seperti
yang diharapkan para buruh tersebut?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
(e) Apakah kebijakan tersebut memengaruhi jam
kerja buruh?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
(3) Kecenderungan peristiwa sejarah yang
berkesinambungan menyebabkan peristiwa sejarah berlangsung dalam waktu yang
panjang dan tidak terputus dalam satu periodisasi saja.
(a)
Menurut kalian, apakah peristiwa Hari Buruh tersebut tidak berhenti dalam satu
periodisasi juga?
(b)
Apakah ada pengaruh peristiwa Hari Buruh
terhadap kaum buruh di Indonesia?
(c)
Diskusikanlah dengan kelompok kalian masing-masing dampak Hari Buruh tersebut
terhadap kaum buruh di Indonesia.
(d)
Carilah dari berbagai sumber mengenai pengaruh peringatan Hari Buruh dunia terhadap Indonesia.
(e)
Bandingkan jawaban kalian dengan jawaban kelompok lain.
---OOOOOO------