SMK Negeri 10 Malang terletak
di Jalan Raya Tlogowaru malang , Bl Telp. (0341) 7564806 Fax. (0274) 7564806.
SMK ini membuka 4 kompetensi keahlian yaitu: TKR, OTOTRONIK, Pemasaran, Multi
Media, Teknik Komputer dan Jaringan. Sekolah INI sudah menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-2008. Sekolah ini
termasuk sekolah unggulan, oleh karena itu, input siswa yang masuk ke
sekolah ini dipilih berdasarkan perolehan nilai Ujian Nasional SMP yang tinggi
walaupun berasal dari keluarga
dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Penerapan disiplin
di kalangan siswa cukup baik yang ditunjukkan dengan tingkat
kehadiran yang tinggi. Jumlah dan kualifikasi
pendidik dan tenaga kependidikan cukup memadai dengan jumlah guru: 100 orang,
PNS = 70, Non PNS = 22 orang (GTT) dengan kualifikasi pendidikan sebagai
berikut: Sarjana ( S1)= 84 orang, S2 = 5 orang.
Tenaga Kependidikan = 31 orang, PNS = 10
orang , Non PNS = 21 orang, namun tenaga laboran
belum ada. Dalam proses
pembelajaran, sebagian guru masih mengajar dengan cara konvensional, kurang
menggunakan metode yang bervariasi, terutama
guru yang mengajarkan bidang studi yang
tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, namun demikian, secara umum
motivasi belajar guru untuk meningkatkan
kemampuan dan kapasitasnya
cukup tinggi. Jumlah dan
jenis peralatan praktik cukup memadai dan semua ruang kelas dilengkapi
LCD. Lokasi sekolah berada di lingkungan
pemukiman penduduk, sehingga lebih aman dan Jauh dari kebisingan jalan raya dan
sekolah sudah ditetapkan sebagai sekolah
berwawasan lingkungan. Situasi
tersebut dapat dilihat di gambar
di bawah ini. Salah satu sudut
pekarangan SMK Negeri 10 Malang yang terlihat asri dan hijau.
Tahapan Penyusunan kurikulum
melibatkan semua warga sekolah dan komite sekolah di bawah bimbingan Subdin
Dikmenti Propinsi DIY. Iklim belajar di
sekolah cukup baik, ini ditunjukan dengan suasana yang tenang, damai dan setiap
informasi yang masuk selalu direspon dan ditindaklanjuti dengan baik.
Pendidikan karakter telah dilakukan, salah satunya adalah dengan
mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter kedalam dokumen kurikulum.
Berikut tahapan proses penyusunan kurikulum yang memuat nilai-nilai pembentuk
karakter.
Prosedur pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai
pembentuk karakter dilakukan
melalui tahapan berikut: Pertama, sosialisasi
yang dilakukan oleh tim dari Pusat
Kurikulum (Puskur). Sosialisasi
ini juga melibatkan beberapa
perwakilan dari setiap satuan
pendidikan. Materi yang disampaikan antara lain berkaitan dengan
penanaman nilai-nilai pembentuk karakter melalui pendidikan untuk semua jenis,
jenjang dan satuan pendidikan. Untuk
membuka wawasan, kegiatan diawali dengan
memberi kesempatan kepada setiap perwakilan dari satuan pendidikan untuk
merefleksikan tentang apa-apa yang sudah dilakukan selama ini, bagaimana
mengintegrasikannya kedalam dokumen kurikulum, dan bagaimana menerapkannya
dalam kegiatan sehari-hari di sekolah-sekolah.
Berdasarkan pemahaman nilai-nilai yang diperoleh dari sosialisasi maupun
pengalaman langsung tersebut, setiap satuan pendidikan menyusun dan merevisi
kurikulumnya masing-masing, termasuk SMK negeri 1 Bantul.
Contoh Perencanaan Pelaksanaan Pendidikan
Karakter di SMK Negeri 10 Malang
1) Tahapan Perencanaan
Pengintegrasian nilai-nilai
dilakukan melalui berbagai
cara, yaitu pengintegrasian
melalui matapelajaran termasuk
muatan lokal, pembiasaan dan
kegiatan pengembangan diri. Pengintegrasian melalui mata pelajaran dilakukan
dengan cara memasukkan nilai-nilai tertentu
kedalam indikator KD yang
relevan, penggunaan
metode belajar
aktif secara bervariasi. Pengintegrasian pendidikan
karakter dalam pengembangan diri
dan budaya sekolah
dilakukan dengan cara sebagaimana
yang diuraikan dalam tabel berikut:
Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
1
Religius
Membaca
surat al-Fatihah, ayat Qursi dan surat pendek lainnya pada jam pelajaran
pertama setiap hari.
Menggiatkan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di
Mesjid 1 hari dalam satu minggu.
2
Kejujuran
Mengadakan kantin kejujuran
3
Kedisiplinan
Penerapan disiplin yang lebih ketat (ada
hukuman bagi siswa yang tidak menggunakan
seragam) sehingga seluruh siswa sudah memakai seragam sekolah.
Guru menunggu siswa datang di pintu
gerbang,
Larangan untuk tidak merokok bagi semua warga sekolah
4 Kerja
keras
Ada koperasi khusus yang dikelolaolehsiswa
5 Kreatif
Ada penambahan materi
pembelajaran tentang pembuatan kompos
6
Komunikatif
Guru mulai membiasakan diri
untuk menyapa setiap bertemu warga sekolah lain sehingga siswa sekarangpun
sudah mulai terbiasa untuk mengikuti sikap guru tersebut termasuk mulai menyapa
bila bertemu tamu.
7 Kerja sama
Dilakukan melalui berbagai
kegiatan, seperti pada saat pembelajaran di kelas maupun pada kegiatan lain seperti pembelajaran tentang pembuatan
kompos
8
Bersih
Toilet yang sebelumnya kurang berfungsi di
perbaiki kembali, dan dipelihara
kebersihannya.
Sudah tersedia kran pencuci tangan di depan
beberapa kelas
2) Tahap Pelaksanaan
Pengkondisian
Penyediaan sarana pendukung pelaksanaan
pendidikan karakter seperti
lemari tempat penemuan barang hilang untuk penanaman nilai-nilai kejujuran,
penyediaan tempat sampah di depan setiap kelas
Keteladanan
dari pimpinan, pendidik, dan
tenaga kependidikan selalu ditingkatkan,
misalnya kehadiran di sekolah lebih
awal dari siswa, memulai pembelajaran tepat pada
waktunya.
Penghargaan bagi guru yang aktif dalam
menerapkan pendidikan karakter melalui
sejumlah insentif atau bentuk lain.
Kegiatan olah Raga dan Seni serta lomba
kretivitas lainnya dilaksanakan pada setiap
monjelang libur akhir semester I dan ke II untuk memupuk dan menghargai prestasi,
kreatifitas, sportifitas (kejujuran), dan ebersamaan
(kerjasama).
3) Tahap
Penilaian
Penilaian Keberhasilan
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah
memperoleh sosialisasi dari Pusat
kurikulum terkait dengan pendidikan karakter bangsa
Sudah tersusunnya dokumen 1 KTSP yang
mengintegrasikan nilai-nilai
pendidikan karakter yang diprioritaskan oleh satuan pendidikan dan telah
tersusunnya dokumen 2 yang juga telah mengintegrasikan nilai-nilai kedalam
silabus dan RPP
sebagian besar guru sebelum jam pelajaran,
sudah memulai dengan membaca surat-surat
pendek.
sejumlah WC yang sebelumnya tidak digunakan
sudah diaktifkan kembali
4) Tahap
Pengembangan
secara bertahap diharapkan seluruh guru
memperbaiki kembali rencana pembelajaran
yang mengintegrasikan pendidikan karakter
Seluruh guru sebelum jam pelajaran, sudah memulai dengan MENYANYIKAN
LAGU KASIH iBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar