Beberapa Contoh Teks Negosiasi
Negosiasi
Antara Penjual Dan Pembeli Di Pasar Seni Sukawati
Dialog ini berlangsung
di kawasan Pasar Seni Sukawati, Denpasar, Bali. Penjual barang-barang seni
adalah seorang gadis Bali asli, sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari
Eropa yang bisa berbahasa IndonesiaDi pasar itu dijual barang-barang seni khas
Bali. Pembeli bisa membeli barang-barang tersebut dengan harga terjangkau,
seperti perhiasan, tas, pakaian khas Bali, batik, lukisan, dan patung.Salah
satu patung yang dijual di pasar itu adalah Patung Garuda Wisnu Kencana.
Seperti terlihat pada gambar di atas, itu adalah patung Dewa Wisnu yang sedang
menaiki kendaraannya, burung garuda.Dalam dunia pewayangan Jawa, Dewa Wisnu
adalah dewa pemelihara perdamaian dan keadilan. Tahukah kalian bahwa Dewa Wisnu
adalah anak Bathara Guru dan Dewi Uma?
1.
|
Penjual
|
:
|
Good morning, Mam. Selamat pagi.
|
2.
|
Pembeli
|
:
|
Selamat pagi.
|
3.
|
Penjual
|
:
|
Mari, mau beli apa?
|
4.
|
Pembeli
|
:
|
Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
|
5.
|
Penjual
|
:
|
Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?
(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
|
6.
|
Pembeli
|
:
|
Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?
|
7.
|
Penjual
|
:
|
Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari
kuningan habis.
|
8.
|
Pembeli
|
:
|
Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu sudah di tangan pembeli dan
ia mengamatinya dengan cermat)
|
9.
|
Penjual
|
:
|
Bagus itu, Mam. Cocok untuk
dipakai sendiri atau untuk suvenir.
|
10.
|
Pembeli
|
:
|
Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
|
11.
|
Penjual
|
:
|
Tiga ratus ribu.
|
12.
|
Pembeli
|
:
|
Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
|
13.
|
Penjual
|
:
|
Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam.
Di tempat lain lebih mahal.
|
14.
|
Pembeli
|
:
|
Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
|
15.
|
Penjual
|
:
|
Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
|
16.
|
Pembeli
|
:
|
Dua ratus tujuh puluh lima ribu
|
17.
|
Penjual
|
:
|
Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh.Mau beli apa
lagi?
|
18.
|
Pembeli
|
:
|
Tidak. Itu saja. Ini uangnya. (Penjual memasukkan patung itu ke dalam
tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang
pas).
|
19.
|
Penjual
|
:
|
Ya, terima kasih.
|
20.
|
Pembeli
|
:
|
Terima kasih. Bye, bye.
|
21.
|
Penjual
|
:
|
Have a nice day.(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
|
CONTOH 2:
‘’PRAKERIN’’
’’Disebuah
bengkel pemilik bengkel sedang menunggu hari pertama anak prakerin yang akan
magang dibengkelnya’’
Pemilik bengkel :
Gimana ini jam berapa anak-anak prakerin belum datang
Willis : ma’af pak kami baru datang
Pemilikbengkel : jam berapa kalian baru datang?
Erik : habisnya macet pak tadi dijalan
Pemilik bangkel : oke
kali ini kaliansaya ma’afkan tapi ingat jangan di ulangi
Lagi. MENGERTI?
Rido : mengerti pak
’’karena ada pelanggan mereka pun menemui
pelanggan tersebut’’
Willis : permisi pak ada yang bisa saya bantu?
Pelanggan :
ini tiba-tiba mobil saya mogok tolong dicek apa yang mesti iperbaiki dan
jangan lama karenananti ada
Meating
dikantor.
Erik : baik pak,silahkan
tunggu disana pak.
Pelanggan : oh iya terimakasih.
’’merekapun memperbaiki mobil pelanggan tersebut.tidak lama kemudian
mobilpun sudah selesai diperbaiki’’
Rido : pak mobilnya sudah
selesai diperbaiki mari silahkan dicoba.
’’pelanggan pun mencoba mobilnya yabg sudah diperbaiki’’
Pelanggan : bagaimana ini
mobil saya tetap tidak bisa menyala?
Willis :ma;af
pak mungkin ada kesalahan sedikit
Pelanggan : gimana sih,kalian bisa
memperbaiki apa tidak?
Erik :
bisa pak,tapi mungkan ada kesalahan
sedikit mari
silahkan
tunggu disana.
Pelanggan : tunggu-tunggu,saya bias telat meating kalau
Harus
nungguin mobil saya yang gak selesai-selesai.
Rido
: kamiminta ma’af pak
’’karena mendengar kegaduhan pemilik bengkelpun datang’’
Pemilik bengkel : ada apa ini?
Pelanggan : bagaimana ini karyawan anda memperbaiki mobil
saya tidak
bisa
Willis : ma’af pak mungkin ada kesalahan
sedikit
sehingga mobilnya tidak bisa dinyalakan
Pemilik bengkel : boleh saya memeriksa mobil anda
sebentar?
Pelanggan : boleh asalkan jangan lama-lama karena saya
harus
meating.
’’pemilik bengkel pun memeriksa mobil pelanggan tersebut.sementra
anak-anak menenangkan pelanggan yang
marah tersebut’’
Tidak lama kemudian pemilik bengkel menghampiri pelanggan dan
anak-anak prakerin
Pemilik bengkel : ma’af pak bensin mobil anda habis
sehingga tidak
bisa
dinyalakan
’’Pelanggan tersebut melihat spido bensin’’
Pelanggan : oh iya pak,kalau begitu
ma’af saya sudah
marah-marah
kepada karyawan bapak!
Pemilik bengkel :
sebenarnya ini bukankaryawan saya.tapi mereka
adalah anak
prakerinyang magang di bengkel saya.
Pelanggan : ma’af ya dik,saya gak tau kalau kalian baru
mencari
pengalaman kerja
Erik : iya,tidak apa-apa kami juga minta ma’af
gara-gara
kami bapak jadi telat meatingnya.
Pelanggan : enggak kok
dik,saya dapat sms bahwa
meatingnya diundur besok
’’dansetelah mengetahui apa masalahnya pelanggan tersebut dapat
ana-anak prakerin dan anak-anak prakerin
masih dapat maganag
dibengkel tersebut’’
CONTOH 3
:
Contoh Menyunting Teks Negosiasi secara
Bahasa
Ibu
|
:
|
Shinta...Rama....sini, Nak, Ibu mau
bicara tentang ayah.
|
Ibu
|
:
|
Begini anak-anak, ayah kalian, kan,
sebentar lagi pulang dari berlayar. Ibu ingin memberi kejutan pada ayah. Usul
ibu, bagaimana kalau kita ajak ayah untuk makan malam spesial keluarga? Kita
makan di restoran favorit ayah dan ibu dulu sebelum menikah.
|
Shinta
|
:
|
Yah, Ibu, menurutku itu kurang berkesan,
ah. Lebih baik beri ayah hadiah saja. Rama bisa mendesain, kan? Nah, kita
buat desain karikatur dari foto ayah kemudian beri pigura agar bagus, gimana?
|
Rama
|
:
|
Aku setuju. Hadiah itu bisa kita simpan
di kantor ayah. Jadi, setiap ayah kerja di ruang kantor, hadiah itu akan
selau terlihat. Keren, kan?
|
Ibu
|
:
|
Hmmm, bagaimana, yah? Ibu kurang setuju
dengan usul kalian.
|
Shinta
|
:
|
Yah, Ibu. Kalau makan di restoran gak
akan berkesan lama, Bu.
|
Rama
|
:
|
Naaah, aku ada usul. Gimana kalau kita
beri kejutan hadiah karikatur foto ayah saat makan malam aja? Jadi, usul Ibu
dan Kak Shinta bisa diterima. Gimana?
|
Ibu
|
:
|
Wah, Ibu setuju, deh.
|
Shinta
|
:
|
Oke. Aku juga setuju.
|
Contoh 4:
Negosiasi antara Karyawan dan Pengusaha
Setelah para karyawan sebuah perusahaan di
bidang elektronika melakukan aksi mogok kerja dengan melakukan demonstrasi di
depan kantor perusahaan, akhirnya wakil perusahaan itu menerima wakil para
karyawan untuk berdialog. Dialog itu dijaga oleh sejumlah petugas keamanan.
Sementara itu, beratus-ratus karyawan masih berdemonstrasi di depan kantor
perusahaan.
1.
|
Wakil karyawan
|
:
|
Selamat sore, Pak.
|
2.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Selamat sore. Mari, silakan duduk.
|
3.
|
Wakil karyawan
|
:
|
Ya, terima kasih.
|
4.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Saya, Hadi Winoto, wakil dari perusahaan. Anda siapa?
|
5.
|
Wakil karyawan
|
:
|
Saya Suparmin, yang dipercaya teman-teman untuk menemui pimpinan.
(Mereka bersalaman)
|
6
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Sebenarnya, apa yang terjadi? Semua karyawan di perusahaan ini
melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan
karyawan bisa di-PHK.
|
7.
|
Wakil karyawan
|
:
|
: Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan
hidup layak.
|
8.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
: Maksudnya?
|
9.
|
Wakil karyawan
|
:
|
: Ya, pasti Bapak tahu. Kami, karyawan, sudah bekerja keras demi
perusahaan. Tetapi, kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami
tidak dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari hanya dengan uang Rp2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami
menerima upah sebesar Rp3.000.000,00.
|
10.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
: Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat.
Listrik naik, bahan bakar naik, dan biaya operasional lain juga naik.
Kenaikan UMP (upah minimum provinsi) belum bisa naik sekarang.
|
11.
|
Wakil karyawan
|
:
|
: Kalau begitu, kami tetap akan melakukan aksi mogok kerja sampai
tuntutan kami dipenuhi.
|
12
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Tidak boleh demikian. Kita harus mencari jalan tengah.
|
13
|
Wakil karyawan
|
:
|
Lalu, bagaimana?
|
14.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Saya akan mengusulkan kenaikan tersebut kepada direksi. Perusahaan
hanya mampu menaikkan UMP sampai
Rp2.400.000,00. Tidak lebih dari itu. Anda sendiri tahu bahwa pada situasi
global ini perusahaan mana pun mengalami kesulitan.
|
15
|
Wakil karyawan
|
:
|
Tidak bisa, Pak. Ini kota Jakarta, Pak. Semua harus dibeli dengan
uang.
Ya, tolong diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat hidup layak.
Paling tidak kami menerima gaji sebesar Rp2.800.000,00.
|
16
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Nanti saya akan mengusulkan ke direksi sebesar Rp2.600.000,00.
|
17
|
Wakil karyawan
|
:
|
Tapi, usahakan lebih, Pak. Kami akan bekerja lebih keras lagi.
|
18.
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Baiklah, akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman karyawan dan
sampaikan kepada mereka mulai besok semua karyawan harus masuk kerja
kembali. Karyawan yang mogok kerja akan kena sanksi.
|
1.
|
Wakil karyawan
|
:
|
Baik, Pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?
|
20
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Ya, silakan.
|
21
|
Wakil karyawan
|
:
|
Ya, terima kasih. Selamat sore.
|
22
|
Wakil perusahaan
|
:
|
Selamat sore.(Mereka bersalaman)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar